03.06.2006
  
    Adidas dan Buruh Penjahit
  
  Oleh: Martin Fritz dari Berlin
  
  Upah buruh tetap minim walaupun perusahaan yang bersangkutan meraih keuntungan besar.
  
  Tanggal 9 Juni kesebelasan Jerman akan membuka pertandingan kejuaraan dunia sepak bola di Jerman. Mereka akan memasuki stadion dengan mengenakan produk terbaru dan paling modern dari perusahaan Adidas. Adidas adalah sponsor utama dari kejuaraan dunia sepak bola ini dan selain tim Jerman mereka juga melengkapi pakaian dari lima tim lainnya.
  
  Para olahragawan mengantongi uang cukup banyak bila menjadi sarana promosi bagi merek dengan tiga setrip ini, demikian pula pedagang eceran dan perusahaan yang berpusat di Jerman mencatat omset yang terus bertambah. Keuntungan 390 juta Euro setelah dipotong pajak dalam tahun 2005 pastilah tahun ini akan terlampaui, demikian menurut para pengamat.
  
  Hanya saja para penjahit pakaian olah raga di perusahaan-perusahaan pemasok Adidas, tidak ikut menikmati keuntungan itu. Upah mereka tidak cukup untuk hidup dan kondisi di tempat kerja mereka sebagiannya tidaklah manusiawi. Perusahaan Hermosa (Ermosa) di El Salvador adalah salah satu contohnya.
  
  Hak Buruh Perempuan Diabaikan
  
  Perusahaan Hermosa di utara ibu kota San Salvador memasok pakaian olah raga, antara lain untuk Adidas. Kini para buruh perempuan disana menuntut apa yang menjadi hak mereka. Sejak bertahun-tahun pimpinan pabrik tidak membayar uang lembur, bahkan mengantongi pula potongan gaji para buruh untuk iuran asuransi kesehatan dan jaminan hari tua mereka. Para buruh tidak menerimanya dan membentuk serikat pekerja. Mereka kemudian diberhentikan dan pabriknya tutup.
  
  Pimpinan perusahaan memberikan order produksi pada perusahaan lain yang tidak memiliki serikat pekerja. Juru bicara buruh perempuan yang diberhentikan, Estela Ramirez, sekarang tidak punya apa-apa lagi. Ia tinggal bersama anak perempuan dan cucunya di sebuah aparteman kecil, tanpa mampu membayar sewa. Estela Ramirez masih menuntut haknya.
  
  Katanya:
  
  "Perusahaan masih menunggak uang lembur yang kami lakukan tahun lalu. Kapan kami mendapat uangnya? Belum lagi tunggakan cuti kami. Banyak rekan tidak mendapat uang pengganti cuti. Kami bekerja untuk merek Adidas dan Reebok yang cukup mahal. Mana uangnya? Mengapa pemilik pabrik mengantonginya?"
  
  Siapa Yang Bertanggung Jawab?
  
  Para buruh perempuan itu menuntut bayaran dari Adidas, tetapi pimpinan perusahaan Adidas Jerman tidak merasa harus memenuhinya, karena tidak bertanggung jawab secara langsung atas kondisi buruk di pabrik pemasok, demikian dikemukakan direktur urusan lingkungan dan sosial Adidas, Frank Henke.
  
  "Kami sudah berhasil mengupayakan pada pemerintah El Salvador agar melakukan perbaikan. Misalnya, mulai pertengahan bulan April lalu, instansi asuransi jaminan sosial mengambil-alih biaya asuransi kesehatan bagi semua pekerja di pabrik itu termasuk keluarga mereka, sampai mereka memperoleh pekerjan baru."
  
  Tetapi ini pastilah tidak akan terjadi, demikian perkiraan Reingard Zimmer, pakar hukum asal Jerman yang aktif dalam "kampanye baju bersih" yaitu kampanye internasional demi pakaian yang dibuat dengan bayaran yang adil. Organisasi ini mengupayakan hak  bagi para buruh perempuan di pabrik-pabrik pemasok Adidas.
  
  Berorganisasi atau Bekerja?
  
  Pekerja perempuan yang mengemukakan pendapat secara kritis atau aktif berorganisasi dalam serikat pekerja, tidak akan memperoleh pekerjaan lagi di bidangnya. Ini boleh dikatakan merupakan undang-undang  tidak tertulis di hampir semua pabrik yang menjadi pemasok untuk Adidas. Mayoritasnya berada di Asia, misalnya di Cina, Indonesia, Taiwan dan Pakistan. Selain itu juga di Brasil dan Turki. Reingard Zimmer mengemukakan, pemecatan anggota serikat pekerja sering terjadi di seluruh dunia. Ia memambahkan:
  
  "Buruh perempuan tidak dapat hidup dari upahnya, itupun merupakan fakta. Yang berbeda adalahsoal kerja lembur. Ada buruh perempuan yang diantar pulang, ada pula yang tidak. Ada pabrik yang menjamin transportasi dengan bus. Sedangkan yang lainnya tidak peduli. Oleh sebab itu para buruh perempuan terancam perkosaan, perampokan atau tindak kejahatan lainnya."
  
  Kondisi Kerja Tidak Layak
  
  Di sejumlah pabrik, para buruh perempuan yang ke kamar kecil diawasi dengan kamera, air minum untuk mereka tercemar, mereka tidak mendapat cuti, dan yang hamil diberhentikan, demikian dikemukakan Reingard Zimmer selanjutnya. Kondisi serupa itu dapat dijumpai walau pun Adidas mengaku melakukan pemeriksaaan secara teratur di perusahaan-perusahaan pemasok. Marina Rios dari organisasi perempuan MAM di El Salvador punya kesan lain.
  
  "Tidak ada pengawasan mengenai kondisi tempat kerja. Padahal disini terhadap organisasi yang dapat melakukan pengawasan dan pemeriksaan independen. Tetapi pada prakteknya tidak ada pengawasan yang independen. Demikian juga pada pabrik-pabrik yang memproduksi untuk Adidas. Masih banyak yang harus dilakukan sampai kami dapat mengatakan, bahwa sekarang sudah ada pabrik yang dapat dijadikan contoh bagi negeri ini."
  
  Menurut standar yang berlaku di perusahaan Adidas, jam kerja selama seminggu tidak boleh lebih dari 60 jam. Terutama pada masa mendesak seperti saat-saat menjelang kejuaraan dunia sepak bola sekarang ini, peraturan itu sering tidak ditaati. Demikian dikatakan Reingard Zimmer dari "kampanye baju bersih" Tambahan lagi upah minimal yang dijamin oleh Adidas berada di bawah garis kemiskinan. Menurutnya, yang menjadi ukuran adalah apakah upah itu membuat para pekerja memiliki daya beli yang cukup dan dapat hidup memadai. Dan biasanya itu tidak mungkin.
  Tuntutan "Kampanye Baju Bersih"
  Oleh sebab itu "kampanye baju bersih", yaitu kampanye internasional demi pakaian yang dibuat dengan bayaran yang adil menuntut Adidas agar membayarkan upah yang lebih besar bagi para pekerja perempuannya, misalnya tiga kali lipat dari upah minimal yang umum berlaku di negara yang bersangkutan. Karena itu akan menjamin bahwa para pekerjanya memiliki standar kehidupan yang memadai. Adidas tidak melihat keharusan untuk bertindak, walaupun keuntungan perusahaan itu sekarang ini sudah mencapai rekor.
  
  Perusahaan Adidas mengeluarkan dana tak kepalang besarnya untuk iklan dan sponsor. Pedagang eceran memperoleh keuntungan separuh dari harga jual. Tetapi di tahun penyelenggaraan Piala Dunia ini pun, para penjahit di El Salvador dan di perusahaan-perusahaan pemasok lainnya di dunia masih tetap harus bekerja mati-matian dengan upah sangat minim.

  
  
 
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI.

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah
Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke