Mbak Mei,
Sayangnya media tv kita terlalu percaya pada rating yang dibuat oleh
satu perusahaan saja dan itupun perusahaan asing. Jadi mereka lupa
bahwa media tv indonesia juga seharusnya punya missi mencerdaskan
bangsa, mempertahankan budaya indonesia. Maksud saya budaya di sini
bukan sekadar sinetron berlatar belakang jawa dan agama yang isinya
justru tidak mencerminkan keduanya, tetapi sikap bermasyarakat. Tapi
karena mengejar rating -- yang siapa tahu memang disengaja untuk
memperburuk wajah teve indonesia dan merusak bangsa (wah kok jadi
seperti politikus)--, maka yang ghibah, gosip, kriminalitas dan
sebagainya itu lebih dijagokan.
Padahal stasiun tv amerika yang khusus menayangkan kehidupan
bintang-bintang holiwud, meski juga menampilkan gosip, tidaklah
separah tv indonesia. Mungkin karena hukum di as dalam masalah gosip
dan fitnah sangat efektif. Selain itu mungkin para redaktur tv di sana
punya etika dan tahu kapan pantas ditayangkan dan kapan tidak.
Salam
KM

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 1. Wartawan infotainmen mestinya di berdayakan untuk lebih mengulik
masalah korupsi..
> Banyak wartawan non infotainmen yg salut pada cara kerja mereka yg
sampai bisa meliput, mengorek, tahu
> segala yg mustinya bukan santapan publik.
>
> 2. Banyak para pesohor, artis yg sudah agak tenggelam memang sengaja
membuat gosip, ulah, atau setori supaya
> disiarken di infotainmen. Dan infotainmen sendiri punya kepentingan
untuk bikin gosip membesar-besarkan sebuah
> perkara , memancing opini, keingintahuan publik demi supaya tiras,
ratingnya meledak..
> Masalah artis X jalan2 di mal pake sandal jepit dan ketahuan
bersantap di kafe amigos saja bisa di bahas
> ber-jilid2 apalagi kalo ada "dugaan" skandal antara artis dengan
tokok politik atau pemerintahan bisa lebih hot.
> Karena kan orang penting tokoh itu selalu dianggap punya perilaku yg
baik.
> Apa yg dikenakan artis pejabat bisa jadi panutan bagi masyarakat,
maka ada istilah mukena KD, mukena Dessy, kebaya Annisa,
> kacamata SBY, kemeja Fahmi Idris........ :-))
> SB sendiri mengakui gara2 peristiwa ini, ia menjadi populer dikenal
seantero pelosok indonesia.
> Mungkin juga nanti NP dan GR akan ditawari main sinetron seperti
halnya artis2 yg kurang ngetop dulu juga pernah punya masalah.
> Sinetronnya berdasarkan kisah nyata yg pernah dialaminya.
>
> 3. Jadi orang yg dikenal publik, terkenal  seperti Pak KM misalnya
kan gak selalu enak, bukankah demikian ? :-)))
> Meskipun banyak orang yg sangat mendambakan ingin terkenal , populer
dan dipuja puji.
> Kalo lagi apes, tidak waspada, bisa di fitnah, dipermalukan. Masalah
pembuktian dipengadilan benar atau tidak, sudah tertutup
> lebih dulu oleh pemberitaan koran, media yg lebih di percaya publik.
Di pengadilan, hakim, jaksa , pengacara bisa kok di ajak kerjasama. :-(
> Saya punya keluarga dekat yg sebenernya nobody tapi begitu ia di
pedalaman ia seketika menjadi tokoh, dikenal, populer.
> Segala tindak tanduknya menjadi perhatian: dipuji juga bisa juga di
cacimaki, bahkan harus dihadapkan ke petinggi2 untuk diinterogasi.
> Ketenaran, keterkenalan, ke populeran itu harus selalu 'jaim', nggak
boleh sekalipun keliru atau berbuat yg aneh2........... :-))
>
> salam
> l.meilany
>





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah
Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke