Wassalam,
Muammar Qaddhafi yg pk e-mailnya Abah.
MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
Wahyu dan Akal - Iman dan Ilmu
[Kolom Tetap Harian Fajar]
306 Puasa Meningkatkan Kecerdasan Perasaan, Pikiran dan Naluri
Dalam bahasa Makassar dikenal ungkapan: rupa tau, ilalanganna taua dan
ma'nassa tau. Manusia dapat dikenal identitasnya dari tubuh kasarnya,
inilah yang disebut dengan rupa tau, yang dikenal dengan istilah jismun
(jisim). Di dalam jisim ada bagian halus, itulah yang disebut ilalanganna
taua (bagian dalam manusia), yang dikenal dengan istilah nafsun (nafsu).
Lebih dalam dari itu ada bagian yang sangat halus, itulah yang disebut
ma'nassa tau (manusia sesungguhnya), yang dikenal dengan istilah ruwhun
(ruh). Jadi manusia itu terdiri dari tiga tataran, yaitu: jasmani, nafsani
dan ruhani.
Ilmu yang menyangkut dengan jisim disebut ilmu jasmani, ilmu tubuh
manusia. Ilmu mengenai nafsu disebut ilmu nafsani (ilmu kedirian, ilmu
jiwa, psikologi). Dalam tataran jasmani ada yang disebut Qalb(un). Akar
katanya dari Qaf-Lam-Ba artinya bolak-balik (memompa darah). Dalam tataran
nafsani juga ada Qalb(un). Itu juga bolak-balik, tsumma amanu, tsumma
kafaru, bolak-balik antara beriman dgn kafir. Baik Qalb(un) dalam tataran
jasmani maupun dalam tataran nafsani, sesuai dengan Hadits, apabila rusak
maka rusaklah keseluruhan baik jasmani maupun nafsani.
Nafsu (diri, jiwa) inilah yang merasa dan berpikir (berakal) serta
berkemauan. Ruh menyebabkan manusia sadar akan existensinya. Ruh itu
menyinari jiwa sehingga jiwa itu menyadari semua aktivitasnya: merasa,
berpikir dan berkemauan. Jadi tidak ada alam bawah sadar, seperti telah
saya bahas dalam OPINI, Harian FAJAR, hari Kamis 31/3-1994 dan Sabtu
2/4-1994 yang berjudul: Psikoanalisis Hasil Iqra Sigmund Freud yang
Diecerkan Secara Global). Hanya itulah pengetahuan manusia yang sedikit
tentang ruh. Tidak ada ilmu ruhani, oleh karena ruh tidak dapat dikaji
oleh manusia.
WaYasaluwnaka 'ani rRuwhi Quli rRuwhu min Amri Rabby waMa- Uwtiytum
mina l'Ilmi Illa- Qaliylan (S. Bany Isra-iyl, 17:85). Mereka bertanya
kepada engkau tentang ruh, katakan ruh itu urusan Maha Pengaturku dan
tidaklah kamu diberi pengetahuan kecuali sedikit..
Ada tiga jenis kecerdasan, yaitu kecerdasan perasaan (emosi), kecerdasan
pikiran (akal) dan kecerdasan naluri (instink). Jiwa merasa di dalam
shadrun (dada halus, sadru), berpikir di dalam fuadun (fuad), dan
bernaluri di dalam haway (hawa). Jiwa merasa dan berpikir serta bernaluri
dengan memakai mekanisme perangkat kasar dalam jisim yang disebut otak.
Tingkat kecerdasan perasaan diukur dalam besaran emotional quotient (EQ),
tingkat kecerdasan pikiran diukur dalam besaran intelligence quotient
(IQ), namun sepanjang pengetahuan saya tingkat kecerdasan naluri belum
ada tolok ukurnya. Dalam tataran nafsani di samping Qalb(un) ada pula yang
disebut lubb(un). Dalam tataran nafsani, ada lima substansi yang hubungannya
dapat dijelaskan dalam bentuk rumus:
qalbu = lub + hawa
lub = sadru + fuad
qalbu = sadru + fuad + hawa
Iman terletak di dalam sadru. Alladziy Yuwaswisu fiy Shuduwri nNa-si
(S. An Na-s, 114:5), yaitu (syaitan) yang membisikkan dalam sadru
manusia. Yang diganggu syaitan dalam sadru manusia ialah iman.
Puncak kecerdasan emosi ialah rasa cinta dan anNafsu
lMuthmainnah, (S. Al Fajr, 89:27), nafsu (jiwa) yang tenang. DzikruLlah
(ingat akan Allah) bukanlah dengan akal melainkan dengan rasa.
DzikruLlah bagi seorang sufi dalam lapangan tasawuf akan mencapai
puncaknya berupa rasa cinta kepada Allah dan RasulNya. Kecerdasan
berpikir filosof dan pakar dalam lapangan filsafat dan ilmu
pengetahuan akan menghasilkan kepuasan intelektual.
Apabila dalam diri seseorang tercapai keseimbangan antara perasaan
dengan pikiran, maka dalam Al Quran yang bersangkutan mendapat predikat U
lu lAlbab. Al Albab adalah bentuk jama' dari al Lub. Siapakah Ulu lAlbab
itu?
Alladziyna Yadzkuruwna Llaha Qiya-man waQu'uwdan wa'alay Junuwbihim
waYatakkaruwna fiy Khalqi sSamawati walArdhi Rabbana- Ma- Khalaqta Hadza
Ba-thilan Subhanaka faQina- 'Adza-ba nNa-ri (S. Ali 'Imra-n, 3:191).
yaitu mereka yang berdzikir akan Allah tatkala berdiri, duduk dan
berbaring, dan memikirkan tentang terciptanya (benda-benda) langit dan
bumi (lalu berkata): Wahai Maha Pemelihara kami tidaklah Engkau jadikan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau peliharalah kami dari azab neraka. Ulu
lAlbab ialah mereka yang jiwanya berdzikir dan berpikir secara seimbang,
EQ dan IQnya sama tingginya. Tidak membiarkan EQnya tinggi, sedangkan
IQnya rendah. Juga tidak membiarkan IQnya tinggi, sedangkan EQnya
rendah.
Naluri mempertahankan diri berwujud mencari makanan kalau lapar,
mencari minuman kalau haus, melawan atau melarikan diri kalau diancam
bahaya, dan hasrat sexual untuk melanjutkan keturunan. Termasuk
dalam naluri mempertahankan diri ialah bernafas, yaitu mengambil O2
dan mengeluarkan CO2 (respirasi). Boleh jadi kata nafas berasal pula
dari nafsun. Bagian naluri yang mendorong untuk bernafas ini disebut
nyawa. Apabila manusia mati, ruhnya ke alam barzakh menanti hari qiyamat
(berbangkit). Demikianlah ruh itu kekal, sedangkan jiwa padam, nyawa putus
dan
tubuh hancur menjadi tanah setelah manusia mati.
Bukan saja perasaan dan pikiran yang harus seimbang. Jiwa harus pula
menyeimbangkan lub (perasaan + pikiran) di satu pihak dengan naluri di lain
pihak. Naluri yang agresif akan menurunkan kecerdasan naluri hingga ketitik
yang serendah-rendahnya, asfala sa-filiyna (S. At Tiyn, 95:5), yaitu
naluri mempertahankan diri itu menjadi liar, sehingga seseorang akan
menjadi pemangsa sesamanya (kannibal). Kecerdasan naluri mencapai
puncaknya jika terjadi keseimbangan antara lub dengan naluri.
Dalam bulan Ramadhan yang suci ini jiwa dilatih untuk
mengendalikan naluri mempertahankan diri yang terdiri utamanya dari
hasrat yang bersifat biologis, yaitu makan minum dan sex. Demikianlah
puasa dapat meningkatkan kecerdasan naluri, hasrat biologis dapat
terkendali.
Dalam bulan Ramadhan jiwa mengadakan imanan wahtisaban
(introspeksi atas dasar iman) sehingga jiwa dapat meningkatkan kecerdasan
perasaan dan pikiran. Dan yang tidak kurang pentingnya, puasa
dapat merasakan derita orang miskin yang juga akan meningkatkan
kecerdasan perasaan. Jikalau tingginya IQ (hasil ihtisaban) hanya
menggeluti teori-teori mengentaskan kemiskinan, maka tingginya EQ (hasil
olah rasa) yang membuahkan rasa cinta dan solidaritas atas derita
orang-orang sengsara hidupnya, akan menumbuhkan sikap tanggung jawab untuk
mewujudkan
teori-teori mengentaskan kemiskinan itu dalam kenyataan. WaLlahu A'lamu bi
shShawab.
*** Makassar 11 Januari 1998
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ
----- Original Message -----
From: "Aman FatHa" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, June 01, 2006 1:44 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] LINTASAN HATI ?!
Saya sepakat dengan sampean jika memang perdebatan itu hanya sesederhana
itu. Namun bagi saya perdebatan ini mengandung implikasi yang lebih
jauh. Ia nantinya tidak hanya membicarakan letak akal ada di otak atau
di hati, tapi juga menyentuh tentang apa itu akal dan apa itu berpikir,
bukan memfokuskan kepada organ yang berproses secara psiologis.
Kata dimagh dan kabid itu sendiri adalah kata lama. Artinya orang-orang
Arab jaman dahulu pun sudah mengenal kedua organ tersebut. Karena itu,
banyak di buku-buku Sirah, Hindun memakan kabid Hamzah. Mungkin
terjemahannya yang tidak terlalu memperdulikan antara organ dan fungsi.
Ayat yang menjadi dalil argumen Syafi'i sangat jelas menunjukkan hal
itu, karena menggunakan kata qalbun untuk menunjukkan sesuatu yang
semestinya adalah menggunakan kata aqlun.Artinya mereka tidak semata
membahas tentang psiologisnya. Organ otak rusak, kita tidak bisa
berfikir, organ jantung berhenti maka mati. Namun, ada organ otak yang
normal, tetapi tidak berfungsi. Ada detak di dalam kabid, tetapi tidak
ada qalbu-nya.
Mungkin ini akan lebih mendalam jika dibahas dalam ruang filsafat,
bahasa, dan agama (tasawuf, Ghazali juga ada membahas secara spesifik
soal ini) ya. Kenapa Nabi s.a.w. mengatakan --sebagaimana dikutip oleh
Cak Huttaqi pada awal thread-- ada segumpal daging... yaitu al-qalbu?
Kenapa Nabi s.a.w. mengatakan, istafti qalbak (tanyakan hatimu), dan
termasuk juga ayat yang dijadikan dalil oleh Imam Syafi'i tersebut;
menggunakan qalbun bukan aqlun.
Wassalam
Aman
[EMAIL PROTECTED] wrote:
> Saya rasa ilmu kedokteran sekarang juga sudah bisa menjawab mas. Kita
> lihat dari fungsinya saja. Kalau organ otak kita itu rusak, tentunya kita
> tidak bisa berfikir. Tapi kita masih hidup selama jantung kita berdetak.
> Sedangkan kalau jantung kita berhenti berdetak maka kita akan mati, ruh
> kita akan meninggalkan jasad kita. Sedangkan qalbu itu adalah manifestasi
> dari ruh kita.
>
> Menurut saya, di zaman nabi dua buah organ yang dikenal baru otak dan
> jantung. Hati (lever) belum dikenal. Sepertinya akal dan qalbu mengarah
> kepada kedua organ itu. Dan mungkin yang dimakan oleh Hindun itu adalah
> jantungnya Hamzah bukan hatinya. Sekalipun disebut Hindun memakan hati
> Hamzah.
>
> WalLaahu a'lam.
>
>
>
> Aman FatHa <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 06/01/2006 05:09 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
>
>
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
>
> Subject
> Re: [wanita-muslimah] LINTASAN HATI ?!
>
>
>
>
>
>
> Hehehe, saya baru baca thread ini sekarang. Apa yang dijelaskan oleh Pak
> Chodjim itu sudah benar. Kalau merujuk kepada bendanya disebut kabid,
> kalau otak disebut dimagh. Yang cukup unik, ulama pernah berdebat
> tentang di mana letak akal sebenarnya.
>
> Imam Syafi'i dan para ulama yang sependapat mengatakan bahwa letak akal
> itu ada di hati (al-qalbu). Mereka berdalil dengan QS. Al-Hajj:46 dan
> Qaf:37. Sedangkan Imam Ahmad sebagaimana dikutip oleh Fadhl ibn Ziyad,
> tempat akal itu di otak (dimagh). Dan ini adalah pendapat Imam Abu
> Hanifah serta para pengikutnya.
>
> Aman
>
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
>> Mbak Ani,
>>
>> Qalb itu jantung bukanlah interpretasi, tapi itu kamus Arab. Makna
> lahiriah qalb itu jantung, kalau kita perhatikan kamus Arab-English,
> terjemahannya adalah "heart".
>> Lha, hati atau yang bahasa Ingrisnya "liver", dalam bahasa Arabnya
> adalah "kabid". Otak ada bahasa Arabnya tersendiri, yaitu "dimagh". Tolong
> Mas Aman dikoreksi ya.. karena saya lagi tidak membuka kamus.. :)
>> Memang ada makna majaz dari "qalb" dan itulah yang diterjemahkan hati
> -dalam pengertian batin. Namun demikian, kalau kita membaca terjemahan
> Alquran dalam bahasa Inggris, tidak pernah "qalb" atau "quluub"
> (pluralnya) itu diterjemahkan menjadi "liver". Semuanya diterjemahkan
> menjadi "Heart(s)".
>> Wassalam,
>> chodjim
>>
>>
>> -----Original Message-----
>> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>> [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of suryani
>> Sent: Thursday, May 18, 2006 9:35 PM
>> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>> Subject: Re: [wanita-muslimah] LINTASAN HATI ?!
>>
>>
>> Pak Chodjim,
>> Qalb menurut pak Huttaqi adalah bolak balik.
>> Menurut imam Al-Ghazali adalah segumpal daging yang terbolak balik.
>> Bagaiamana intepretasi yang dimaksud adalah jantung? Bukankah dalam
> tubuh
>> kitabanyak juga organ berupa segumpal daging yang terbolak balik, misal
>> salah satunya otak? :-)
>>
>> Wassalam,
>> ani
Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogja melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI.
Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
SPONSORED LINKS
Women | Islam | Muslimah |
Women in islam |
YAHOO! GROUPS LINKS
- Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
- To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
- Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.