Begini, penulis itu mengatakan bahwa informasi ttg adanya kehidupan setelah 
mati adalah pengaruh keyakinan Mesir kuno dalam agama-agama samawi. Artinya 
kehidupan sesudah mati dalam Al Quran tidak berasal dari wahyu, melainkan dari 
agama Mesir Kuno penyembah berhala (paganism), dan inilah yang Abah maksud 
dengan racun aqidah. Hermeneuika itu antara lain mencari hubungan historis 
suatu kejadian. Untuk lebih jelasnya apa itu hermeneutika, silakan baca Seri di 
623 bawah
Wassalam,
HMNA
******************************************************************

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
623. Intelektual Muslim yang Keranjingan Hermeneutika

Istilah hermeneutika berkaitan dengan mitos dewa Yunani Kuno yang bernama 
Hermes, yang memiliki kebiasaan "memintal". Mitos memintal ini mengungkap dua 
hal dalam hermeneutika, yaitu: pertama, memastikan maksud, isi suatu kata, 
kalimat, dan teks, kedua, menemukan instruksi-instruksi dibalik simbol. 
Hermeneutika tidak terlepas dari asumsi-asumsi dan adanya purbasangka 
(prejudice) spekulasi intelektual. 

Ada asumsi spekulasi intelektual dari Fazlur Rahman, gurunya Nurcholis Madjid, 
yaitu bahwa Al Quran adalah "both the Word of God and the word of Muhammad". 
Asumsi ini bernuansa hermeneutika filosofis. Asumsi ini berpijak pada paradigma 
(kerangka dasar) bahwa Al Quran bukanlah teks yang turun dalam bentuk kata-kata 
aktual secara verbal, melainkan merupakan spirit wahyu yang disaring melalui 
Nabi Muhammad SAW dan sekaligus diekspresikan dalam tapal batas intelek dan 
kemampuan linguistiknya. Nabi Muhammad SAW sebagai penerima wahyu diposisikan 
sebagai "pengarang" Al Quran. Inilah latar belakang mengapa ada sementara kaum 
intelektual Muslim yang "keranjingan" hermeneutika untuk mengkaji Al Quran, 
dengan bertitik tolak dari sikap "meragukan" mushhaf (teks) Al Quran Rasm 
(ejaan) 'Utsmany.

Dalam 24 jam, sekurang-kurangnya 17 kali ummat Islam bermohon kepada Allah:
-- AHDNA  ALSHRATH  ALMSTQYM (S. ALFTht, 1:5), dibaca: ihdinash shira-thal 
mustaqi-m (s. alfa-tihah), artinya: Tunjukilah kami kepada Jalan yang Lurus. 
Allah SWT menjawab permohonan hambaNya itu dengan: 
-- A-L-M . DZLK  ALKTB  LA RYB  FYH  HDY  LLMTQYN (S. ALBQRt 2:1-2), dibaca: 
alif, lam, mim . dza-likal kita-bu la- rayba fi-hi hudal lilmuttaqiyn (s. 
albaqarah), artinya: Alif, lam, mim . Itulah Al Kitab tiada keraguan di 
dalamnya petunjuk bagi para muttaqin.

Ayat (2:1) alif-lam-mim adalah kode matematis

  Surah           mim     lam     alif
Al Baqarah        2175    3204    4592
Ali 'Imran        1251    1885    2578
Al A'raf          1165    1523    2572
Ar Ra'd            260     479     625
Al 'Ankabut        347     554     784
Ar Rum             318     396     545
Luqman             177     298     348
As Sajadah         158     154     268
                  ____________________

  Jumlah          5871 +  8493 + 12312
                = 26676 = 1404 x 19

Dalam ayat (2:2) ada tanda tiga titik (seperti titik pada huruf 'tsa' dan 
'syin') terletak diatas kata "RYB" dan "FYH". Tanda tiga titik diatas dua kata 
tsb dalam ayat (2:2) menunjukkan mu'jizat lughawiyah, yaitu ayat (2:2) dapat 
bermakna dua yg keduanya mempunyai keutamaan masing-masing. Ada dua cara dalam 
membaca ayat (2:2) tersebut, yaitu dapat berhenti pada kata RYB, dan dapat pula 
berhenti pada kata FYH. Kedua cara bacaan tersebut menghasilkan penekanan dalam 
bobot yang berbeda, namun yang satu dengan yang lain saling bersinergi, saling 
mengisi.

Mari kita baca ayat (2:2):

Cara yang pertama, berhenti pada kata RYB: Dza-likal kita-bu la- rayba, 
berhenti sebentar kemudian dilanjutkan dengan fi-hi hudal lil muttaqi-n. Kalau 
kita membaca serupa ini maka maknanya ialah: Itulah Al Kitab tiada keraguan, 
pernyataan tegas dari Allah bahwa Al Kitab tiada keraguan sumbernya dari Allah 
SWT, kemudian dilanjutkan dengan: di dalamnya mengandung petunjuk bagi para 
muttaqin. Jadi cara membaca yang pertama ini bobotnya pada penegasan dari Allah 
SWT bahwa tiada keraguan bahwa Al Kitab bersumber dari Allah SWT.

Apa itu Al Kitab ? Dalam bahasa aslinya Kitab akarnya dari Kef-Ta-Ba artinya 
tulis. Artinya Al Kitab itu adalah Teks. Jadi cara membaca yang pertama ini 
adalah penegasan dari Allah SWT bahwa tiada keraguan Teks itu bersumber dari 
Allah SWT. Tabulasi penjabaran ayat (1:1), yaitu alif-lam-mim sebagai al 
muqaththa'aat (potongan-potongan huruf) persekutuan dari 8 surah menunjukkan 
pula bahwa Teks itu bersumber dari Allah SWT, sebab mana mungkin Teks itu dapat 
dikarang oleh manusia.

Alhasil paradigma bahwa Al Quran bukanlah teks yang turun dalam bentuk 
kata-kata aktual secara verbal, melainkan merupakan spirit wahyu yang disaring 
melalui Nabi Muhammad SAW yang diekspresikan dalam tapal batas intelek dan 
kemampuan linguistik beliau, ditolak oleh ayat (2:1-2). Maka tersungkurlah juga 
asumsi spekulasi intelektual dari Fazlur Rahman yang bertumpu pada paradigma 
itu, yaitu asumsi bahwa Al Quran adalah "both the Word of God and the word of 
Muhammad".

Al Quran, baik makna maupun teksnya adalah dari Allah SWT. Nabi Muhammad saw 
hanyalah sekedar menyampaikan, dan tidak mengapresiasi atau mengolah wahyu yang 
diterimanya. Posisi Nabi Muhammad SAW dalam menerima dan menyampaikan wahyu 
adalah pasif, hanya sebagai 'penyampai' apa-apa yang diwahyukan kepada beliau.

***

Cara membaca ayat (2:2) yang kedua, berhenti pada kata FYH: Dza-likal kita-bu 
la- rayba fi-hi, berhenti sebentar kemudian dilanjutkan dengan hudal lil 
muttaqi-n. Cara membaca yang kedua ini bermakna: Itulah Al Kitab tiada keraguan 
di dalamnya, menunjukkan bahwa tiada keraguan merupakan alat ukur bagi 
orang-orang taqwa dalam potongan ayat yang selanjutnya: petunjuk bagi para 
muttaqin. Jadi bobot cara pembacaan kedua ini ialah "tiada keraguan" adalah 
"alat ukur" mengenai ketaqwaan kita. Kita dapat mengukur ketaqwaan diri kita 
sendiri secara gradual haqqa tuqaatih (sebenar-benarnya taqwa) seberapa jauh 
qalbu kita istiqamah (konsisten, taat asas), setiap kita menghadapi suatu 
masalah, tidak terkecuali masalah "keranjingan" hermeneutika untuk mengkaji Al 
Quran dalam kalangan kaum intelektual Muslim, yang celakanya, bertitik tolak 
dari sikap "meragukan" mushhaf (teks) Al Quran Rasm 'Utsmany. WaLlahu a'lamu 
bisshawab.

*** Makassar, 2 Mei 2004
  [H.Muh.Nur Abdurrahman]



  ----- Original Message ----- 
  From: Ade Suerani 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, August 13, 2005 10:37
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Panorama Pluralisme Mesir


  Saya mau tanya, saya tidak paham dengan istilah berikut:
  1. Paganisme itu apa?
  2. Hermeneutika itu apa?

  Saya agak rada-rada telmi memahami tulisan Abah dibawah. Tapi adanya
  kalimat, "Adanya kehidupan sesudah mati itu adalah pengaruh 
  paganisme, itukan hasil hermeneutika ", kesan saya Abah menyanggah 
  pemikiran penulis.

  Kalau iya, lalu bagaimana al-Baqorah 25 dan 28, bukankah semua itu 
  juga kehidupan?
  Yang kekal itu cuma di surga dan di neraka (al-Kahfi 108). 4 Alam 
  yang manusia lalui semua itu kan kehidupan.
  Abah, plis deh jangan cepat menghakimi orang, bukankah itu namanya
  memfitnah? Pertanyaan Abah kesannya meremehkan penulis, deh.

  Wassalam,
  Ade

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" 
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > Hasibullah Satrawi menulis:
  > pengaruh keyakinan Mesir kuno dalam agama-agama samawi. Setidaknya 
  dalam tiga hal. Pertama, adanya kehidupan setelah mati.
  > ---------------------------------------
  > HMNA:
  > Apa ini Hasibullah Satrawi orang Islam? , pengikut Nasr Hamid Abu 
  Zayd ? Adanya kehidupan sesudah mati itu adalah pengaruh paganisme, 
  itukan hasil hermeneutika. Adanya kehidupan sesudah mati itu ada 
  dalam Al Quran:  
  > -- WALDzYN YUaWMNWN BMA ANZL ALYK WMA ANZL MN QBLK WBALAKhRt HM 
  YWQNWN (S. ALBQRt, 2:4), dibaca: walladzi-na yu'minu-na bima- unzila 
  ilaika wama- unzila min qablika wabil a-khirati hum yu-qinu-n, 
  artinya: Dan orang-orang yang beriman kepada (Kitab) yang diturunkan 
  kepada engkau (hai Muhammad) dan (Kitab-Kitab) yang diturunkan 
  sebelum engkau dan dengan (hari) akhirat mereka itu yakin.
  > Yang benner aje itu hasil ilmu setan hermeneutika, kok bilang ayat 
  [2:4] dibilangin pengaruh keyakinan Mesir Kuno.
  > 
  > Apa ini Hasibullah Satrawi  shalat? Setiap 1 x 24 jam ummat Islam 
  yang shalat sekurang-kurangnya 17 kali membaca:
  > -- MLK YWM ALDYN (S. ALFATht, 1:4), dibaca: maliki yaumid di-n, 
  artinya Raja atau Pemilik Hari Pengadilan. 
  > Apa ayat [1:4] ini juga pengarus agama Mesir Kuno?
  > 
  > Jangan karena berkampanye pluralisme lalu secara licik menyelipkan 
  hasil ilmu setan hermeneutika yang menjadi racun aqidah, yaitu 
  mencoba merusak aqidah ABG pembaca tulisannya yang belum mantap 
  aqidahnya. Pantaslah keluar farwa MUI mengharamkan pluralisme yang 
  mengancam aqidah ummat Islam grass root.


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke