Surat Muladi: Agama kok dijadikan kuda tunggangan untuk bikin stasiun TV Atas nama ICMI, atas nama IIFTIHAR, dan entah atas nama organisasi apa lagi, agama ternyata bisa dijadikan kuda tunggangan demi meraih proyek dan demi lisensi bisnis. Inilah ulah Islam Politik yang kini kembali meruyak di negeri ini. Surat Muladi hanyalah satu dari ratusan surat sakti (katabelece) yang mampir di meja para pejabat tinggi negeri ini. Ini baru satu kasus lama yang terbongkar, semoga bisa terungkap kasus-kasus lainnya. Lalu bagaimana dengan nasib Global TV? Muladi yang ditanya seorang wartawan dengan enteng menjawab: "Kalau Global TV melanggar aturan, ya silakan bubarkan saja." Terima kasih untuk FPDIP, terima kasih Pak Permadi...teruskan perjuanganmu! --------------------------------------------------------- Jimly, Sudi dan Muladi Target Surat Sakti? *Suwarjono - detikcom Jakarta - Surat sakti yang dikeluarkan kalangan ring 1 Presiden tiba-tiba belakangan banyak beredar di kalangan politisi maupun masyarakat. Nama-nama pejabat penting ikut terkait. Benarkah ini hanya sasaran antara saja? Sungguh menarik mengikuti perkembangan surat sakti yang belakangan marak diungkap para politisi ke media massa. Diawali dari surat sakti Seskab Sudi Silalahi ke Menlu terkait rencana pembangunan gedung KBRI Korea di Seoul, surat Sudi Silalahi ke Menteri Kehutanan terkait kasus Intracawood milik Hartarti Murdaya hingga kasus terakhir surat Muladi ke sejumlah menteri terkait permintaan izin frekuensi Global TV. Ketiga surat ini muncul berurutan. Tentu, bukan kebetulan saja jika kasus tersebut diungkap belakangan ini. Apalagi surat-surat yang diungkapkan merupakan peristiwa lama. Ada yang sudah satu tahun, namun ada juga yang sudah 6 tahun tiba-tiba diungkap kembali. Adalah Direktur Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Jusuf Rizal yang mensinyalir jauh-jauh hari bahwa ada skenario dari kelompok tertentu melakukan pembusukan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Hasil investigasi kami, target kelompok ini akan menurunkan SBY dari kursi presiden sebelum tahun 2009," kata Jusuf Rizal saat ditanya detikcom terkait beredarnya surat Seskab Sudi Silalahi baik yang ke Menlu maupun ke Menhut. Namun, tak lama kemudian perkembangan politik kian panas. Komisi I DPR Senin (27/2/2006) tiba-tiba melansir sebuah surat yang dibuat Mensesneg Muladi terkait izin frekuensi Global TV. Surat yang dikeluarkan 6 tahun lalu ini akhirnya membuat geger. Pasalnya, dicurigai ada unsur KKN dalam keluarnya izin frekuensi Global TV yang diajukan oleh Nasir Tamara. Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mensinyalir surat ini terkait dengan gontok-gontokan di lingkaran elit kepresidenan. "Konflik sudah melibatkan para kolega SBY-Kalla. Jadi sudah meluas," kata Ray. Namun, sumber detikcom yang dihubungi Selasa (28/2/2006) menyebutkan keluarnya surat Muladi adalah untuk "menembak" Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Ash-Shidiqqie. Nama Jimly dijadikan sasaran karena dinilai bertangungjawab terhadap keluarnya PP penyiaran yang dinilai sangat menguntungkan industri penyiaran. Jimly dinilai kongkalikong dengan Menkominfo, hingga putusan MK bernomor 005/PUU-I/2003 menguntungkan industri penyiaran. "Jimly punya saham di Global TV, wajar kalau muncul kecurigaan ini. Dicurigai ada konflik kepentingan di balik keluarnya keputusan ini," katanya. Jimly memang tengah disorot oleh Komisi I DPR. Tak pelak, sahamnya di Global TV ikut-ikutan diungkit. Apalagi, kepemilikan saham tersebut tidak pernah dilaporkan ke KPK. "Jimly telah melakukan kebohongan publik," kata anggota KOmisi I DPR Akil Mochtar Ngabalin. Mendapat berbagai kritikan, Jimly enggan berkomentar mengenai adanya kepemilikan saham di Global TV ini. "Sudahlah. Itu jangan dijadikan isu," pinta Jimly beberapa hari lalu. Lalu apa target pengungkapan berbagai kasus ini? Apakah hanya sekedar mengungkap kasus-kasus kronisme di kalangan istana dan menembak mereka yang saat ini sedang menjabat? Kita tunggu babak berikutnya! (jon) ________________________________________________________________
*Inilah Surat Muladi Terkait Izin Global TV *Anton Aliabbas - detikcom Jakarta - Surat sakti mantan Menteri Sekretaris Negara Muladi yang ditujukan ke sejumlah menteri terkait permohonan alokasi frekuensi untuk Global TV tiba-tiba beredar di kalangan anggota DPR dan wartawan. Tentu saja, munculnya surat yang sempat dibacakan oleh anggota DPR Permadi dalam rapat kerja Komisi I DPR dengan Menkominfo Sofyan Djalil ini semakin menambah ramai heboh surat menyurat di ring I Presiden, meski untuk kasus terakhir surat tersebut dibuat tahun 1999. ______________________________________________________________ Berikut ini salinan surat Muladi yang diterima detikcom, Senin (26/2/2006). Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia Jakarta, 13 September 1999. Nomor : B.602/M.Sesneg/9/1999 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Permohonan alokasi frekuensi untuk Global TV Kepada : Menteri Negara Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Menteri Negara Riset dan Teknologi/ Kepala BBPT Menteri Perhubungan Menteri Penerangan Sehubungan dengan surat The International Islamic Forum for Science Technology and Human Resources Development (IIFTIHAR) Nomor 009/Global-TV/VII/1999 tanggal 26 Juli 1999 kepada Bapak Presiden perihal Permohonan Alokasi Frekuensi untuk Global TV, bersama ini diberitahukan bahwa Bapak Presiden memberikan petunjuk agar Saudara Menteri dapat membantu pemberian frekuensi Global TV. Sebagai tambahan kejelasan, bersama ini kami lampirkan fotokopi surat IIFTIHAR dimaksud. Demikian atas perhatian Saudara Menteri, kami mengucapkan terima kasih. Menteri Sekretaris Negara Muladi Tembusan Yth: Bapak Presiden sebagai laporan. (jon) --------------------------------- Apakah Anda Yahoo!? Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/