http://suluk.blogsome.com/2005/10/10/rasa-cinta-yang-salah/

Monday, October 10, 2005
Rasa Cinta Yang Salah
Posted by Herry @ 23:49 | Tanya Jawab

*[Tanya]*

/Ass Wr. Wb./

Mas, mau tanya. Saya sudah menikah, dan pasangan saya baik sekali. Tapi 
kenapa ya, belakangan ini saya merasa sedang tidak terlalu mencintainya, 
dan ada saja kekurangan dia di mata saya sekarang. Bahkan mulai tumbuh 
rasa 'suka' kepada sahabat saya yang lain? Saya setengah mati menahan 
rasa ini, tapi rasa itu tetap ada.


*[Jawab]*

/Wa alaikum salaam wr. wb./

Itu hikmah, ujian, dan bahan baku doa.

*Itu sebuah hikmah:
*
Bahwa tiada yang kekal. Bahkan cinta yang pernah terasa dahsyat, itu pun 
tidak kekal. Akan ada habisnya, dan akan ada tumbuhnya kembali. Hikmah 
ini, pada akhirnya, akan mengajarkan satu hal: hanya Allah yang konstan.

Allah konstan, sekaligus dinamik. Dia kekal, sekaligus bisa merubah 
apapun dan kapanpun, sehingga berubah. Pada akhirnya nanti kita akan 
belajar, bahwa dua kutub yang bertolak belakang, dua hal yang 
berlawanan, akan menyatu di Dia saja.

Cinta merupakan hak-Nya. Cinta adalah sebuah rasa yang agung, yang 
indah, dan datang dari Dia, walaupun bisa jadi lewat pintu syahwat dan 
hawa nafsu. Kita tidak mungkin mengenal cinta ilahiyyah, jika kita tidak 
tau rasa cinta manusiawi.

Kita bisa mencintai seseorang yang kemudian menjadi pasangan kita, tidak 
bisa dilogikakan. Kenapa mencintai si A? Kenapa begitu anak kita lahir, 
tiba-tiba saja tumbuh sebuah rasa cinta baru yang amat sangat kepada 
anak kita itu? Karena Dia yang menghadirkan rasa itu. Kita bisa 
mencintai seseorang, karena Dia yang memberikannya. Dia menghadirkan 
apapun, dan kapanpun, sekehendak-Nya.

Cinta makhluk, membutuhkan dua pihak. Dan supaya cinta ini hidup, 
keduanya harus serempak. Sebagaimana sayap, mustahil terbang jika tidak 
serempak. Dalam cinta makhluk, jika penghayatan keduanya berbeda, jika 
cakrawala pandang berbeda, jika kedalaman perenungannya berbeda, dan 
pemaknaan cintanya berbeda, kedua cinta tidak akan bertemu. Akhirnya 
cinta akan mati. Maka dari itu, jika dalam pasangan salah satu tidak 
berusaha mengimbangi yang lain, atau salah satu tertinggal dalam hal 
penghayatan cinta maupun kedalaman perenungannya, akan mati. Tapi setiap 
kematian, akan melahirkan sesuatu yang baru. Demikian pula cinta. 
Kematian cinta akan melahirkan sesuatu yang lebih tinggi lagi. Bisa jadi 
cinta yang baru, yang lebih dalam, maupun hikmah. Bisa apa saja.

*Itu sebuah ujian:*

Bahwa Dia sedang membuat kita merenung sumpah kita dulu ketika menikah. 
Pasangan kita akan semakin tampak ketidaksempurnaannya. Tapi seharusnya, 
kita menerimanya apa adanya. Kita pernah bersumpah di akad nikah dulu: 
kita menerimanya dalam keadaan apapun. Kita bersumpah 'mengabdi' pada 
pasangan, sebagai wujud pembelajaran pengabdian pada Dia. Sempurna 
ataupun tidak sempurna.

Allah pun demikian. Walaupun Dia Maha Sempurna, ada kalanya Dia tampak 
tidak sempurna di mata kita yang bodoh ini. Kadang tindakan-Nya 
menyakitkan kita, kadang menyebalkan kita. Kadang kita tidak 
memahami-Nya, kadang Dia demikian membingungkan. Kadang cinta kita 
pada-Nya terkikis. Meski demikian, akankah kita hentikan pengabdian ini 
kepada-Nya? Apakah kita hanya mau mencintai-Nya, jika Dia memberi 
imbalan saja? Jika kita mampu merasakan rasa dimanja-Nya saja?

Belajar 'mengabdi' (dalam tanda kutip) pada pasangan, pada akhirnya kita 
akan belajar mengabdi kepada-Nya. Kita berusaha memenuhi hak-hak anak 
dan istri sebaik-baiknya, seorang istri berusaha memenuhi hak-hak suami 
dan anak-anaknya sebaik-baiknya pula, maka lambat laun kita akan belajar 
untuk memenuhi hak-hak Allah sebaik-baiknya.

*Itu sebuah bahan baku doa:*

Segala sesuatu membutuhkan bahan baku. Kekhusyukan dan rasa fakir 
kepada-Nya pun membutuhkan bahan baku.

Dia pemilik cinta. Jika kita tidak mampu menumbuhkannya, jika kita tidak 
lagi memilikinya, akui saja kefakiran kita kepada-Nya. Mintalah, 
mohonlah. Kita meminta sesuatu yang benar-benar kita butuhkan, dengan 
demikian kita akan menghasilkan sebuah doa yang original, sebuah doa 
yang bukan sekedar basa-basi di bibir. Kita akan memohonkan sebuah doa 
yang kita pahami: bahwa kita membutuhkan rasa itu.

Hentikanlah mengeluh, menyalahkan pasangan kita bahwa dia begini dan 
begitu, sehingga kita tidak lagi mencintainya. Jika Allah tidak lagi 
mencintai kita, apakah kita akan menyalahkan-Nya? Lihatlah pada diri 
kita, bercerminlah. Apa yang kita perbuat, sehingga Dia tidak lagi 
mencintai kita. Demikian pula dalam hal cinta pada pasangan kita.

Segala sesuatu sampai pada kita, bukan saja diizinkan-Nya, tapi bahkan 
-dikehendaki-Nya- untuk terjadi. Ini adalah bahan baku perenungan dan 
permohonan, bukan bahan baku keluhan dan ketidak ikhlasan.

Jika cinta kita pada seseorang terasa semakin hambar, mohonlah untuk 
disegarkan, ditumbuhkan kembali. Jika kita tidak mencintai Dia, maka 
mohonlah akan rasa cinta kepada-Nya. Jika kita mencintai yang terlarang, 
maka mohonlah pula agar syahwat cinta itu dipadamkan.

Segala sesuatu adalah tamu dari-Nya. Tamu datang ke qalb kita sebagai 
'Rasul-Nya', untuk mengingatkan kita bahwa sebenarnya, disadari maupun 
tidak, kita membutuhkan Dia. Kita hanya bisa meminta pada Dia.

-------

Berkenaan dengan setiap rasa yang datang ke hati, kita renungi puisi 
seorang mursyid besar yang pernah ada di dunia ini, Jalaluddin Rumi, 
tentang 'Rumah Tamu'.

    *The Guest House*

    This being human is a guest house.
    Every morning a new arrival.

    A joy, a depression, a meanness,
    some momentary awareness comes
    as an unexpected visitor.

    Welcome and entertain them all!
    Even if they are a crowd of sorrows,
    who violently sweep your house
    empty of its furniture,
    still, treat each guest honorably.
    He may be clearing you out
    for some new delight.

    The dark thought, the shame, the malice.
    meet them at the door laughing and invite them in.

    Be grateful for whatever comes.
    because each has been sent
    as a guide from beyond.

    -- Jelaluddin Rumi,
    translation by Coleman Barks



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke