Sependapat dengan mbak Ning dan mbak Mia, saya juga senang membaca 
tulisan anda. Anda juga sadar bahwa solusi ini sangat relatif 
tergantung situasi dan kondisi, dan juga tidak mutlak. Anda juga 
telah cerita soal kedekatan anda dengan anak-anak. Menurut saya, 
keputusan anda itu tepat untuk anak anda karena kalian sudah saling 
mengenal, karena hubungan yg sangat dekat. Jadi, anda membiarkan 
anak anda menikah umur 22thn karena anda sudah paham seperti apa 
anak anda.

Selamat, mbak Lina. Contoh berkomunikasi lancar dan mempercayai anak 
dari anda bagus buat orangtua lain. Saya sendiri sebagai anak juga 
senang punya orangtua yg terbuka, apa-apa dikomunikasikan, sehingga 
apa saja yg saya lakukan mereka percaya. Toh saya juga sadar tetap 
menjaga kepercayaan mereka :-) (Umur saya cuma lebih tua sedikit 
dari anak mbak Lina lho. Ihik jadi malu ;-))

Salam,
Anita

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina alwi <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>  Kehidupan anak saya memang "terlalu berwarna" Itu realitas hidup 
yang harus 
> saya alami, dan saya sama sekali tidak akan pernah menyesalinya. 
Dalam 
> setiap masalah, saya hanya berpedoman pada prinsip "tidak 
mempersulit hal 
> yang sebenarnya mudah, tetapi juga, tidak mempermudah segalanya 
seperti 
> membalik tangan", ketika harus mengambil keputusan dalam bingkai 
kaidah 
> Islam. Kesetimbangan prinsip ini tentu sangat relatif, bergantung 
pada 
> situasi dan kondisi. 
> 


>  Sungguh, saya hanya ingin mengajak anda semua, mempersiapkan 
diri; bila 
> suatu saat anak anda yang masih kuliah (katakanlah di semester 
akhir), 
> meminta ijin menikah. Esensi dari permintaan si anak adalah, dia 
sudah 
> menemukan perempuan yang cocok untuk diajak menikah, hubungan dua 
manusia 
> berlainan jenis ini, dia tahu, pasti berpotensi untuk berlanjut 
sampai 
> kepada hubungan seks. Untuk itu, daripada ditunda, si anak 
berpikir untuk 
> segera menikah ... supaya tidak berdosa dan mereka berjanji untuk 
> bertanggung jawab atas konsekuensi dari pernikahannya. Apakah kita 
sebagai 
> orang tua menolak, karena hal-hal yang lebih bersifat "materi –l
ogical 
> reason"? Jawabannya tentu berpulang kepada kasusnya sendiri dan 
pertimbangan 
> masing-masing orang tua. Tidak ada suatu yang mutlak disini.





WM FOR ACEH
Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara!
Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No 
Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti.
Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129.

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke