Yang getol mempromosikan isu SI di malaysia adalah PAS yang merupakan
partai oposisi bukan UMNO yang berkuasa sekarang.

Islam di Malaysia itu sama saja dengan di Indonesia dianggap sebagai agama
resmi negara.Dan di Indonesia pun banyak peraturan/perundang-undangan
yang mengacu pada hukum islam contohnya UU Zakat , UU Waqaf dll.

Rasanya raja-raja islam emang seperti itu , liat aja kelakukan keluarga
kerajaan
di Arab Saudi , Kuwait dll, doyan judi di Las Vegas , bermewah-mewah tanpa
batas, mabuk-mabukkan dll.Padahal mereka menerapkan SI.

Lagipula apa anda tidak baca dengan jelas posting saya sebelumnya , ulama
itu jauh dari rakyat miskin karena mereka menganggap keberpihakan pada
rakyat miskin itu diwujudkan hanya dengan melakukan charity semacam ZIS.
Emang ZIS itu bisa memberi makan pada mereka berapa hari..? setlah habis
lalu apa..? mereka pun kembali ke keadaannya semula.

Makanya paham ini ditolak oleh sebagian tokoh-okoh progressif agama ,
contoh aja K.H Ahmad Dahlan yang menelurkan teologi Al Ma'un.Juga
para pastor/pendeta aliran teologi pembebasan di Amerika Selatan.

Tapi sayangnya konsep ini di kalangan muslim berhenti di tengah jalan
akhirnya terjebak lagi dengan pola charity.

Masalah utama kaum agamawan tidak bisa mengatasi kemiskinan adalah
mereka terkukung oleh konsep teologi tentang nasib dan kehendak Tuhan.
Mereka menganggap bahwa kemiskinan adalah semata-mata masalah
nasib dan merupakan kehendak yang Maha Kuasa , sehingga konsep
mereka hanyalah mengajarkan kaum papa itu untuk terus bersabar
dan pasrah menerima nasibnya serta menyerukan orang kaya agar
menyisihkan sedikit uang pada mereka dengan konsep belas kasih.
Sehingga tidak heran kalau Karl Marx menyebut agama adalah candu ,
karena agama tidak menawarkan konsep untuk menolak kemiskinan
dan ketidak adilan tapi malahan meninabobokan penganutnya untuk
pasrah menerima nasib yang telah ditentukan oleh yang di Atas.

Ini ada artikel lama saya dulu (dikerjakannya terburu-buru maaf kalau
bahasanya
kurang enak)

------------
Artikel Khusus Bulan Ramadhan 1423 H
Milis keluarga Islami , Wanita Muslimah , MajelisMuda dan Ekonomi Islam

Sahur Hari Kelimabelas

Penimbun Harta

oleh He-Man

Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, hingga mereka itu
mengubah keadaan dirinya (QS. Ar Ra'd : 11).

Abu Dzar Al Ghifari seorang sahabat nabi yang dikenal sangat zuhud
sekaligus berani dan teguh pendirian suatu hari datang ke Damaskus
dan ia menemukan rumah kediaman Muawwiyah bin Abu Sofyan
yang sangat megah dan indah sementara di sekitarnya banyak orang
yang miskin dan kelaparan.Dengan penuh keberanian ia mendatangi
Muawwiyah di depan orang banyak lalu membacakan surah At Taubah
ayat  24-35 : "Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak
dan tidak memamfaatkannya di jalan Allah , mereka akan mendapat
siksa yang pedih .Yaitu ketika emas dan perak itu dipanaskan dalam
api neraka lalu disetrikakan ke kening , pinggang , dan punggung
mereka -- sambil dikatakan --Nah , ini adalah yang kalian simpan untuk
diri kalian sendiri , maka rasakanlah akibatnya"

Muawwiyah membantahnya , dia berkata "Ayat itu untuk ahlul kitab"
Abu Dzar menukas "Ayat itu untuk kita termasuk saya dan kamu "
Lalu Abu Dzar menasehati Muawwiyah dan para pembesar di Damaskus
itu agar melepaskan gedung , tanah dan semua harta kekayaan itu dan
tidak menympannya untuk diri sendiri kecuali hanya untuk keperluan
sehari-hari.

Muawwiyah membantahnya , ia menganggap punya hak untuk
menyimpannya karena ia telah mengeluarkan zakat , infaq dan
shadaqahnya sehingga ia berhak menyimpan "sisanya".

Berita ini kemudian sampai ke telinga Khlaifah Ustman bin Affan ,
ia pun kemudian menyurati Abu Dzar dan menariknya ke Madinah
agar ia tidak meneruskan "provokasinya" di Damaskus.

Di kemudian hari Muawwiyah pun berkuasa dan menjadi raja , dan
akhirnya wacana penimbunan harta inipun menjadi di syahkan menjadi
wacana resmi ummat Islam dan masih dipegang sampai sekarang.
Wacana dan contoh kezuhudan Nabi s.a.w dan para sahabat yang hanya
menyimpan untuk kebutuhan sehari-hari menjadi terpinggirkan ,
kemewahan dan kemegahan menjadi kelaziman dan kewajaran .
Bahkan perlaku zuhud akhirnya hanya dipandang sebagai perilaku
menyimpang dari para kaum sufi.

Kemiskinan dipandang sebagai semata-mata karena nasib yang
telah ditentukan dari "atas" , dan kewajiban orang kaya hanya
memberikan sedikit belas kasihan dengan memberikan charity
pada orang miskin berupa zakat , infaq dan shadaqahnya , agar
orang-orang miskin itu menjadi senang.

Apakah benar kemiskinan itu hanya karena nasib..? , kemiskinan
pada dasarnya adalah disebabkan oleh distribusi kekayaan yang
tidak merata.Kemiskinan disebabkan oleh orang-orang kaya yang
menyimpan lebih dari yang dibutuhkannya dan menimbun semuanya
hanya untuk dirinya sendiri sebagaimana yang disebutkan dalam surah
al-Hasyr :7: ''... agar (kekayaan itu) tidak hanya berputar di antara
orang-orang kaya di antaramu

Ketika para orang kaya itu menimbun uangnya di bank , membeli
dan menimbun barang-barang mewah di rumahnya , maka ketika
itu pula aliran dana/kekayaan itu menjadi macet , jutaan orang miskin
tidak mendapat kesempatan untuk mendapat pembagian rezeki.

Dan sesungguhnya orang-orang miskin itu tidak akan bisa disenangkan oleh
charity berupa zakat , infaq dan shadaqah karena pemberian seperti itu
sifatnya hanya sementara , akan habis dalam beberapa hari bahkan
beberapa jam hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang minimal
seperti makan dan minum , tidak bisa untuk menunjang kehidupan
mereka selanjutnya.Mereka akan lebih senang bila bisa mendapat
distribusi kekayaan dengan lebih adil.

Jadi apakah masih pantas wacana penimbunan harta oleh orang-orang
kaya menjadi wacana resmi Sunni , apakah masih pantas wacana
yang membolehkan orang-orang kaya untuk menimbun hartanya asal
telah dikeluarkan zakat , infaq dan shadaqahnya .Apakah pantas
orang-orang kaya itu membelanjakan kekayaannya secara berlebih
lebihan hanya untuk dirinya sendiri sementara di sekitarnya banyak
orang yang kelaparan , padahal dalam surah Al 'Araf ayat 31 Allah
telah berfirman "Dan janganlah  berlebih-lebihan , Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan".

Sudah saat kita melepaskan diri dari kungkungan ajaran teologis
yang meninabobokan pengkutnya dan menjadi argumen pembenaran
terhadap perilaku dzalim dan menindas.Inti ajaran Islam bermuara
pada keadilan .Kemiskinan tidak akan pernah bisa diatasi dengan
charity berupa zakat , infaq dan shadaqah , karena jumlahnya tidak
akan pernah cukup , kemiskinan hanya bisa diatasi dengan upaya
yang keras agar pendistribusian kekayaan bisa dilakukan dengan adil
dan merata.Sudah saatnya bagi para aktivis Islam untuk tidak lagi
terbuai oleh ceramah-ceramah yang terlalu melebih-lebihkan fungsi
ZIS , sudah saatnya para aktivis Islam turun ke bawah , bela para
buruh agar mereka dibayar dengan layak , bela kaum petani agar
hasil usahanya dihargai dengan harga yang layak , lawan usaha-usaha
perdagangan yang tidak fair seperti monopoli , ijon dan kartel .

Ummat Islam seharusnya malu terhadap dirinya sendiri kenapa yang
membela nasib kaum miskin itu adalah orang-orang non muslim bahkan
kaum yang tidak beragama , sementara para aktivis Islam terkurung
di masjid-masjid , bersikap eksklusif dan lebih suka saling mengkafirkan
sesamanya hanya karena perbedaan-perbedaan pendapat yang remeh
daripada turun kebawah membela mereka.

Dan sudah saatnya pula kita melihat dan mengkritisi kembali wacana
teologis mengenai nasib , kehendak Allah dan kehendak manusia .
Sudah saatnya kita kembali mengangkat wacana teologis yang membebaskan
manusia dari kedzaliman , penindasan dan ketidakadilan sebagaimana
yang diajarkan oleh Nabi s.a.w dan para sahabat.



----- Original Message -----
From: "Dini" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Saturday, July 23, 2005 12:53 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terhadap
Ahmadiyah


> "malaysia bukan negara Islam"
>
> Pengertian disini maksudnya apa?
>
> Saya menyebutkan malaysia sebagai salah satu contoh negara yang
> mengamalkan syariat Islam.. yang maksudnya disini adalah "ngurusin
> umat Islam" dan membiarkan umat lainnya lakuin apa yang mereka mau..
> jadi prinsip mereka Malay=muslim, luar muslim= sebodo amat..
>
> Memang benar di malaysia ada pusat judi..cuma yang boleh masuk hanya
> non muslim..atopun kalo muslim juga kalo masuk situ kan dah
> keliatan..muslimnya gimana..:P nah kalo lagi apes ketauan yah
> langsung dihukum.. lagian yang ngembangin Genting itukan Chinese not
> malay.. non muslim mau ke PUB, mau ML sembarangan, sebodo..tapi kalo
> malay muslim lakuin hal2 kek gitu..jangan salah kalo JAWI (semacam
> MUI) bakal menangkap mereka dengan tuduhan berkhilwat..:) dan kalo
> emang terbukti..langsung disuruh kawin..:)
>
> Anda menyebutkan contoh brunei, sadarkan anda itu hanya satu orang
> dari sekian banyak raja2 muslim yang gak mengamalkan islam, alias dah
> jelas Islam by name..:)
>
> Soal korupsi..:)gimana kalo seandainya ada fatwa ulama yang
> bilang "KORUPSI- Mati? setuju?? -gw mah setuju banget-
>
> Soal Depag, memang ironis sekali..:) dan dari kapan tau banyak orang
> pengen membongkar soal DEPAG..alhamdulillah, akhirnya sedikit demi
> sedikit mulai kebongkar.. apakah berenti sampe sini saja? moga2
> enggak..:) Huhuhu yang kerja di Depag..bertobatlah anda..:)
>
> Bung, ketika anda melihat "ULAMA mementingkan diri sendiri" liat
> balik.. ulama mana yang melakukan hal tersebut? di Indo ini banyak
> ormas2..dan satu pihak ke pihak lain itu dah beda cara
> pemikirannya..tolong dong jangan disamain..:) bedain ulama yang
> berpikir tradisional ato moderat...:)btw kenapa sih kalo ngambil
> contoh selalu ke agama sebelah? emang gak liat sejarah..Pangeran
> Diponegoro, ulama2 minangkabau aceh.. sapa yang berhasil ngusir
> penjajah??? :) anda dah lupakah sejarah? nah kalo soal rakyat
> miskin..aku yakin banget ada ulama yang membantu, dan tau snediri
> dalam islamkan ada zakat.. cuma yah yang namanya muslim yang bener2
> tau hukum..mereka gak bakalan riya..gak bakalan iklanin di tv -kek
> model2 seleb zaman skg- yang kalo bagi bantuan pasti sibuk ngumpulin
> wartawan and media..:)
>
> Bedain antara "riya" dan "iklas" bung..:)
>
> kembali soal kyai2..:) coba anda liat and analisa, kyai2 yang suka
> pasang tarif itu kyai yang backgroundnya darimana?? :) sekali
> lagi..jangan suka menyamaratakan "ULAMA" karena dalam status
> pendidikan dan pemikiran Ulama tersebut juga beda..:)
>
> Para santri2 yang "maruk" liat duit yah namanya juga manusia.. itu
> buktinya mereka gak baguskan?? :) baru liat duit dah lupa ama
> pegangan..gak istiqomah..:) mereka hanya belajar buat
> ngerjar "target" kerjaan..bukan belajar buat "hati"
>
> contoh lain petingginya ISLIB, banyak yang dari mereka santrikan? ada
> yang lulusan Timteng lagi, cuma sayang..duit lebih berharga dibanding
> akidah..jadinya kek gitu..:) gitu dapet dana dari Asia Foundation
> langsung "meleng" :) tanpa ilmu yang jelas berijtihad seenaknya..:)
> sedangkan diluar sana..banyak ustad yang melarat..cuma yah asik2
> aja..nikmatin hidup tanpa jual akidah..
>
> Bung, kalo mau jujur..banyak pendeta diluar sana yang "akhlaknya
> rusak" menjual kertas2 pengampunan dosa hanya demi uang.. gak heran
> kalo akhirnya umat kristiani sendiri kabur dari agamanya.. dan gak
> semua pendeta itu jelek..masih banyak lagi pendeta yang baik..:) so
> jangan disamaratakan..:)
>
> Cobalah berbaik sangka sama agama..:) kalo gak ada agama, mau jadi
> apa kita..:)
>



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke