Belajar Dari Wajah
14/11/2005
Oleh: K.H. Abdullah Gymnastiar

Menarik sekali jikalau kita terus menerus belajar
tentang fenomena apapun yang terjadi dalam hiruk-pikuk
kehidupan ini. Tidak ada salahnya kalau kita buat
semacam target. Misalnya : hari ini kita belajar
tentang wajah. Wajah? Ya, wajah. Karena masalah wajah
bukan hanya masalah bentuknya, tapi yang utama adalah
pancaran yang tersemburat dari si pemilik wajah
tersebut.

Ketika pagi menyingsing, misalnya, tekadkan dalam diri
: "Saya ingin tahu wajah yang paling menenteramkan
hati itu seperti apa? Wajah yang paling menggelisahkan
itu seperti bagaimana?" karena pastilah hari ini kita
akan banyak bertemu dengan wajah orang per orang. Ya,
karena setiap orang pastilah punya wajah. Wajah irtri,
suami, anak, tetangga, teman sekantor, orang di
perjalanan, dan lain sebagainya. Nah, ketika kita
berjumpa dengan siapapun hari ini, marilah kita
belajar ilmu tentang wajah.

Subhanallaah, pastilah kita akan bertemu dengan
beraneka macam bentuk wajah. Dan, tiap wajah ternyata
dampaknya berbeda-beda kepada kita. Ada yang
menenteramkan, ada yang menyejukkan, ada yang
menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula
yang menakutkan. Lho, kok menakutkan? Kenapa? Apa yang
menakutkan karena bentuk hidungnya? Tentu saja tidak!
Sebab ada yang hidungnya mungil tapi menenteramkan.
Ada yang sorot matanya tajam menghunjam, tapi
menyejukkan. Ada yang kulitnya hitam, tapi penuh
wibawa.

Pernah suatu ketika berjumpa dengan seorang ulama dari
Afrika di Masjidil Haram, subhanallaah, walaupun
kulitnya tidak putih, tidak kuning, tetapi ketika
memandang wajahnya... sejuk sekali! Senyumnya begitu
tulus meresap ke relung qolbu yang paling dalam.
Sungguh bagai disiram air sejuk menyegarkan di pagi
hari. Ada pula seorang ulama yang tubuhnya mungil, dan
diberi karunia kelumpuhan sejak kecil. Namanya Syekh
Ahmad Yassin, pemimpin spiritual gerakan Intifadah,
Palestina. Ia tidak punya daya, duduknya saja di atas
kursi roda. Hanya kepalanya saja yang bergerak. Tapi,
saat menatap wajahnya, terpancar kesejukan yang luar
biasa. Padahal, beliau jauh dari ketampanan wajah
sebagaimana yang dianggap rupawan dalam versi manusia.
Tapi, ternyata dibalik kelumpuhannya itu beliau
memendam ketenteraman batin yang begitu dahsyat,
tergambar saat kita memandang sejuknya pancaran rona
wajahnya.

Nah, saudaraku, kalau hari ini kita berhasil menemukan
struktur wajah seseorang yang menenteramkan, maka caru
tahulah kenapa dia sampai memiliki wajah yang
menenteramkan seperti itu. Tentulah, benar-benar kita
akan menaruh hormat. Betapa senyumannya yang tulus;
pancaran wajahnya, nampak ingin sekali ia
membahagiakan siapapun yang menatapnya. Dan
sebaliknya, bagaimana kalau kita menatap wajah lain
dengan sifat yang berlawanan; (maaf, bukan bermaksud
meremehkan) ada pula yang wajahnya bengis, struktur
katanya ketus, sorot matanya kejam, senyumannya sinis,
dan sikapnya pun tidak ramah. Begitulah, wajah-wajah
dari saudara-saudara kita yang lain, yang belum
mendapat ilmu; bengis dan ketus. Dan ini pun perlu
kita pelajari.

Ambillah kelebihan dari wajah yang menenteramkan, yang
menyejukkan tadi menjadi bagian dari wajah kita, dan
buang jauh-jauh raut wajah yang tidak ramah, tidak
menenteramkan, dan yang tidak menyejukkan.

Tidak ada salahnya jika kita evalusi diri di depan
cermin. Tanyalah; raut seperti apakah yang ada di
wajah kita ini? Memang ada diantara hamba-hamba Allah
yang bibirnya di desain agak berat ke bawah.
Kadang-kadang menyangkanya dia kurang senyum, sinis,
atau kurang ramah. Subhanallaah, bentuk seperti ini
pun karunia Allah yang patut disyukuri dan bisa jadi
ladang amal bagi siapapun yang memilikinya untuk
berusaha senyum ramah lebih maksimal lagi.

Sedangkan bagi wajah yang untuk seulas senyum itu
sudah ada, maka tinggal meningkatkan lagi kualitas
senyum tersebut, yaitu untuk lebih ikhlas lagi. Karena
senyum di wajah, bukan hanya persoalan menyangkut
ujung bibir saja, tapi yang utama adalah, ingin tidak
kita membahagiakan orang lain? Ingin tidak kita
membuat di sekitar kita tercahayai? Nabi Muhammad SAW,
memberikan perhatian yang luar biasa kepada setiap
orang yang bertemu dengan beliau sehingga orang itu
merasa puas. Kenapa puas? Diriwayatkan bahwa Nabi
Muhammad SAW – bila ada orang yang menyapanya –
menganggap orang tersebut adalah orang yang paling
utama di hadapan beliau. Sesuai kadar kemampuannya.

Walhasil, ketika Nabi SAW berbincang dengan siapapun,
maka orang yang diajak berbincang ini senantiasa
menjadi curahan perhatian. Tak heran bila cara
memandang, cara bersikap, ternyata menjadi atribut
kemuliaan yang beliau contohkan. Dan itu ternyata
berpengaruh besar terhadap sikap dan perasaan orang
yang diajak bicara.

Adapun kemuramdurjaan, ketidakenakkan, kegelisahan itu
muncul ternyata diantara akibta kita belum menganggap
orang yang ada dihadapan kita orang yang paling utama.
Makanya, terkadang kita melihat seseorang itu hanya
separuh mata, berbicara hanya separuh perhatian.
Misalnya, ketika ada seseorang yang datang
menghampiri, kita sapa orang itu sambil baca koran.
Padahal, kalau kita sudah tidak mengutamakan orang
lain, maka curahan kata-kata, cara memandang, cara
bersikap, itu tidak akan punya daya sentuh. Tidak
punya daya pancar yang kuat.

Orang karena itu, marilah kita berlatih diri meneliti
wajah, tentu saja bukan maksud untuk meremehkan. Tapi,
mengambil tauladan wajah yang baik, menghindari yang
tidak baiknya, dan cari kuncinya kenapa sampai seperti
itu? Lalu praktekkan dalam perilaku kita sehari-hari.
Selain itu belajarlah untuk mengutamakan orang lain!

Mudah-mudahan kita dapat mengutamakan orang lain di
hadapan kita, walaupun hanya beberapa menit, walaupun
hanya beberapa detik, subhanallaah.***
Salam,
http://yartati.multiply.com

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke