Anak dari anggota PKI pun tidak akan berani membuat justifikasi
pemberontakan Madiun, dan G30S.
Yang mungkin muncul adalah mencoba cuci tangan.
Contohnya adalah bahwa G30S itu bukan perbuatan PKI.

Tapi dengan bekal "atas nama Islam dan amanat Allah swt.",
KUI SulSel ini lebih terbuka untuk memberikan justifikasi pemberontakan
DI/TII.
Yang lebih gila lagi dengan menganggap tentara yang menumpasnya adalah
antek-antek komunis.

Ada satu kisah yang diceritakan oleh veteran TNI yang menumpas DI/TII Kahar
Mudzakar, ttg bagaimana DI/TII meracuni makanan peserta pengajian sehingga
banyak peserta pengajian, terutama perempuan dan ibu-ibu banyak yang syahid.
Dan dengan pertolongan Allah, sebagian besar tentara pria yg mengikuti
pengajian itu selamat.
TNI yang datang menumpas DI/TII itu sebagain besar juga muslim.

TIDAKLAH MUNGKIN Rasulullah memberi justifikasi pada perbuatan biadab spt.
itu.

Lepas dari perdebatan sebab-sebab pemberontakan DI/TII itu,
apakah urusan duniawi soal status diri, kebanggaan diri, "harga diri"
atau atas nama Allah,
atau campuran keduanya,
hanya Kahar Mudzakkar yang tahu pasti,
yang lain tidak dan hanya bisa menduga-duga, termasuk anak beliau yang ikut
dalam KUI itu SEKALIPUN.

Pemberontakan itu wajib ditumpas.
Tentara yang melaksanakan tugasnya, syahid.
Jika pemberontak itu betul, dia juga syahid.
Salahnya, dia memberontak...ini terlarang...

Salam
Ary



----- Original Message ----- 
From: "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, June 28, 2006 6:36 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran
Ormas Islam


