Setuju, Mas Anwarhisham. Sekarang ini banyak orang yang merasa menjadi 
wakil Tuhan di muka bumi. Dan sayangnya kok justru mereka ini 
menampakkan wajah garang, gemar memakai kekerasan baik kekerasan 
verbal maupun fisik. Saya cuma khawatir kalau anak-anak belum cukup 
nalarnya kena imbas dengan mengambil kesan bahwa Tuhan memang garang 
dan galak. Barangkali iya, Tuhan memang Maha Menghukum. Tetapi itu 
hanya salah satu. Sebab Tuhan juga Maha Pengasih dan Maha Penyayang. 
Kita mengucapkan kalimat ini puluhan kali dalam sehari, apakah masih 
belum yakin bahwa Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang?
Kalau orang dewasa dan cukup nalar bisa memilih (dengan segala 
konsekuensinya). Tetapi anak- anak kan tahunya hanya menelan mentah-
mentah apa kata pengajarnya. Contohnya, saya karena sering malas 
mencukur membiarkan jenggot tumbuh. Anak saya komentar, katanya 
memelihara jenggot adalah Sunnah Rasul. Saya tanya, "Siapa bilang?'", 
dia menjawab "Kata Pak ustadz,". Saya bilang jenggot ini bukan sengaja 
dipelihara tetapi karena memang malas mencukur. Dia masih menjawab, 
"Ya nggak apa-apa yang penting jenggotnya ada." 
Malam hari, tanpa dia ketahui saya mencukur jenggot. 
Paginya anak saya komentar lagi, "Lho Pak, kok jenggotnya dicukur?"
"Lebih enak tanpa jenggot, lebih bersih."
"Kan Sunnah Rasul?"
"Iya, kalau orang Arab jenggotnya lebat, kalau dipelihara cocok dengan 
wajah mereka. Kalau jenggot Bapak kan cuma sedikit. Jelek kalau 
dipelihara."
"Tetapi kan Sunnah Rasul."
"Iya, tetapi untuk yang satu ini aku nggak ikutan."


Salam

 
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" <[EMAIL PROTECTED]
> wrote:
>
> Assalamu'alaikum,
> 
> Pilihan keimanan dan kebebasan meyakini sesuatu adalah hak asasi 
> setiap manusia yang tidak bisa dihukum/dihakimi oleh manusia atau 
> diintervensi oleh manusia lainnya.
> 
> Allah Ta'ala memberikan kebebasan sepenuhnya bagi tiap manusia untuk 
> memilih agama/keyakinan yang disukainya.
> 
> "Tidak ada paksaan dalam diyn/agama (keyakinan/kepercayaan)" (2:256)
> 
> "Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di 
> muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia 
> supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?" (10:99).
> 
> "Dan katakanlah (Muhammad): "Kebenaran itu datang dari Tuhanmu; maka
> barangsiapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman, dan barangsiapa 
> yang ingin (kafir) biarlah ia kafir..."(18:29).
> 
> Jadi, kalau ada sekelompok orang Islam yang merasa dirinya punya 
> otoritas atas nama Tuhan (kasus di Afghanistan) kemudian menghukum 
> mati orang lain karena pindah agama - maka sekelompok orang itu 
> sedang berperan sebagai Tuhan, sekaligus mengambil alih hak Tuhan.
> 
> Salam,
> M. A. Suryawan
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "anwarhisham" 
> <anwarhisham@> wrote:
> >
> > 
> > Inilah yang sangat saya takutkan..
> > bahwa jika seorang Islam yang akan berpindah agama..
> > maka dia harus kehilangan nyawanya..
> > 
> > bagaimana kalau besok pagi..saya bangun pagi dan tiba-tiba ada 
> > keinginan untuk meyakini agama Budha..
> > 
> > Apakah saya layak untuk di hukum mati ?
> > 
> > mohon pencerahan..
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <masarcon@> 
> > wrote:
> > >
> > > Menunggu kejadian serupa dilaksanakan di Aceh ....  :(
> > > 
> > > 
> > > salam,
> > > Ari Condro
> > > 
> > > http://www.besorahonline.com/index.php?
> > option=com_content&task=view&id=233&I
> > > temid=2
> > > 
> > > 
> > >       Pindah Agama Hadapi Hukuman Mati
> > >       Oleh Yosi Rorimpandei
> > > 
> > >       Rabu, 22 Maret 2006
> > >       Abdul Rahman, 41, warga Afghanistan menghadapi tuntutan 
> > hukuman mati
> > > karena keputusannya untuk memeluk agama Kristen. Hal tersebut 
> > dikarenakan
> > > Afghanistan memberlakukan hukum Islam di negara tersebut.
> > > 
> > >       Menurut hukum Islam yang berlaku di Afghanistan, seorang 
> > Muslim yang
> > > berpindah agama diancam dengan hukuman mati.
> > > 
> > >       Rahman telah memeluk agama Kristen sejak 16 tahun silam. 
> > Selama ini,
> > > ia bekerja sebagai tenaga medis di sebuah kelompok Kristen 
> > internasional
> > > yang membantu para korban perang di Afghanistan. Ia ditangkap 
> > polisi karena
> > > kedapatan membawa alkitab.
> > > 
> > >       Hakim Ansarullah Mawlavezada mengatakan bahwa Rahman 
> > dituntut atas
> > > tuduhan menolak agama Islam dan menentang hukum Islam.
> > > 
> > >       Namun, Sarinwal Zamari, jaksa penuntut yang menuntut 
Rahman 
> > mengatakan
> > > bahwa kemungkinan Rahman mengalami gangguan jiwa.
> > > 
> > >       Moayuddin Baluch, penasihat agama Presiden Hamid Karzai, 
> > mengatakan
> > > bahwa mereka akan melakukan uji psikologis terhadap Rahman. 
> > Menurutnya, jika
> > > Rahman mengalami gangguan mental, maka tuntutan hukuman mati 
> tidak 
> > akan
> > > dilaksanakan.
> > > 
> > >       Pemerintah Amerika Serikat mengaku akan mengawasi kasus 
ini 
> > dengan
> > > seksama. Namun, pemerintah AS menyatakan bahwa kasus ini 
bukanlah 
> > wewenang
> > > mereka. Karena itu, mereka menyerahkan sepenuhnya penanganan 
> kasus 
> > tersebut
> > > kepada pemerintah Afghanistan.
> > > 
> > >       Pernyataan Gedung Putih itu menimbulkan berbagai reaksi 
> > keras di
> > > Amerika. Bahkan gerakan untuk mengirimkan e-mail kepada Bush 
agar 
> > melakukan
> > > tekanan terhadap Afghanistan terkait kasus itu gencar dilakukan.
> > > 
> > >       Sementara itu, pemerintah Jerman dan Italia dengan tegas 
> > menyatakan
> > > protes mereka terhadap tuntutan hukuman mati bagi Rahman. Mantan 
> > Presiden
> > > Italia, Francesco Cossiga, mengatakan bahwa jika hukuman mati 
itu
> > > dijatuhkan, pemerintah Italia harus mengerahkan 1.775 pasukannya 
> di
> > > Afghanistan.
> > > 
> > >       Kardinal Jerman, Karl Lehmann mengatakan bahwa tindakan 
> > pemerintah
> > > Afghanistan itu merupakan sinyal tidak adanya jaminan kebebasan 
> > beribadah di
> > > Afghanistan.
> > > 
> > >       Menteri Luar Negeri Italia menyatakan hal serupa di Roma. 
> > Menurutnya,
> > > ia akan mengerahkan pasukan dalam jumlah terbesar untuk mencegah 
> > tindakan
> > > yang menentang hak asasi manusia.
> > > 
> > >       Dari berbagai sumber
> > > 
> > > 
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke