http://jiwamerdeka.blogspot.com./
Saturday, February 25, 2006 Cerpen Abu Bakar Pornografi-pornoaksi. Cerpen Abu Bakar. Pulau itu tiba-tiba murung. 4 pendekar yang mereka kirim ke Jakarta pulang dengan hati luka. Kita tidak ingin mengotak-atik adat sdr. Kita tidak ingin mengganggu tradisi dan agama sdr. Kami hanya ingin menghentikan sepakterjang pornografi-pornoaksi yang begitu meluas di negara kita ini, agar total terhenti. Terdengar rasional bijak dan mendesak. Satu upaya konseptual jahat yang 100% dibungkus surban moralitas. Bahwa kondisi bangsa yang sudah sedemikian bobroknya ini dijual, dijadikan bamper tersembunyi.. Amat mendesak dan harus segera ditanggulangi,- kata mereka. Harus! Tak ada tawar draft APP ini harus gol. Kita bentuk polisi moral. Mobilisasi seluruh kekuatan yang ada, menangkan pertempuran, maka tujuan kita untuk meletakkan dasar bagi pembangunan Indonesia baru yang sesuai dengan keyakinan kita segera tercapai. Saatnya bagi kita untuk bangkit, meraih kembali identiti dan eksisitensi kita yang hilang. Bila Aceh bisa mengapa kita tidak? Genderang ditabuh. Pasukan Onta bergerak berlompatan ke medan perang. Aku mendongak, Langit Bali mendung. Untuk menenangkan hati, pergi aku ke Merajan, sembahyang. Acintya adalah Dewaku yang telanjang tergambar di atas sehelai kain putih, tanpa busana tergantung di Padmasana. Bagian kepalanya terpotong oleh sambaran api bom yang meledak beberapa saat lalu. Tak jadi masalah. Bentuknya yang tak sempurna itu justru melahirkan citra utuh, bahwa ketelanjangan hidup ini, begitulah adanya. Sejak jaman kakek-nenek-kumpiku Acintyaku telah kudapati IA telanjang, dan hingga kini dan akan menembus waktu IA akan tetap telanjang. Tak terpikir olehku untuk mengenakan jubah atau surban ke kepalaNYA. Kusam, memang terlihat kusam. Ia adalah simbol perputaran inergi jagad raya yang menampakkan diri kepada kita sebagaimana adanya. Ia adalah bumi dan matahari yang tak terbungkus yang akan membawa kembali kita ke titik nol. Karena itulah hangat sinarnya sampai dengan baik ke hidup ini. Maka sudah terbalikkah biji mata mereka hingga ketelanjanganNYA dihayati sebagai aib? Kubhaktikan diriku kepadaNYA dengan kepasrahan penuh. Bila di Golgota genital Kristus tertutup sehelai kain, maka genital Acintyaku tertutup cakra, yang dipahami sebagai pusat dan pancaran inergi. Berdiri tegak dalam posisi Siwa Nataraja, dengan simbol sakral yang tak pernah henti dipuja. Kini ketelanjangan yang suci itu akan jadi bagian yang perlu diganyang, dipertanyakan oleh UU APP. Sebenarnyalah aku orang baik-baik yang tak perlu kaget saat ada pemikiran yang aneh-aneh di republik ini. Apalagi rekor kehancuran negeriku pun sudah begitu dikenal dunia. Dalam berbagai level dan jenis kelas, tropi kejuaraan pun telah kita raih kita borong, sebagai yang berhak nomor satu. Dalam kelas terorisme dan bunuh membunuh kitalah yang paling jagoan. Dalam soal korupsi kita nomor satu. Kemiskinan kemelaratan dan kebodohan kitalah sang guru. Narkoba kita nomor wahid. Pendidikan nomor butut. Kesombongan kepongahan nomor satu. Kriminal nomor dengkul. Maling nomor satu. Tapi,- kata mereka, jika landasan negara ini bisa kita ubah mengikuti keyakinan kita, kayak di Aceh itu, Puji Tuhan pastilah kita semua akan masuk surga. Langit Bali mendung ketika 4 pendekarku loyo kembali dari Jakarta. Getar suara Ida Pedanda Sebali yang santun hanya jadi angin di kuping Pansus. Paparan Bandem yang berpendapat bahwa seksualitas, sensualitas serta alat kelamin bagi kami rakyat Bali, tidak kami pandang secara fisikal material dan banal. Seksualitas dan sensualitas dimaknai sebagai metafora sakral tentang proses penciptaan dan pemeliharaan alam semesta ...dst, mereka nilai hanya sebagai argumentasi permainan lidah yang mencari-cari. Kita seakan-akan bicara dengan manusia-manusia dari langit. Yang merasa tidak perlu mendengar pendapat orang lain. Baru sekarang saya tahu bagaimana sikap dan tingkah laku para anggota Dewan kita ini, kata Windia tokoh adat Bali. Tak bergeming, sungguh mereka tak bergeming. Kita harus voting. Kita punya 26 provinsi. 2 anjing kafir menggonggong biarkan saja. Kita akan berlalu, UU ini akan jalan. Dan impian kita untuk membangun satu negara yang sesuai dengan keyakinan kita akan tercapai. Dan dinamik nuansanya kini pun telah bergeser dari ranah moral-spiritual ke ranah politik. Dalam voting yang ada adalah power. Dan power adalah kita. Kata mereka tekad mereka. Melihat kenyataan itu apa yang harus kukerjakan? Ngurah Harta: Pembangkangan Nasional. Ngurah Karyadi program aksi ekstrim telanjang bulat di depan publik. 2000 celana dalam perempuan Bali kirim ke Jakarta. Bali Merdeka. Anggreni: kita wanita habis dikerjain habis jadi obyek. Yang porno itu kan kepala mereka! Terdengar kabar lain: 3-4 Maret kami ke Bali. Galang kekuatan massa. Makin ramai makin bagus agar opini rakyat terbentuk. Tapi kami ini bukan lembaga politik. Jangan dipelarat dan jangan dicampur aduk. Saya mengerti. Tetapi dalam kasus ini bukankah kita sedang punya kepentingan yang sama. Nah, brigade onta-onta akan berhadapan dengan kelompok minoritas-animis yang penyembah batu,- begitu nilai mereka. Maka tak terhindar kegaduhan akan meletus. Genocide sapu bersih akan terjadi. Bali bersiap untuk menjadi jadi Aceh? Bali bersiap buat Bintang Kejora kayak Papua. Kacau kacau kacau adalah satu situasi yang justru mereka kehendaki untuk menyempurnakan kebangkrutan pulau kafir ini; sungguh satu taktik strategi Komunis yang diterapkan. Maka ya Tuhan kapankah hipokrisi ini bisa terhenti bahwa kehendak mulut mereka sebenarnyalah lain dari kehendak hati mereka?,- kata Cok Lies. Yang celaka adalah, bahwa kita-kau-aku telah telanjur mencintai bangsa ini dengan berbagai ragam agama dan adat istiadatnya. Tak terpikir olehku bahwa agamaku lebih baik dari agamamu. Tak terpikir olehku bahwa agamaku menjamin surga sedang agamamu pasti neraka. Tak terpikir olehku bahwa hidup kita harus seragam di bawah satu komando. Tak terpikir olehku untuk melarang si A atau si B pergi ke mesjid gereja atau pura sementara tiada henti-hentinya kita mengklim bahwa Tuhan itu sungguh tunggal, satu. So kenken? tanyaku. Bila voting, jawabnya, kita pasti kalah. Mungkin hanya Papua dan Batam yang sejalan dengan kita. Sunyi. Aku masih di Merajan menghadap ketelanjangan Acintyaku. Ke-maha-tahu-anNYA meredakan adrinalinku. Coba bernafaslah kau, kata suara dari merajan. Hirup nafas dalam-dalam, hirup inergi positif jagad raya, hirup kedamaian bunga-bunga sekitarmu, buka dadamu, biarkan langit masuk ke dalam badanmu. Dan saat mengeluarkan nafas bersamaan dengan itu buang pula racun-racun sak prasangka yang hidup dalam dirimu. Adalah bagian yang tak perlu kau heran, bahwa yang bernama hidup itu memang begitu. Cobalah terus bernafas dalam kesendirianmu. Kita tidak akan pernah hancur. Kita tidak akan pernah kalah. Tapi kita juga tidak akan pernah menang. Adalah ujian yang kini adalah justru untuk memperkokoh keimananmu. Ketika aku mendongak Acintya itu terbakar dan serpih-serpih abunya gugur di atas tanganku yang tercakup. http://jiwamerdeka.blogspot.com./ __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/