Nya riweuh di Indonesia mah, rea teuing nu palinter asa nu pangbenerna.
ku aya haji model kitunya ? 



Sent from my BlackBerry® from Optus

-----Original Message-----
From: astrajingga hendian <astrajingg...@yahoo.com>
Sender: urangsunda@yahoogroups.com
Date: Tue, 10 Aug 2010 14:33:51 
To: <urangsunda@yahoogroups.com>
Reply-To: urangsunda@yahoogroups.com
Subject: Trs: [Urang Sunda] Fw: "Bima" di protes di Purwakarta

Iyeu teh maksadna naonnya???
Asana teh siga asa aing pang benerna, nu lain henteu....
Siga aing anu pasti bakal katarima, nu lain teuing.....
Siga aing pang sucina...
Asa aing....

Sanajan nu panglobana mayoritas muslim, Memangna nagara Indonesia teh nagara 
ISLAMnya???
Memang teu apal kana PANCASILA???
Memang Islam ngajarkeun kitu???
Memang Rosul ngajarkeun kitu???

ISLAM teh Rahmatan Lilalamin.


Haturnuhun



--- Pada Sen, 9/8/10, Waluya <waluya2...@yahoo.co.id> menulis:

Dari: Waluya <waluya2...@yahoo.co.id>
Judul: [Urang Sunda] Fw: "Bima" di protes di Purwakarta
Kepada: urangsunda@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 9 Agustus, 2010, 9:48 PM







 



  


    
      
      
      Patung Bima nu "gagah perkasa' lengkep jeung kuku pancanakana di 
Purwakarta, diprotes kudu dirubuhkeun atawa dipindahkeun ka tempat sejen.Nu 
nyieunna barudak salah sahiji sakola SMK di Purwakarta, pesenan ti Pemkab 
Purwakarta. Nu protes? Ah ...nyanggakeun we wartosna (bari ngurut dada, 
gogodeg, naha bisa kitu):



Patung Bima di Purwakarta Didemo Pelajar



JUMAT, 06/08/2010 - 17:28



PURWAKARTA, (PRLM),-Patung Bima yang berdiri di area taman di Jalan Terusan 
Ibrahim Singadilaga (Jalan Baru) Purwakarta digugat. Ratusan pelajar setingkat 
Ibtidaiyah dari yayasan Ibnu Sina Purwakarta, Jumat (6/8), melakukan aksi demo 
mempersoalkan berdirinya patung Bima di Purwakarta. Mereka mengultimatum 
pemerintah daerah untuk membongkar patung Bima tersebut dalam tempo 2x24 jam.



Aksi demo para pelajar setingkat sekolah dasar itu dipimpin langsung oleh KH. 
Abdullah AS Joban sebagai Ketua Forum Ulama Indonesia (FUI) sekaligus pimpinan 
yayasan Ibnu Sina dan Ust. Ridwan Syah Alam. Mereka mendesak pemerintah daerah 
untuk segera membongkar patung Bima yang tidak berlandaskan nilai-nilai 
keislaman.



Dalam orasinya, Abdullah Joban mengatakan didirikannya patung Bima di 
Purwakarta itu sangat bertentangan dengan julukan Kota Purwakarta sebagai Kota 
Santri. Selain itu, keberadaan patung Bima di kawasan ini bisa mendekatkan diri 
dengan kemusrikan. "Bima itu bukan tokoh pejuang Islam maupun pahlawan nasional 
melainkan tokoh imajiner yang tidak diyakini oleh umat Islam," kata Joban.



Dalam pernyataan sikapnya, FUI menilai patung Bima berdiri disana sangat tidak 
bermanfaat dan jelek dipandang dari aspek ekonomi yaitu pemborosan, aspek 
sejarah bukan pahlawan daerah, aspek agama kemusrikan, aspek politik itu 
merupakan pemaksaan kepercayaan kepada tokoh tahayul secara sistematik serta 
aspek budaya merupakan pengultusan tokoh khayalan.



Mereka juga menyoroti tugu-tugu hinduis yang marak berdiri di Purwakarta yang 
dijadikan gapura ataupun pagar kantor/instansi/dinas dan meminta diganti dengan 
simbol-simbol Islami.



Dikatakan Joban, dalam Al-Quran Surat Al-An'am ayat 71 disebutkan " Katakanlah 
apakah kita harus lagi memuja kepada selain Allah (berupa patung-patung) yang 
tidak akan memberi manfaat (jika disembah) dan tidak akan membawa bahaya (jika 
ditinggalkan), dan apakah kita harus kembali ke belakang (menjadi orang musrik) 
setelah Allah memberi petunjuk (Al-Islam) kepada kita".(A-86/kur) ***





    
     

    
    


 



  






Kirim email ke