I don't get it! Menurut saya uraian itu cukup baik. Di mana letak nonsense nya? 8-)
"ayeye1" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/08/2006 12:39 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Perempuan di Kota Tangerang Gelisah Maaf Mas Wida, how can you believe such a nonsense? Salam, ayeye --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Pendekatan Islam dalam konteks ini mungkin juga disalah pahami disebabkan > pendirian bahwa adat istiadat seksual, seperti perilaku etika lainnya, > semata-mata tergantung pada niat, yakni persetujuan hati. Dengan kata > lain, sebagaimana moralitas tidak dapat dijamin dengan mengurung seorang > gadis perawan di kamarnya, maka kerudung tidak secara praktis berdampak > baik. Apa yang dibutuhkan di sini, ujar argumen ini, adalah mendidiknya > supaya jujur terhadap dirinya maupun membuka matanya terhadap > konsekuensi-konsekuensi kebebasan seksual. > > Tentu saja, Islam juga mengevaluasi bukan tindakan-tindakan saja melainkan > menurut niat yang ada dibalik tindakan itu juga, oleh karena itu kaum > muslim juga menyadari bahwa moralitas tidak dapat dicekokkan secara paksa. > Meskipun demikian, Islam juga cukup realistis untuk menyadari bahwa > kemungkinan menjadi pencuri, dan bahwa perilaku yang tidak patut dapat > dipicu dengan mudah oleh pengaruh luar (alkohol, ketelanjangan yang > merangsang, berdua-duaan dengan lawan jenis di tempat yang sepi)-atau, > sebaliknya, lebih mudah dihindari. Statistik membuktikan bahwa kaum > muslimin benar dalam hal ini: sekarang ini satu di antara sepuluh remaja > berusia antara 15 sampai 19 tahun (di Barat) menjalani persalinan dan > aborsi. Lebih dari 15 persen dari seluruh perempuan Amerika di bawah usia > 19 tahun pernah hamil setidaknya sekali. Statistik nyaris pasti akan > kelihatan sangat berbeda jika pakaian Islam menjadi norma Amerika. Dalam > hal ini, Islam tidak saja bijaksana terhadap realitas kehidupan, tapi juga > menyajikan dirinya dengan “pragmatisme yang berani†(Jeffrey Lang). > > > > > "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 03/08/2006 07:03 AM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > cc > > Subject > Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan di Kota Tangerang Gelisah > > > > > > > :-), iya benar Herni. Kata pak Donnie, timbulnya pikiran porno itu > dikelola oleh otak > Saya pikir istilah ' berpakaian sopan tidak mengundang laki2' seperti yang > di tulis > oleh Yulia itu subyektif dan relatif..... > Karena : > Laki2 ikhwan gimana bisa 'tertarik, terundang' sama perempuan akhwat > .......??? > Kan ada faktor ketertarikan yg menjurus ke persoalan 'sensual' > Sensual kan tergantung dari gimana otak dan pikiran itu mengolahnya, jadi > kan bukan pada > sekedar mata yg memandang atau pada rumusan yg di bikin. > > Jadi masalah 'mengundang laki2' itu tergantung dari sapa yg memandang, yg > pikirannya ngeres. > Meski pakai pakaian sopan, selalu menghadiri majlis taklim, tapi kalo > matanya jelalatan, > ketawa ngikik, bisik2 di hadapan para akhwat, nyari perhatian, tebar2 > pesona kan juga bisa > mengundang........... :-)) > > Ada laki2 ikhwan sangat tidak tertarik pada perempuan2 yg memakai pakaian > tidak islami. > Tapi justru beliau sangat tergoda imannya ketika melihat prempuan2 yg > memakai jilbab yg bersikap malu2 > :-)) > Seperti Puspo wong solo, nafsu birahinya terbit saat melihat perempuan2 > berjilbab, dan muda pula..... > :-) > > salam > l.meilany > [ warga tangerang] > > ----- Original Message ----- > From: Herni Sri Nurbayanti > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Monday, March 06, 2006 3:10 PM > Subject: [wanita-muslimah] Re: Perempuan di Kota Tangerang Gelisah > > > Mbak Yulia, > > Pertama, sebenarnya yg mau diatur itu "moralitas" dlm berbaju atau > perilaku asusila dlm pengertian kegitan 'transaksi' jasa seksnya? > Kalau yg mau diatur yg pertama, definisi 'pakaian yg sopan' pun harus > diperjelas lagi, sopan ala mas janoko, ala saya atau ala mbak mia? > bagaimana dng perempuan yg non-muslim? ataukah harus berjilbab spt di > Aceh? berjilbab pun harus diperjelas lagi, berjilbab ala mbak2 akhwat > yg panjang2 tea, ala mbak yulia, ala saya atau ala mbak aisha? lho, > jadi nyamber ke mbak aisha, hihihi.. saya juga punya pertanyaan: > mengapa perempuan yg jadi obyek pengaturan? mengapa bukan (otak) > laki2? Setau saya, RUU ini juga hendak memberantas pornografi hingga > ke tataran gagasan, sehingga hati2lah wahai bapak2/ibu2 yg suka > mengirim sms porno :-) [tapi kita bisa berdebat lagi, bagaimanakah > pembuktiannya? rupanya ini juga jadi masalah] > > Sehingga pertanyaan dasarnya adalah kenapa pengaturan jelas menuju > kepada perempuan? Apakah karena perempuan dianggap sbg sumber dari > segala sumber dosa? :-) Apalagi mbak kaitkan dng perlindungan > perempuan, apakah berarti bila kita berpakaian sopan kita otomatis > terlindungi dari kekerasan dan sebaliknya bila kita berpakaian > 'mengundang' malah membuat diri kita tidak terlindungi? Apakah > demikian? Padahal bila kita melihat kasus2 perkosaan, umumnya > korbannya berkisar dari anak umur 5 th dan nenek, sementara > pemerkosanya umumnya berasal dari orang2 dekat si korban (keluarga, > tetangga, teman dll)? Bahwa ada unsur lain selain nafsu yg menyebabkan > perkosaan? > > Kedua, kalau yg mau diatur itu transaksi jual beli jasa seksnya, lagi2 > siapa yg jadi obyek peraturan, perempuan penjual jasa seks, ataukah > juga pembelinya? Kita juga bisa bertanya kembali, apakah pelarangan, > sanksi yg berat thd 'bisnis' ini adalah satu2nya alternatif > penyelesaian yg kita punya? atau, adakah alternatif lain? Apakah > sanksi yg berat tsb akan menyelesaikan masalah? ataukah akan > menyelesaikan masalah, tapi sebentar saja, dlm pengertian akan > menimbulkan bisnis seksualitas dlm bentuk baru spt yg diceritakan oleh > mbak Raiya mengenai PSK yg juga berjilbab, shg susah membedakan mana > perempuan PKS dan PSK karena sama2 berjilbab meskipun keduanya > dianggap memiliki 'moralitas' yg sangat jauh berbeda? > > Ngobrol2 soal pembuktian, ada teman dari Pati yg berbagi > pengalamannya. Kalau di Pati, katanya razia dilakukan di tempat2 > tertentu yg dianggap oleh aparat terkenal/diduga sbg tempat2 > 'maksiat', misalnya hotel2. Dalam razianya pun, yg ditangkap adalah > mereka yg tertangkap 'basah' di hotel melakukan hubungan seksual dan > yg bukan suami istri (pake kata 'dan') sehingga, yg tertangkap basah > melakukan hubungan seksual tapi suami istri, ya lolos2 saja. Yg > tertangkap di hotel berdua2an tapi gak 'basah' ya lolos juga (kalo gak > salah). > > Itu baru sedikit dari substansi RUU Pornografi, mbak. Jelas dong, kita > tidak bisa begitu saja terburu-buru mengambil kesimpulan RUU > Pornografi akan melindungi perempuan dan kita tenang2 saja usah > gelisah. Dan bukan cuma kelompok perempuan saja yg gelisah mengenai > RUU ini. Kalau mau dilanjutin lagi, jangan2 ini merupakan pintu masuk > utk meng-taleban-kan Indonesia, spt artikel yg dikirim oleh kang > He-Man kemarin. Kalau benar demikian, jelas saya sebagai seorang > muslim lebih gak setuju lagi. Karena ini bukan lagi persoalan > pornografi, tapi juga persoalan identitas (muslim) bangsa ini. Bisa > saja dong, meski saya cukup berpakaian 'sopan', tapi protes dng > gagasan ini? :-) [berpakaian sopan belum tentu lantas gak keliatan > sexy lho, mbak... tanya saja sama mereka yg laki2..:P] > > > wassalam, > herni > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Yulia Artati" <yartati@> > wrote: > > Saya kira wanita2 tidak perlu gelisah dengan adanya perda yang menurut > saya justru untuk melindungi wanita. Kalau tidak ingin kena Razia ya > berpakaian yang sopan dan tidak mengundang laki-laki untuk menggoda. > Insya Allah kalau yang berbusana muslim akan lebih aman. > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhkito Afiff > > <muhkito.afiff@> wrote: > > > > > > Minggu, 05 Maret 2006 > > > Perempuan di Kota Tangerang Gelisah > > > http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/05/metro/2483845.htm > > > > > > Hermas E Prabowo dan Soelastri Soekirno > > > > > > Resah dan gelisah kini melanda kaum perempuan di Tangerang. > > Pemberlakuan > > > Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pelacuran > telah > > > menimbulkan ketakutan, terutama perempuan pekerja di pusat > > perbelanjaan, > > > salon kecantikan, sampai buruh pabrik. > > > > > > Apalagi kondisi Kota Tangerang sebagai kota industri nyaris sama > dengan > > > wilayah di Ibu Kota, di mana ada wilayah yang tidak tidur hingga > pagi. > > > Waktu kegiatan warga juga tak terbatas hanya sampai pukul 19.00, > ketika > > > aparat Pemerintah Kota Tangerang siap memulai razia pelacur atau > mereka > > > yang disangka pelacur karena gerak-geriknya. > > > > > > Tak usahlah melihat ke dunia hiburan, puluhan pabrik di kota itu > > > mengakhiri kegiatan sekitar pukul 20.00. Ada pula yang menerapkan > shift > > > sampai pukul 23.00. Lantas bagaimana dengan buruh perempuan yang > > umumnya > > > berjalan kaki atau pulang naik angkutan kota? > > > > > > Sering mereka terpaksa berdiri lama di pinggir jalan untuk menunggu > > > angkot yang jumlahnya terbatas. Itu rutin dilakukan. Bisa-bisa > petugas > > > trantib yang sudah mengintai berhari- hari merasa sah menangkap > mereka > > > karena berada di kawasan tempat pelacur mangkal. > > > > > > Kegelisahan para perempuan tak hanya sampai di situ. Pengadilan > Negeri > > > Tangerang bisa saja kembali mengulangi kesalahan fatal seperti > Selasa > > > lalu ketika menggelar sidang di halaman kantor pemerintah setempat > > untuk > > > mengadili 28 perempuan dan waria yang dituduh sebagai pelacur. > > > > > > Sesuai dengan aturan KUHP, sidang kasus kesusilaan harus dilakukan > > dalam > > > ruang tertutup. Namun, aparat penegak hukum malah membuat sidang > > asusila > > > sebagai tontonan masyarakat dalam peringatan HUT Ke-13 Kota > Tangerang. > > > > > > Tak pelak lagi, berbagai komentar dan tepuk tangan mewarnai hal yang > > > > seharusnya tak boleh diketahui oleh umum itu. "Kasihan terdakwanya > jadi > > > bahan ejekan pegawai pemkot," ujar seorang wartawan televisi yang > tak > > > tahan menyaksikan sidang tersebut. > > > > > > Sebegitu jauh, petinggi di Kota Tangerang merasa tak ada persoalan > atas > > > tata cara penangkapan, persidangan, penjatuhan hukuman, apalagi > > > substansi peraturan daerah (perda) itu sendiri. Wali Kota Tangerang > > > Wahidin Halim yang mendapat dukungan dari DPRD Kota Tangerang > > menyatakan > > > perda tetap berlaku. > > > > > > Simaklah apa kata beberapa perempuan Tangerang mengenai perda itu. > > > "Ngeri! Takut petugasnya nyasar ke sini, dikira kita pelacur," keluh > > > > Eli, warga Warung Mangga RT 01 RW 02 Kelurahan Panunggangan, > Cipondoh, > > > Kota Tangerang. > > > > > > Eli (33) layak waswas, pasalnya ibu satu anak ini tiap hari pulang > di > > > atas pukul 21.00. Ia biasa naik angkot dari Salon Elita di Perumahan > > > > Bona Sarana Indah, Cikokol, sendirian. > > > > > > Jarak dari salon ke rumah hanya tiga kilometer, tetapi dari salon, > Eli > > > harus naik ojek lebih dulu. Turun di mulut Jalan Sekretariat Negara, > > > > Kebon Nanas, dan menunggu angkot. > > > > > > "Nanti kalau saya nunggu sendirian, ditangkap. Saya 'kan orang salon > > > > harus berpenampilan modis, enggak boleh ketinggalan zaman," ungkap > Eli. > > > > > > Sebagai pemilik sekaligus pekerja salon, Eli harus tampil menarik. > > > Rambut dicat warna coklat. Ke tempat kerja mengenakan kaus dan > celana > > > ketat, sesuai tren. "Apa lalu saya masuk kategori pelacur? Kalau > begini > > > caranya, gawat," katanya, Jumat. > > > > > > Kekhawatiran Eli muncul karena ada sejumlah pasal di perda yang > > > membingungkan. Misalnya kalimat "Setiap orang yang sikap atau > > > perilakunya mencurigakan...". > > > > > > "Yang dimaksud mencurigakan itu seperti apa? Apakah rambut pirang, > > badan > > > seksi, pakaian ketat sesuai mode, atau sikap ramah?" lanjut Eli. > > > > > > Lalu ada kalimat lagi: "...sehingga menimbulkan anggapan bahwa > > ia/mereka > > > pelacur...". > > > > > > Siapa yang berhak menganggap pelacur? Andai kebetulan ada keluarga > wali > > > kota ingin tampil tomboi dan modis lalu dianggap pelacur, apakah dia > > > > tidak sakit hati? "Ini 'kan namanya neken perempuan," demikian tutur > > Eli. > > > > > > Perempuan, katanya, memang dilahirkan dengan segala kelebihan > tubuhnya > > > yang dapat "mengundang". "Jangankan pakai baju seksi, yang pakai > > pakaian > > > wajar saja, tapi dadanya montok tetap saja membuat lelaki berpikiran > > > > ngeres meski telah ditutup pakaian rapi. > > > > > > Tak hanya orang salon yang gelisah. Pekerja supermarket bersistem > kerja > > > paruh waktu juga merasakan hal yang sama. Reni (23), misalnya, > karyawan > > > counter pakaian di WTC Matahari kerap pulang malam. > > > > > > Kadang ia bersama teman, tetapi tak jarang sendirian. Setiap > > > pergi-pulang kerja dia mengenakan rok di atas lutut karena model > > seperti > > > itulah yang banyak dikenakan para sales girl di sana. "Nanti saya > > > ditangkap di jalan," katanya. > > > > > > Menurut Reni, daripada mengurusi soal tubuh wanita dan perilakunya, > > > lebih baik Pemerintah Kota Tangerang berkonsentrasi melayani > masyarakat > > > dengan baik. Memberantas korupsi dan memperbaiki pelayanan publik. > > > "Ngurus KTP saja kadang dipersulit kok sudah macam-macam," tegas > Reni. > > > > > > DPRD lebih baik mengawasi kinerja wali kota. "Di negara ini memang > > > susah. Korupsi di depan mata dibiarin, jalanan rusak dibiarin. > Tetapi, > > > lihat betis cewek saja bingung. Bikin aturan ini-itu," ujar Reni > kecewa. > > > > > > > > > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > .... > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/