>
> Baca butir 3:
> 3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang
pejuang
> dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam
> sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam
Jakarta
> dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an.
>
> HMNA
>
>
> DASAR HISTORIS DAN KULTUR
>
> 1. Syari'at Islam telah berlaku dan berjalan dengan baik di daerah
Sulawesi
> Selatan sejak abad 17 - 19 M , namun pemberlakuan ini dihentikan oleh
> kolonial Belanda sejak masuknya di Sul-Sel pada permulaan abad 20 M,
disusul
> dalam era kemerdekaan RI hingga sekarang.
>
> 2. Bahwa di saat pergerakan Nasional dengan organisasi-organisasi yang
> berasas Islam seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdhatul 'Ulama dan
> Organisasi lainnya yang menempatkan Syari'at Islam di Sulawesi Selatan
> umumnya tergabung dalam salah satu organisasi pergerakan tersebut.
>
> 3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang
pejuang
> dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam
> sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam
Jakarta
> dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an.
>
> 4. Sejarah mencatat pula Kongres Pembangunan Masyarakat Islam yang
> berlangsung di Malino, tanggal 7 - 11 Desember yang disponsori oleh Raja
> Gowa, yang didukung oleh Pimpinan Angkatan Darat KDMSST dan Gubernur
Militer
> SST, yang bermaksud untuk menegakkan Syari'at Islam di tengah masyarakat
> Sulselra.
>
> 5. Adalah suatu kenyataan bahwa pengetahuan ke-Islam-an sebahagian
> masyarakat Sul-Sel masih rendah, namun fanatisme ke-Islam-an sangat
tinggi.
> Rendahnya pengetahuan ke-Islam-an masyarakat tidak perlu untuk tidak atau
> menunda pelaksanaan Syari'at Islam. Seperti halnya tidak perlu untuk
> menunggu rakyat Indonesia lebih dahulu merata kecerdasannya untuk siap
> menerima kemerdekaan dan menjalankan negara yang merdeka tersebut. Inipun
> juga untuk melaksanakan hukum postif Belanda  tidaklah meminta kesiapan
> masyarakat untuk menerima hukum positif Belanda itu. Masyarakat yang
> pendidikannya rendah cenderung paternalistik.
>
> 6. Semua masalah yang dihadapi manusia, terutama dalam hal kemasyarakatn
> pada hakekatnya disebabkan karena meninggalkan prinsip-prinsip dasar
ajaran
> Islam terutama ihsan. Oleh karena itu penerapan dan terwujudnya
nilai-nilai
> keadilan dan kedamaian sesuai Syari'at Islam sesungguhnya merupakan
> kebutuhan yang sangat didambakan oleh setiap insan, dan manfaatnya tidak
> hanya akan menguntungkan masyarakat Islam, tetapi juga akan dirasakan oleh
> non-Muslim.
>
> 7. Di-era Reformasi ini, muncul lagi gerakan dan usaha penegakan kembali
> Syari'at Islam di Sulawesi Selatan yang merupakan amanah Allah SWT yang
> wajib hukumnya bagi pemeluknya dan sebagai wujud tanggung jawab serta
hasrat
> mempertahankan keutuhan NKRI yang dicintai dan harus dipertahankan.
>
> DASAR HUKUM DAN POLITIK
>
> 1. Islam tidak dapat dipisahkan dengan politik dan persoalan kenegaraan
> lainnya. Syari'at Islam tidak membedakan antara yang bersifat individu dan
> yang berdimensi kemasyarakatan. Oleh karenanya Syari'at Islam tidak boleh
> difahamkan maupun dilaksanakan secara parsial, melainkan harus difahamkan
> dan dilaksanakan secara menyeluruh (kaffah) dalam seluruh aspek kehidupan.
>
> 2. Beberapa DPRD Kota/Kabupaten se Propinsi Sul-Sel dan Organisasi
> Kemasyarakatan Islam serta lembaga da'wah dan pendidikan Islam telah
> memberikan dukungan positif bagi pemberlakuan Syari'at Islam secara kaffah
> berdasarkan Al Quran dan Hadits.
>
> 3. DPRD Propinsi Sulawesi Selatan sebagai pemegang kekuasaan legislatif
> telah mengeluarkan Rekomendasi Nomor 160/309/DPRD/2001, mengeluarkan
> rekomendasi bagi pemberlakuan Syari'at Islam yang didukung oleh seluruh
> kekuatan politik yang memiliki wakil di DPRD Propinsi Sul-Sel. Kekuatan
> politik tersebut adalah Golkar, PPP, PBB, PAN, PK, PDIP, PKK, PAU, fraksi
> TNI/Polri (PKB tidak disebutkan karena tidak punya wakil di DPRD). Bahkan
di
> Jakarta para anggota DPR-RI wakil pemilihan Sul-Sel dan dari propinsi lain
> yang anggotanya berasal dari Sul-Sel telah membentuk sebuah Pokja untuk
> merumuskan dan memperjuangkan aspirasi tersebut.
>
> 4. Nilai dasar yang sangat penting dalam pelaksanaan hukum adalah keadilan
> dan nilai-nilai moral. Ini sangat terasa pada Syari'at Islam. Demikian
pula
> Pola Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan yang bertumpu pada landasan
agama
> merupakan salah satu hal yang sangat sinkron dengan pemberlakuan Syari'at
> Islam.
>
> 5. Seluruh masyarakat Sulawesi Selatan, utamanya suku Bugis, Makassar dan
> Mandar, sejak lama sudah terkenal sebagai komponen bangsa Indonesia yang
> amat kuat berpengaruh pada pengembangan Agama Islam sebagaimana
> daerah-daerah lain, seperti Aceh, Sumbar, Kalsel, NTB, Banten, sehingga
> Sulawesi Selatan dikenal sebagai Serambi Madinah.
>
> 6. Masyarakat Sul-Sel sadar sesadar-sadarnya bahwa kini di era reformasi
> sudah tiba saatnya untuk mengambil Syari'at Islam sebagai satu-satunya
> pilihan. Masyarakat Sulsel merasakan bahwa sejak kemerdekaan hingga
sekarang
> sistem yang diberlakukan dalam penyelenggaraan negara sangat tidak
memuaskan
> dan tidak memberikan ketenteraman serta kesejahrteraan, sehingga
diperlukan
> jalan keluar sesegera mungkin.
>
> 7. Aspirasi masyarakat Sulsel yang sangat kuat ini amat perlu disambut
baik
> oleh Pemerintah, sebab pemberian otonomi khusus dengan pemberlakuan
Syari'at
> Islam merupakan solusi tepat, sekaligus menjadi alat perekat bangsa dan
> merupakan sebuah usaha untuk memperluas partisipasi masyarakat Sulsel
dalam
> membangun bangsa, khususnya di Sulsel.
>
> KHATIMAH
>
> Demikainlah Keputusan Kongres II Ummat Islam se Sulawesi Selatan ini untuk
> diajukan ke lembaga tinggi dan tertinggi negara beserta lampiran-lampiran
> pendukungnya agar dapat ditindak lanjuti dan semoga Allah senantiasa
> memberikan petunjukNya kepada kita semua, Insya Allah.
>
>                                Makassar, 16 Syawwal 1422 H / 31 Desember
> 2001 M
>
>
****************************************************************************
> **
>
> ----- Original Message -----
> From: "yasuaki_kurata05" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Wednesday, June 28, 2006 11:29 AM
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas
> Islam
>
>
> > Di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI terekam jelas dokumentasi
> > kekejaman DI/TII. Duh, betapa kejamnya mereka !. Banyak mayat
> > berkelimpangan dengan kepala terpenggal, mirip dengan korban-korban
> > Zarkawi. Makanya pendukung Kahar Muzakkar umumnya juga pendukung
> > Zarkawi.
> >
> > Syukurlah ada jendral M. Jusuf yang menumpas Kahar Muzakkar.
> > Sekarang anak Kahar Muzakkar yang sedang mengobrak-abrik NKRI
> > melalui perda-perdanya. Air cucuran atap akan jatuh ke pelimbahan
> > juga.
> >
> > Yas
>
>



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke