Tiba lagi malam/hari Jum'at, bisa lagi dudduk di depan PC-nya Abah.
 
Eyang KM, pernyataan: "Silakan kalau berani bikin GBM ! GAM saja sudah surut 
langkah masuk RI kembali," itu bukan Abah HMNA yang bilang tetapi ana, Muammar 
Qaddhafi. Ini ana kutip surat e-mail tabayyun (klarifikasi) dari aunty Ni Londo

********************************************
----- Original Message ----- 
From: ni londo <[EMAIL PROTECTED]>
To: H. M. Nur Abdurrahman <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, March 08, 2006 02:29
Subject: Re: [wanita-muslimah] Ni Londo


Terima kasih untuk klarifikasinya Pak Ustadz. 
 
salam,
Ni Londo
 
--- "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:
 
Ini saya forward seutuhnya yang telah saya tulis.
Itu reporter jalanan (RJ) alias radityo djadjuri
(Rdj), nulisnya septong-sepotong. Fyi, RJ = RDj,
satu ejaan baru yang lain ejaan lama.
Wassalam,
HMNA

 
----- Original Message ----- 
From: H. M. Nur Abdurrahman 
To: LQ ; Radityo 
Sent: Sunday, March 05, 2006 06:39
Subject: [Lautan-Quran] Re: Seri 717. Menjawab Yang
Anti RUU RI Tentang Anti Pornografi-Pornoaksi
 
 
Seorang yang menamakan diri "ni londo" di cyber
space berkomentar seperti berikut:
-- "Selama definisi 'pornografi' dalam RUU itu tidak
diubah dan dikonkretkan, pengecualian itu merupakan
penghinaan terhadap budaya Bali dan juga Papua...
soalnya RUU itu akan berbunyi: semua yang berbau
porno dilarang, kecuali di Bali dan Papua, disana
boleh terus ber'porno', karena memang budayanya udah
begitu... lho... berarti budaya Bali dan Papua
dianggap porno kan? Tapi boleh terus 'berporno-ria'
karena memang udah dari dulunya begitu... sudah jadi
tradisi... berarti Pulau Dewata secara implisit akan
distigmatisasi sebagai Pulau Porno."
 
Salah seorang cucu saya yang masih dibangku Aliyah
angkat bicara:
-- "Bali mengancam merdeka kalau RUU PP disahkan?
Silakan kalau berani bikin GBM ! GAM saja sudah
surut langkah masuk RI kembali. Sedangkan A tidak
berhasil, apa lagi B. Sekali lagi ana serukan,
silakan bikin GBM untuk mempertahankan budaya porno
(minjam istilah ni londo). Apa tidak malu dibilangin
GBM berjuang untuk merdeka karena mempertahankan
budaya porno?"
 
Ada bidal Melayu Lama memberi nasihat seperti
berikut: Pikir itu Pelita Hati; pikir dahulu
pendapatan, sesal kemudian tidak berguna. Memang
kalau dipikir-pikir, penentangan sejumlah kecil
(200-an) rakyat di Bali itu, pada hakekatnya bukan
berlandaskan kebudayaan, karena betullah apa yang
dikatakan ni londo dan cucu saya itu, sungguh tidak
enak jika dikatakan budaya Bali itu budaya porno,
dan tentu ke-200 orang itu tidaklah mencerminkan
rakyat di Bali. Yang 200 orang itu sebenarnya yang
ditampilkan ke depan ialah budaya, namun
sesungguhnya motif yang mendorong protes itu adalah
perkara ekonomi, tegasnya kekuatiran orang-orang
asing pelaku pornoaksi berjemur bugil akan segan ke
Bali lagi, sehingga pendapatan daerah menurun. 
Insya-Allah, ini materi untuk Seri 718 yad
 
Wassalam, bagi yang dapat Hidayah
HMNA
**********************************

----- Original Message ----- 
From: Radityo <[EMAIL PROTECTED]>
To: H. M. Nur Abdurrahman <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Sunday, March 05, 2006 00:37
Subject: Re: Seri 717. Menjawab Yang Anti RUU RI
Tentang Anti Pornografi-Pornoaksi
 
Pak HMNA...
 
Gara-gara RUU APP dan SI, Sulut dan Bali mau
melepaskan diri tuh. 
Sulsel mau nyusul gak?
***********************************
HMNA:
Pertanyaan bebal ! Etnik Bugis-Makassar tidak
berbudaya porno.
***********************************


Eyang KM, Seri 717 dan 718, ana kirim pada kiriman seiring dengan kiriman 
E-mail ini. Yang ana kirim di sini ialah tulisan Abah HMNA Seri 467 yang 
menggambarkan sukarnya rakyat Aceh ditaklukkan dengan kekuatan senjata. 
AlhamduliLlah setelah tsunami pertikaian politik dan senjata itu bisa berakhir 
dengan damai, begitulah yang kita harapkan semuanya. Juga ana kirim kutipan 
dari tulisannya Abah, curahan isi hati Abah agar terjadi damai di Aceh ditulis 
Abah sepekan setelah tsunami. Dalam tulisan Eyang KM ada pula ana sisipkan ana 
punya sedikit tanggapan.
Wassalam,
Muammar Qaddhafi

****************************************************
  
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
467. Habisi Saja GAM ???

Judul di atas itu dicungkil dari sebagian ucapan Kepala Staf TNI Angkatan Darat 
Jenderal E.  Sutarto, yang menjadi topik berita Harian FAJAR edisi Rabu, 14 
Maret 2001, halaman 12. Ucapan itu diucapkan oleh Kasad yang menyambut baik 
keputusan  pemerintah menetapkan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sebagai gerakan 
separatis dalam Sidang Kabinet hari Senin, 12 Maret 2001. 
 
Ada dua pertanyaan yang menggelitik kita untuk dibahas jawabannya dalam kolom 
ini. 

Pertanyaan pertama: "GAM sudah sejak lama memenuhi kriteria untuk diberi cap 
predikat gerakan separatis, mengapa barulah pada Sidang Kabinet 12 Maret 2001 
itu GAM ditegaskan seperti itu?"
Patut diakui dengan jujur bahwa kebijakan Gus Dur menghadapi masalah Aceh yang 
lebih menonjolkan aspek kemanusiaan, perlu dipisahkan  dari sekian kebijakan 
Gus Dur yang dicerca. Kebijakan Gus Dur untuk berunding dengan GAM yang dimulai 
dengan terobosan misi Bondan Gunawan menemui Komandan GAM Tengku Syafei di 
hutan belantara Aceh, disusul dengan perundingan di Geneva yang menghasilkan 
Jeda Kemanusiaan I dan II, serta moratorium, itu patut dipuji. Namun ini sangat 
tidak disetujui oleh aliran garis keras baik dalam kalangan sipil maupun  
militer. Sebagai konsekwensi logis kebijakan yang berpijak atas kemanusiaan 
itu, maka sudah tentu ukuran normatif dikesampingkan, artinya pendekatan 
politik berada di atas pendekatan hukum, artinya pula predikat separatis bagi 
GAM tidak dimunculkan.

Pada pihak lain patut pula diakui dengan jujur bahwa secara obyektif kinerja 
pemerintahan Gus Dur terhitung jelek. Ditambah pula gaya kepemimpinan Gus Dur 
yang "one man show", sikap yang kepala  batu, yaitu walaupun Gus Dur membiarkan 
orang bebas mengeritik, bebas beraspirasi bahkan menghinanya, namun semua itu 
dianggapnya seperti angin lalu. Ditambah pula lagi watak Gus Dur yang gemar 
mengeluarkan ucapan-ucapan kontroversial yang membingungkan. Itu semua 
berakumulasi sehingga "kawan menjadi lawan" (baca: Poros Tengah dan Golkar). 
Lawan yang sebelumnya adalah  kawan berusaha memperoleh batu (baca:  BB-gate) 
untuk melempar (baca: melengserkan) Gus Dur. Ini berakibat  maraknya demo anti 
versus pro Gus Dur yang rawan menimbulkan konflik horisontal dalam kalangan 
akar rumput.

Pembaca  yang kurang sabar akan nyeletuk: "Apa hubungannya uraian tersebut 
dengan cap gerakan seperatis untuk GAM yang baru ditegaskan dalam Sidang 
Kabinet 12 Maret 2001 itu? Oh, sangat erat hubungannya. Gerakan yang sengit 
untuk menyuruh Gus Dur mundur, menyebabkan Gus Dur memasang kuda-kuda. Adalah 
sangat naif menyangka Gus Dur seperti Soeharto, bersedia mundur secara legowo. 
Itu hanya mungkin terjadi jika Allah SWT tiba-tiba mengubah Gus Dur menjadi 
berwatak tidak kepala batu lagi. Orang yang berwatak kepala batu apabila 
ditekan terus walaupun sudah merangkak tidak dapat berdiri lagi, akan 
mengumpulkan segenap tenaga untuk dapat berdiri. Dan itulah yang terjadi pada 
Gus Dur. Sikap kepala batu itu memberikan dorongan semangat kepadanya untuk 
memasang kuda-kuda, dengan mengusahakan dukungan dari TNI yang umumnya bersikap 
keras terhadap GAM, seperti tercermin dalam cukilan ungkapan Kasad yang menjadi 
judul kolom ini: "Habisi Saja GAM". Untuk itulah demi mendapatkan dukungan dari 
TNI, maka dalam Sidang Kabinet 12 Maret 2001 itu barulah ditegaskan bahwa GAM 
itu adalah gerakan separatis. 

Pertanyaan kedua: "Apakah mungkin operasi militer terbatas tanpa menimbulkan 
korban pada rakyat Aceh dapat terwujud di lapangan, atau dengan perkataan lain 
apakah ada jaminan bahwa operasi  militer terbatas itu tidak meningkat menjadi  
DOM  jilid kedua?"
Firman  Allah  SWT  (transliterasi huruf  demi  huruf  demi keotentikan):  
-- WLTNZHR NFS MA QDMT LGHD (S. ALHSYR, 18), dibaca: Waltanzhur  nafsun ma- 
qaddamat lighad, artinya: Mestilah orang menilik apa yang lalu untuk 
(orientasi) ke depan (59:18).

Maka cobalah kita menilik dimulai dengan Perang Aceh. Teman saya, Ridwan 'Arby, 
yang berasal dari desa Glumpang Bungkok, Samalanga, Aceh, pernah memperlihatkan 
kepada saya sebuah buku berjudul Perang Aceh, yang di dalamnya ada sebuh foto 
Teuku Raja Sabi (TRS) yang baru saja keluar hutan tahun 1937. Jadi bayangkan 
perlawanan gerilya Aceh baru berakhir 5 tahun sebelum Perang Dunia  kedua. TRS 
adalah anak Cut Meutia, Srikandi Aceh yang syahid dalam pertempuran bersosoh 
rencong lawan pedang. 

Pencoretan 7 kata dalam konsep Muqaddimah UUD (baca: Piagam Jakarta), dibayar 
dengan harga mahal, yaitu perlawanan Darul Islam  dengan pasukan bersenjatanya 
Tentara Islam Indonesia (DI-TTI) di Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Selatan dan 
Sulawesi Selatan dan Tenggara. Sesungguhnya GAM adalah metamorphose dari DI-TII 
di Aceh, yang kedua-duanya dipimpin oleh Tengku Hasan Tiro, turunan pahlawan 
nasional Tengku Cik di Tiro. 

Perlawanan gerilya, baik DI-TII maupun GAM tidak dapat dipadamkan dengan DOM 
made in Orde Baru.  Bahkan yang terjadi ialah pelanggaran HAM. Mengapa terjadi 
pelanggaran HAM? Gerilya adalah  ibarat ikan di dalam air, maka taktik anti 
gerilya ialah mengeringkan air (baca:  rakyat  pendukung gerilya), sehingga 
ikannya menggelepar-gelepar mudah dibunuh dan ditangkapi. Maka dalam upaya 
mengeringkan air itulah pelanggaran HAM tak dapat dielakkan. Artinya operasi 
militer terbatas itu tidak dapat menjamin untuk tidak meningkat menjadi DOM 
jilid kedua, artinya pelanggaran HAM jilid kedua adalah suatu keniscayaan.

Bila Allah SWT sebagai Maha Pemelihara berkehendak mengubah watak Gus Dur untuk 
berhenti kepala batu, serta Allah berkehendak menyejukkan hati Amin Rais cs, 
maka apakah Gus Dur berhenti secara legowo, atau diberikan kesempatan untuk 
meneruskan kepresidenannya,  maka itu bukan masalah  lagi. Kinerja DPR dapatlah 
ditingkatkan dengan membuat UU tentang otonomi khusus Nangroe Aceh dengan 
Syari'at Islam. Kemudian berilah kesempatan Pemda Otonomi Khusus berembuk 
dengan GAM.  Karena GAM adalah metamorphose dari DI-TII, otonomi khusus ada 
Syari'at Islamnya dan TII ada Indonesianya, maka insya Allah, Aceh tidak akan 
lepas dari Republik Indonesia. Maka terhindarlah kita dari tragedi kemanusiaan: 
Habisi Saja GAM. WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.

*** Makassar, 18 Maret 2001
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]
========================================

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
 
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
657. Gempa Diikuti Tsunami, Isyarat Allah
 
Ta'ziah untuk semua penduduk di Aceh sebagai front terdepan khususnya dan 
daerah bumi yang lain umumnya, yang mengalami musibah gempa bumi dan tsunami, 
semoga Allah memberikan rahmat kesabaran atas segala ujianNya.
----------------
----------------
----------------
Tak ayal lagi gempa tektonik 150 kilometer sebelah Barat Daya Aceh yang 
menyebabkan timbulnya tsunami yang menyapu Aceh sebagai front terdepan, adalah 
isyarat Allah SWT yang perlu kita tepekur merenungkan makna isyarat itu.
----------------
----------------
----------------
Semoga air mata dan duka menyatukan dan melapangkan dada kedua pihak yang 
bertikai yaitu Jakarta vs GAM. Aceh perlu dibangun dari reruntuhan. Sejarah 
pertikaian politik dan senjata perlu dilupakan. Blok-blok psikologis ditepis, 
semuanya memfokuskan perhatian pada kerja berat, dan dana yang tidak sedikit 
sekitar Rp.10 triliun, serta makan waktu yang panjang untuk membangun Aceh 
kembali. Ya, semuanya, bukan orang Aceh saja tetapi seluruh rakyat Indonesia, 
rakyat sipil, birokrat, Polri, ABRI dan GAM. Darurat sipil dicabut disertai 
amnesti umum dan GAM mundur selangkah, menerima kenyataan Otonomi Khusus 
"Syari'at Islam" di Nanggroe Aceh Darussalam dalam pangkuan Republik Indonesia. 
Semoga isyarat Allah berupa tsunami itu dapat dihayati dengan baik, sehingga 
terciptalah damai di Aceh. WaLlahu a'lamu bisshawab.
 
*** Makassar 2 Januari 2005
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]

  ----- Original Message ----- 
  From: Kartono Mohamad 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 07, 2006 02:43
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Ni Londo


  Pak Ustandz HMNA bilang, kalau Bali mau  merdeka silakan, pasti akan
  gagal karena GAM juga gagal. Nampaknya pak HMNA berpendirian:
  1. Kalau Indonesia mau pecah, biarlah pecah. yang penting ada negara
  islam di asia tenggara yang semula bernama Indonesia itu.
  2. Karena GAM gagal, maka GBM juga gagal. Ini asumsi yang simplistis.
  GAM bagaimanapun tidak didukung sebagian (besar) rakyat Aceh karena
  pemimpinnya ada di LN, dan gerakannya justru kurang menarik simpati
  rakyat Aceh sendiri. Patut dicatat bahwa negara Aceh yang
  dicita-citakan pimpinan GAM adalah negara sekuler (pernah mengemuka
  dalam sebuah milis, ditulis oleh salah seorang petinggi GAM yang
  berada di LN). Selain itu tingkat kemandirian ekonomi Aceh belum
  setinggi Bali. Kalau Bali ingin merdeka akibat dipaksakannya RUUAPP,
  kemungkinan ia akan lebih berhasil dibanding GAM. Alasannya: (a)
  secara ekonomi Bali sudah mampu mandiri, bahkan menyumbang devisa ke
  NKRI sangat besar dari sektor pariwisata saja.
  MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ
  Muammar Qaddhafi:
  Kalau Bali bikin GBM, tentu akan ada operasi militer seperti terhadap GAM di 
Aceh. Mana ada yang mau orang bule datang berjmur porno di pantai Bali. Artinya 
ekonomi Bali tidak bisa mendiri lagi, karena tidak lagi mendapat fulus dari 
kocek wisatawan asing yang doyan berjemur bugil itu.
  Wassalam
  MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ


  (b) GBM ini diungkapkan
  oleh pemimpin-pemimpin Bali dan akan mendapat dukungan luas dari
  takyat Bali, apalagi jika dikaitkan dengan isu keagamaan.(c) Kalau
  Bali merdeka, akan mudah bagi Bali untuk mendapat dukungan dari negara
  lain, meskipun semula mereka mengatakan menghormati kesatuan NKRI.
  Dalih dapat dicari-cari. 
   
   
   
  (d) Secara geografis Bali merupakan satu
  entitas tersendiri, berbeda dengan Aceh yang masih menjadi bagian dari
  Sumatera. 
  MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ
  Muammar Qaddhafi:
  Secara geografis Aceh lebih sukar ditaklukkan, buktinya Perang Aceh baru 
berakhir 5 tahun sebelum Perang Dunia II. Sedangkan Bali karena berupa pulau 
kecil, gampang dikepung dari laut.
  Wassalam
  MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ
   
   
   
  (e) TNI mungkin akan menindas pemberontakan ini, dengan
  risiko menghadapi perang puputan
  MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ
  Muammar Qaddhafi:
  Perang puputan? Walaupun itu pernah terjadi, tetapi sekarang sudah menjadi 
legenda saja lagi, karena itu sesungguhnya bukan budaya Bali.
  Wassalam
  MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ
   
   
   
   
   dan mendapat citra buruk di LN. (f)
  TNI juga mungkin akan menekan penyebab terjadinya GBM yang dimulai di
  Jakarta, yaitu kecenderungan wahabisasi Indonesia.
  Begitu lho pak Ustadz dan mbak-mbak sekalian,
  KM


  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ni londo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > --- reporter_jalanan <[EMAIL PROTECTED]>
  > schrieb:
  > 
  > > Ni Londo,
  > > 
  > > Komentar Anda soal RUU APP amat dipuji oleh pak
  > > ustadz HMNA. Kemarin 
  > > diposting ke email saya....
  > > 
  > > Selamat ya....
  > > 
  > 
  > wah.... berarti kalau saya ngelamar mau nyantri ke Pak
  > Ustadz, bakal keterima ya? hehehe.... :)
  > 
  > tapi... ehemm... kok malah dipuji ya komentar saya...
  > gak nyangka hihi... barusan saya baca ulang komentar
  > saya, dan mmh... ternyata emang bisa dimengerti
  > sebagai tuntutan jangan ada pengecualian dalam RUU APP
  > itu untuk Bali, supaya Bali tidak sampai
  > terstigmatisasi sebagai "Pulau Porno"... padahal
  > maksud saya kan ironis... 
  > 
  > Jadi sebagai klarifikasi untuk Pak Ustadz HMNA: bagi
  > saya, budaya Bali itu jelas *tidak* porno, budaya
  > Papua juga *tidak* porno. Definisi "pornografi" dalam
  > RUU APP itu yang sangat rancu dan ngawur dan
  > berpotensial menyebabkan cultural suicide dalam
  > budaya2 Indonesia, menghancurkan perbedaan yang
  > notabene (cmiiw) merupakan sunatullah dalam ajaran
  > Islam. 
  > 
  > Btw, Islam a la PKS dan RUU APP justru membenarkan
  > stereotipe2 tentang Islam yang terdapat dalam wacana
  > Islamfobia sebagai "fakta" (orang yg fobia terhadap
  > Islam akan bilang: "tuh liat, Islam emang gitu..."),
  > jadi jangan heran kalau Islamfobia juga semakin
  > marak... Memang ironis juga ya, Islamnya orang yang
  > fobia Islam dan Islamnya orang ngisfun cenderung sama,
  > cuman penilaiannya beda, buat yg fobia Islam spt itu
  > ya mengerikan, buat yg ngisfun Islam spt itu ya the
  > one and only legitimate form of Islam... 
  > 
  > salam,
  > Ni Londo


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke