Mas Chodjim,

On 2/15/06, [EMAIL PROTECTED] <
[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mungkin Mas Satriyo masih ingat bahwa sebaiknya kita hanya menggunakan
> terminologi dalam Alquran, yaitu mukmin, kafir, dan munafik.


bukannya muslim, kafir  dan munafik mas? mukmin itu kan panggilan allah
untuk mereka yang imannya sedemikian hingga mau taat pada perintah dan
larangan Allah? Apa memang mas yakin kita bisa mengatakan, "eh, si A itu
mukmin yang taat ya?" atau yang lazin dan sesuai tuntunan Rasulullah, "eh,
si A itu muslim yang taat ya?"

Jika kita merujuk ke situ, saya ganti bertanya: apakah prof Dawam itu
> mukmin, kafir, atau munafik? Sedangkan kita mengetahui bahwa munafik itu
> perbuatan dan bukan identitas. Jika kita kembali pada identitas, maka ia
> mukmin atau kafir. Kalau kita nyatakan kafir, apa ada bukti pernyataannya
> bahwa ia bukan seorang Islam (sebagai agama)?


kembali ke tanggapan saya di atas mas, sehingga pertanyaan mas menjadi:
apakah prof Dawam itu muslim, kafir atau munafir?
dari sirah nabawiyah, munafik itu memang 'setara' dengan mukmin dalam arti,
'label' itu hanya segelintir orang yang tahu di kalangan shahabat, selain
Rasulullah, dan itu pun tidak diumumkan. Artinya itu urusan yang
bersangkutan dengan Allah. Ketika itu untuk mengetahui apakah seseorang itu
munafik atau tidak adalah ketika yang bersangkutan itu wafat. Jika
Rasulullah tidak ikut menshalati maka ia munafik. Dan memang setahu saya,
beriman tidaknya seseorang itu bisa dipastikan ketika yang bersangkutan
wafat, thus, su'ulkhatimah atau husnulkhatimah. Bisa jadi di masa hidup dia
seorang ulama, ketika wafat murtad, atau sebaliknya, ketika hidup dia
begundal yang koruptor kakap dan punya banyak piaraan, tapi wafatnya mukmin.

sekarang, pertanyaanya, kita itu melihat orang dari tindakannya atau isi
hati mas?

jadi kalo saya mas paksa menjawab, untuk saat ini, dari tindakan dan ucapan
Dawam Rahardjo, dia bukan seorang mukmin (moga Allah memaafkan kekeliruan
saya, dan saya tidak menuduh Dawam Rahardjo, hanya menjawab pertanyaan mas
saja).

Jadi, surah Al-Hujurat itu sebenarnya memberikan wadah yang lebih luas
> "innama al-mu'minuuna ikhwah" dan bukan "innama al-muslimuuna ikhwah".
> Sebuah kehormatan dari Allah, para pengikut Rasulullah Muhammad saw disebut
> mukmin dan bukan muslim. Sehingga, para khalifah penggantinya pun menamakan
> dirinya "amir al-mu'miniin", amirnya orang-orang mukmin, dan bukan amir
> al-muslimin, amirnya orang-orang muslim.


lalu bagaimana dengan ayat yang isinya:
(Surat [49] Al-Hujurat: 14)

terima kasih atas masukan antum ...

salam


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke