Seperti ditayangkan oleh Seputar Indonesia RCTI kemarin pagi, Ketua MPR 
Hidayat Nurwahid mengatakan jika permintaan maaf Pemerintah Denmark 
dilakukan dengan tulus, Umat Islam Indonesia harus menerimannya.
 
Tapi lain Nurwahid, lain pula Amidhan.
 
Masih menurut Seputar Indonesia kemarin pagi, Ketua MUI Amidhan 
mengatakan di Banjarmasin bahwa “permintaan maaf saja tidak cukup”, 
“Pemerintah Indonesia harus melakukan protes kepada Pemerintah Denmark 
melalui nota diplomatik.”
 
Pernyataan ini membuat saya tercengang, karena tidak kurang Presiden 
Yudhoyono sendiri pada hari  Sabtu (4/2) di Kantor Presiden, Kompleks 
Istana, Jakarta, telah menyampaikan pernyataan resmi Pemerintah 
Indonesia yang mengecam pemuatan karikatur Nabi Muhammad SAW di surat 
kabar Denmark  yang dimuat akhir tahun dan disebarluaskan kembali di 
media Eropa Barat akhir-akhir ini.
 
“Apa sih maunya ni orang?” kata saya dalam hati.
 
Dan seperti dilaporkan Seputar Indonesia di petang harinya, siang tadi 
di Surabaya terjadi lagi penyerangan yang dilakukan oleh FPI ke Konsulat 
Denmark di Surabaya, dengan pekikan yang sama “permintaan maaf saja 
tidak cukup”, “Orang-orang Denmark harus diusir dari Indonesia.” Sukar 
untuk tidak mengatakan, bahwa sedikit banyaknya aksi-aksi perusakan 
terakhir FPI di Konsulat Denmark di Surabaya dipicu oleh omomgan Amidhan 
tersebut.
 
Sejujurnya apa yang saya lihat di layar kaca tersebut membuat saya mual.
 
For sure, saya tidak pernah menyembunyikan rasa hormat dan kecintaan 
saya yang sangat dalam kepada Nabi Muhammad, baik pada posting-posting 
atau kolom saya di Apakabar maupun di dalam e-book yang memuat catatan 
perjalanan haji saya “Setelah Perasaan Letih Hilang” yang ada di 
Homepage Super Koran Apakabar, dan berusaha menjadikan beliau sebagai 
teladan, baik dalam “berhablum minallah”, maupun dalam baik dalam 
“berhablum minannas”.
 
Tetapi muslim manakah---kecuali muslim KTP---yang tidak?
 
Dan manusia normal mana yang suka---kecuali manusia malaikat barang 
kali---dan dapat menerima tokoh yang dihormati dan dicintainya 
diperolok-olok seenaknya, sekalipun atas nama “freedom of speech”
 
“Pembuatan dan penyebarluasan kartun itu adalah sebuah tindakan 
provokasi yang sama sekali tidak bisa diterima. ”Di dalam hak atau 
kebebasan untuk menyatakan ekspresi dan pemikiran tidaklah mencakup 
kebebasan yang menyakiti para penganut agama,” demikian pernyataan 
Vatikan, Sabtu (4/2)
 
”Koeksistensi manusia menuntut sebuah iklim yang saling menghormati 
untuk menciptakan perdamaian di antara manusia dan bangsa-bangsa,” 
demikian lanjut pernyataan Vatikan tersebut, seperti dikutip Kompas 
Minggu (5/2)
 
Karena itu saya berada dalam barisan kaum muslimin sedunia, yang 
memprotes pemuatan karikatur Nabi tersebut, memberi tahu pers barat, 
bahwa kami tidak dapat menerima Nabi kami digambar-gambar, apalagi 
dengan cara yang menghina tersebut.”
 
Tetapi di sini tentu bagaimana caranya.
 
“Tolaklah mereka dengan cara yang lebih baik,” pesan Al Qur'an. Dan Nabi 
sendiri telah memberikan sejumlah teladan, bagaimana beliau menyikapi 
penghinaan dan permusuhan terhadap pribadi beliau.
 
Karena itu saya justru jadi bertanya-tanya, apakah sikap Amidhan, para 
gerombolan perusak di Surabaya, di Jakarta dan berbagai tempat lainnya 
serta para tokoh penerbar kebencian lainnya sehubungan dengan persoalan 
pemuatan kartun Nabi sungguh-sungguh mencintai Muhammad SAW dan 
menjadikan beliau sebagai sebaik-baik tauladan (uswatun hasanah)?   
 
“Bagi yang berdiam di dalam Masjidil Haram, di rumah Abu Sufyan atau di 
rumahnya masing-masing akan selamat.” Demikian pesan Nabi, sebelum 
beliau dan 10.000 pengikutnya menaklukan Mekkah tanpa pertumpahan darah 
pada tahun 10 Hijriah, Mekkah yang sebagian besar penduduknya selama ini 
memusuhinya, menistanya, melemparkan kotoran kepada dirinya, membunuh 
dan menganiaya para pengikutnya.
 
Dan Nabi yang pemaaf tersebut benar-benar memegang kata-katanya.  
 
Dan Nabi tidak saja memaafkan Hidun isteri Abu Sufyan yang dalam perang 
Uhud menyewa Wahsyi seorang budak bangsa Habsyi yang sangat mahir 
menggunakan tombak untuk membunuh Hamzah paman Nabi yang sangat 
dicintainya. Nabi---seperti yang dikemukakan Marting Lings dalam 
biografi Nabi Muhammad yang ditulisnya---juga memaafkan Wahsyi,  ketika 
budak bangsa Habsyi tersebut mendatangi Nabi untuk menyatakan 
keislamannya dan menyatakan permohonan maaf apa yang sudah dilakukannya 
terhadap paman Nabi.
 
Rasanya mustahil Amidhan dkk tidak mengetahui riwayat Fatahul Makkah 
tersebut.
 
“Aku tidak takut kepada Dajjal, yang aku takutkan adalah ulama jahat 
(as-su’),” sabda Nabi suatu ketika.
 
Sungguh, hanya Allah SWT yang dapat menilai apakah Amidhan ulama as-su’ 
atau bukan. Tetapi saya tidak ragu untuk mengatakan, bahwa Amidhan dkk 
bertanggung jawab terhadap aksi brutal terhadap  konsulat Denmark di 
Surabaya dan di tempat-tempat lain, yang lebih mempermalukan Umat Islam 
Indonesia, ketimbang memulyakan Muhammad. 
 
Dan Amidhan sebagai salah satu tokoh MUI yang sangat getol 
mensosialisaikan Fatwa MUI tentang “kesesatan” Ahmadiyah, juga sukar 
untuk dikatakan tidak bertanggung jawab terhadap perusakan aset, 
penganiayaan dan pengusiran terhadap Jemaah Ahmadiyah, termasuk yang 
beberapa hari yang lalu terjadi di Lombok.
 
Walaupun bukan seorang Ahmadie saya tahu, bahwa kelompok Umat Islam ini 
sangat mencintai Muhamad SAW dalam kata dan perbuatan. Mereka rela 
menyisihkan 20% dari penghasilannya untuk membiayai berbagai kegiatan 
Jemaah Ahmadiyah, termasuk menyebarkan Islam dengan damai ke segenap 
penjuru dunia dengan hasil yang sangat mengesankan.
 
Pada situs Jemaah Ahmadiyah Internasional yang memuat gambar Masjid 
Baitul Futhuh berkapasitas 10.000 jemaah yang yang sangat anggun di 
lokasi yang sangat strategis pusat Kota London yang diresmikan tahun 
2002 yang lalu, tercantum hadis Nabi Muhammad saw tentang keutamaan 
membangun masjid.
 
Tapi apalah awak ini.
 
Wassalam, Darwin

Tulisan ini juga dapat dibaca pada homepage Superkoran Apakabar 
(http://apakabar.ws)





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke