http://www.tribun-timur.com/view.php?id=14800&jenis=Opini
Jumat, 06-01-2006 Formalin dalam Makanan Oleh Muh Dali Amiruddin Guru Besar Fakultas Kedokteran Unhas FORMALIN adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet. Nama lain formalin adalah formol, paraforin, morbicid, methanal, formoform, formalith,osymethylene, trioxane, karsan, superlysoform. Formaldehid sering digunakan pada produk pembersih dan perawatan karena merupakan bahan pengawet yang murah. Dalam konsentrasi yang sangat kecil (di bawah satu persen), digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, perawat sepatu, dan sampo mobil. Penggunaan formalin dalam proses pengawetan makanan merupakan cara untuk mengurangi biaya produksi. Biasanya digunakan pada pengolahan ikan asin, mi, dan tahu. Pemerintah melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/MenKes/Per/IX/88 melarang formalin digunakan dalam makanan maupun minuman. Terpapar formaldehid kronik dosis sangat rendah menyebabkan perubahan dan kerusakan sistem imun dan sistem saraf seperti sakit kepala, kesehatan buruk, kerusakan genetik ireversibel, dan sejumlah masalah kesehatan serius lainnya. Informasi dari Material Safety Data Sheet (MSDS) memperingatkan formaldehid dicurigai bersifat karsinogen; fatal bila dihirup, ditelan, atau diabsorpsi melalui kulit; menyebabkan luka bakar; inhalasi dapat menyebabkan spasme; edema laring dan bronkus, dan pnemonitis kemikal, destruksi jaringan membrana mukosa. Formaldehid terakumulasi dalam sel, bereaksi dengan protein selular (kebanyakan enzim) dan DNA (mitokondria dan nuklear). Kenyataan bahwa formaldehid terakumulasi tiap dosis. Oleh karena itu, paparan kronik dengan formaldehid dalam jumlah sangat sedikit harus dihindari. Penggunaan formalin dalam makanan sangat membahayakan kesehatan. Karena dapat menyebabkan efek jangka panjang dan jangka pendek, tergantung dari besarnya paparan pada tubuh. Beberapa efek yang dapat terjadi antara lain, iritasi saluran pernapasan, muntah-muntah, kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada. Selain itu dapat menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan saraf pusat, dan ginjal. Formalin masuk ke dalam tubuh melalui beberapa jalur. Pertama, saluran pernapasan. Paling banyak terpapar formaldehid terjadi melalui inhalasi atau kontak kulit/mata. Penguapan formaldehid diserap oleh paru-paru. Pada kasus akut, formaldehid terdeteksi oleh baunya, namun individu yang sensitif terpapar formaldehid dapat mengalami sakit kepala, iritasi mata, dan saluran pernapasan pada level di bawah ambang batas bau (ambang batas bau 0.5-1.0 ppm). Paparan akut dosis rendah menyebabkan sakit kepala, rinitis, dispnu; dosis lebih tinggi dapat menyebabkan iritasi membrana mukosa, terbakar, dan lakrimasi, dan efek pada saluran pernapasan bawah seperti bronkitis, edema paru, atau pneumonia. Kedua, kontak kulit atau mata. Paparan uap formaldehid pada mata menyebabkan iritasi dan lakrimasi. Bergantung pada konsentrasi formaldehid, cairan formaldehid dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan iritasi atau efek yang berat seperti opafikasi kornea dan hilangnya penglihatan. Formaldehid diabsorpsi melalui kulit intak dan menyebabkan dermatitis kontak alergi atau dermatitis kontak iritan. Ketiga, Saluran Pencernaan. Telah dilaporkan mengonsumsi cairan formaldehid 37 persen 30 mL dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa. Dapat menyebabkan trauma mukosa saluran cerna, mual, muntah, nyeri, perdarahan dan perforasi. Efek sistemik termasuk asidosis metabolik, depresi susunan saraf pusat dan koma, penekanan pernapasan dan gagal ginjal. Paparan Akut Uap formaldehid menyebabkan iritasi lokal pada membrana mukosa, termasuk mata, hidung, dan saluran pernapasan atas. Mencerna formalin menyebabkan trauma berat saluran pencernaan. Mekanisme kerja keracunan formaldehid belum jelas, tapi diketahui bahwa formaldehid berinteraksi dengan molekul membran sel dan jaringan tubuh dan cairan (seperti protein dan DNA) dan merusak fungsi sel. Konsentrasi tinggi dapat menyebabkan presipitasi protein, yang menyebabkan kematian sel. Absorpsi dari saluran pernapasan sangat cepat; absorpsi dari saluran pencernaan juga cepat, namun absorpsi lambat bila dikonsumsi dengan makanan. Sekali formaldehid dimetabolisme menjadi formic acid, dapat menyebabkan ketidakseimbangan asam basa dan sejumlah efek sistemik. Sistem saraf pusat. Malaise, sakit kepala, gangguan tidur, mudah tersinggung, gangguan memori dan keseimbangan akibat paparan formaldehid konsentrasi tinggi. Saluran pernapasan. Meskipun konsentrasi rendah, formaldehid dapat menyebabkan iritasi hidung dan tenggorokan, batuk, nyeri dada, napas pendek. Paparan lebih tinggi dapat menyebabkan inflamasi saluran pernapasan bawah, inflamasi bronkus, peradangan paru-paru, dan akumulasi cairan dalam paru. Imunologi. Pada individu yang telah tersensitisasi sebelumnya, inhalasi dan kontak kulit dapat menyebabkan kelainan kulit, gejala menyerupai asma, reaksi anafilaktik, dan hemolisis. Saluran pencernaan. Mencerna cairan formaldehid dapat menyebabkan trauma korosif pada esofagus dan perut. Nausea, muntah, diare, nyeri perut, peradangan perut, ulserasi dan perforasi orofaring, epiglotis, esofagus dan perut bisa terjadi. Formaldehid dan methanol mudah diabsorpsi dan dapat menyebabkan keracunan sistemik. Mata. Paparan uap formaldehid konsentrasi rendah dapat menyebabkan iritasi mata. Percikan formalin pada mata dapat menyebabkan ulkus kornea, perforasi dan kebutaan permanen. Kulit. Paparan uap formaldehid atau cairan formalin dapat menyebabkan iritasi kulit dan luka bakar. Pada orang tersensitasi, dermatitis kontak dapat terjadi pada paparan konsentrasi sangat rendah. Paparan Kronik Perhatian utama paparan formaldehid berulang adalah sensitisasi dan kanker. Inhalasi formaldehid konsentrasi rendah jangka panjang menyebabkan trauma pulmonari kronik. Efek pada sistem saraf pusat seperti peningkatan prevalensi sakit kepala, depresi, perubahan mood, insomnia, mudah tersinggung, gangguan memori dan keseimbangan akibat paparan yang lama. Karsinogen. Paparan formaldehid diikuti peningkatan risiko kanker nasal dan tumor nasal diamati pada tikus yang menghirup formaldehid jangka panjang. Alat untuk mendeteksi formalin dalam makanan atau formalin kit terdiri atas tiga reagen. Target sampel; sayuran segar, makanan laut segar, dan beberapa jenis daging. Sensitivitas mendeteksi 0.5 mg/kg. Penilaian. Jika cairan menjadi merah jambu atau merah menunjukkan adanya formalin dalam makanan. Prosedur. Untuk sampel cair, celupkan ke dalam tes formalin reagen satu. Tutup dan kocok sampai larut. Sampel padat, gunakan air bersih (satu sendok makan) untuk mencuci sampel. Masukkan ke dalam tes formalin reagen satu. Tutup rapat dan kocok sampai larut. Tuang semua cairan dari yang pertama ke dalam tes formalin reagen dua. Tutup rapat dan kocok sampai larut. Tuang semua cairan dari reagen dua ke dalam tes formalin reagen tiga. Tutup rapat dan kocok samapi larut, baca hasilnya. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/