Islam memang tinggi mas.........
 
Allah SWT sudah berfirman bahwa Islam adalah agama yang SEMPURNA, kenapa kagak 
pede/alias malu bilang islam adalah tertinggi....Islam memang sempurna dan 
memilik kedudukan tertinggi dalam strata agama yang ada di bumi.....tapi khusus 
lho buat yang percaya ajee...yang gak percaya silahkan berargumen sesuai dengan 
keyakinannya sendiri. 

so mau menyeluruh, setengah-setengah.....atau memang tidak sama sekali.
 
Kekhawatiran untuk salah menafsirkan Alqur'an dan Sunah, itu mah wajar, namanya 
manusia banyak salah dan dosa, maka selain belajar sendiri dibutuhkan pula  
guru yang memang pakar dalam ilmunya. Contohnya kalo belajar sendiri dalam 
nilai 1 bisa jadi dibantu guru akan menjadi 2.

untung sentosa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
tul, Islam sering diletakkan terlalu tinggi,
dalam pandangan umum saat ini, belajar islam harus di pesantren, 
pengajian-pengajian, universitas (lembaga formal)
karena ada kekhawatiran salah dalam memahami Al qur'an dan Hadis jika belajar 
sendiri.
akibatnya pada umumnya masyarakat belajar islam pada ranting-ranting yang 
banyak bercabang-cabang.

pada masa rasulullah, adakah pesantren?, adakah kursus-kursus? adakah 
universitas
setahu saya tidak,
orang belajar islam dengan langsung bertanya pada rasulullah, melihat 
rasulullah atau mendengar apa yang dilakukan rasulullah dari orang lain.
tidak ada pembahasan bahwa ayat ini berkaitan dengan ayat itu,
atau ayat ini mengandung makna abcdesg dll.
tidak ada pembahasan tentang perbandingan islam dengan filosofi yunani
belajar islam dengan apa adanya.

Chae <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Seorang laki-laki Arab Badui datang menemui Nabi yang sedang berkumpul
dengan para sahabat di dalam mesjid, sambil memberi salam laki2
tersebut datang menghampiri Nabi dan Nabi menjawab salam laki2
tersebut kemudian bertanya " sudah kamu mengikat unta mu? dan di jawab
oleh laki2 tsb "saya bertawakal ya Rasulullah ujarnya. Nabi kemudian
berkata " ikatlah dulu unta mu, baru kemudian kamu bertawakal"

Saya mendapatkan cerita ini dari nenek saya yang inti nya mengajarkan
cucunya agar mau berusaha terlebih dahulu sebelum berserah diri
terhadap nasib yang telah ditentukan-Nya. Tapi sebenarnya ada
pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita di atas dimana sikap
beriman seseorang harus lah membumi terlebih dahulu baru melangit.
Realitas harus menjadi landasan utama terlebih dahulu dalam
menjabarkan keimanan seseorang.

Sekarang ini banyak orang-orang yang justru melihat keimanan sebagai
sesuatu yang melangit dan tidak membumi. contoh saja banyak orang
membaca Qur'an dengan landasan "Apa yang harus dilakukan" dan bukan
kepada "mengapa harus dilakukan" sehingga bisa menggapai makna dan
tujuan yang dimaksud. Ada kalanya "apa yang harus dilakukan itu"
bertolak belakang dengan realitas yang ada dan jauh dari tujuan yang
hendak dicapai sehingga apa yang dilakukan minus makna dan hikmah
bahkan jauh dari manfaat kalau tidak bisa dikatakan justru membawa ke
mudharatan/kejelekan.

Qur'an sebagai sumber Hukum Terutama bagi umat Islam menjadi penentu
sekaligus sebagai legimitasi terhadap tindakan-tindakan yang muncul
dalam kehidupan umat Islam. Cara kita membaca,memahami dan menafsirkan
apa yang tertuang di dalam Qur'an menjadi hal yang signifikan dan
sekaligus krusial untuk umat Islam karena di sana akan lahir hukum2
yang ditetapkan, masalah haram dan halal, dosa dan pahala.

Ketika Nabi Muhammad saw masih berada di tengah2 umat, masalah
penafsiran yang benar terhadap wahyu Tuhan menjadi hal yang mudah.
Nabi dengan otoritas penuh dan di akui sebagai utusan Tuhan menjadi
sosok sentral yang tahu secara benar makna dan tujuan daripada wahyu
sehingga dapat di implementasikan dalam kehidupan nyata.

Ketika Rasul meninggal mulailah peralihan tongkat estafet kepada umat
untuk bisa menafsirkan Qur'an bagi kepentingan umat. Hal ini tidak lah
semulus yang diperkirakan orang, berbagai hambatan dan batu ujian
telah dilalui dan menorehkan sejarah panjang.  Tak terhitung rangkaian
aktor sejarah yang menyampaikannya hingga kepada kita (umat Islam)
yang hidup berabad-abad pasca Beliau.

Seperti pertanyaan yang diajukan oleh Bapak MB. Badruddin Harun dalam
bukunya "Terjerat Islam fenomenal: Bagaimana metode menarik benang
merah kebenaran dan keislaman kita hingga paralel dengan sunnah-nya?

Ketika wahyu turun, sehungguhnya Tuhan ketika itu
berbicara/merespon/berinteraktif dengan manusia. Dalam kondisi
demikian tentunya wahyu tidak turun dalam alam sejarah yang kosong.

Dalam sejarah turunnya wahyu Al Quran, ada yang disebut asbab
an-nuzul, yakni mengapa Tuhan ikut berbicara, menanggapi persoalan
atas kasus kehidupan yang terjadi di zaman rasul-Nya itu. Tuhan, saat
turunnya wahyu itu, memang dalam banyak kejadian terlibat langsung
dalam perbincangan, ikut menanggapi persoalan yang muncul.

Pada saat turunya wahyu, wahyu begitu hidup ikut dalam dinamika
kehidupan umat Islam pada waktu itu. Wahyu tidak lepas tapi dalam
lingkaran realitas dinamika kehidupan manusia dan tidak terlepas dalam
jeratan kondisi budaya, sosial atau peradaban umat Islam pada saat itu.

Bagaimana wahyu Tuhan sekarang ini, masihkah menjadi nafas yang hidup
bagi umat Islam sekarang ini?

Sebagian besar umat islam masih terkukung dalam kebenaran fenomenal,
kebenaran fenomenal adalah kebenaran yang hanya di dapat melalui
pengenalan indrawi dan akal semata baik itu berupa penafsiran ataupun
anggapan DAN TIDAK MELALUI ALUR PENGALAMAN UNTUK MENDAPATKAN
PEMAHAMAN. Melalui historisitas dan peran para aktornya yang
signifikan, terbentuklah sebuah komunitas `Islam Fenomenal'. 
Komunitas ini memegang teguh dan tidak mau beranjak dari metode tafsir
literal (harfiyyah) dan pendekatan legalistik.  Mereka membangun
pemikiran, tradisi, budaya dan hukum Islam selama berabad-abad hingga
kini, wahyu yang terbungkus oleh peradaban lebih dari 1400 tahun yang
lalu tetap ditutup rapat dalam kata-kata, dalam dokumentasi yang
disebut kitab suci.

Pada saat turun wahyu, memahami wahyu secara literal bukanlah menjadi
persoalan atau menjadi sebuah permasalahan, karena wahyu pada waktu
itu turun masuk dalam urat nadi peradaban umat Islam. Wahyu turun
mengikuti kondisi audiens nya. Dan sekarang dengan kondisi audiens nya
yang berbeda, DAPATKAH WAHYU DIPAHAMI SECARA LITERAL? SECARA HARFIAH??

Chae






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 



---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


---------------------------------



            
---------------------------------
Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 



---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


---------------------------------



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke