Tentu saja dalam konteks diskusi antara umat Islam,
semuanya tentunya harus berpegang pada paradigma yang benar.
Minimal harus dengan sadar mendasarkan diri pada Al-Quran dan Sunnah.
Dan jika kita perhatikan,
memang semua orang muslim yang berdiskusi ttg Islam selalu berpegangan pada
Al-Quran dan Sunnah sebagai pegangan. Termasuk Ahmadiyah, JIL dll.
Kalau ada yang bilang tidak berpedoman pada Al-Quran da Sunnah, ya namanya
bukan Islam dong...;-)

Bahwa ada hadits sahih yang tidak dijadikan rujukan,
atau tafsiran ayat yang berbeda...disitulah sunatullah munculnya perbedaan
pendapat
Itu hanyalah masalah teknis belaka.
Bukan bagian dari keimanan.

Nah dalam diskusi dalam playing field yang sudah level ini,
sekarang tinggal bicara kemaslahatan antar pendapat-pendapat itu...
modalnya, kembali kerendahan hati...
Bukan malah dilabeli dengan rasa tinggi hati...

Sedangkan dalam konteks antar umat beragama,
memang niatnya bukan untuk bersombong-sombong membenarkan diri sendiri,
bukan pula untuk melecehkan urusan orang lain,
atau menyama-nyamakan yang jelas berbeda, tapi:
1. Untuk bisa saling kenal.
2. Untuk belajar dari pengalaman orang lain. Jika pengalaman itu tidak baik,
kita tidak perlu terantuk batu yang sama. Jika itu pengalaman yang baik,
kita harus belajar daripadanya.

Salam
Ary


----- Original Message ----- 
From: "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Monday, July 10, 2006 12:44 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: obrolan yesus, mbak Ida & me


> Pendapat pribadi bisa salah, pendapat orang lain yang benar? Itu bisa saja
> terjadi. Namun pendapat orang lain yang benar, apabila reasoning orang
lain
> lebih kuat ketimbang reasoning sendiri. Reasoning yang dikemukakan itu
harus
> berpatokan pada paradigma. Dalam obrolan ini paradigma apa yang harus
> dipakai utnuk tempat akal bertumpu? Lihat yang dikemukakan L.Meilany.:
> 2. Asas : Islam - wahyu, hadith, akal, pengalaman dan intuisi.
> Maka dalm obrolan ini cari paradigma berupa wahyu. Kalau belum ketemu,
turun
> ke bawah, Hadits shahih. Kalau belum ketemu baru pakai akal dst. Maka
> obrolan Yesus ini ada paradigma utk menghadapi Ahlu Kitab:
> -- Qul ya-ahla lkita-bi ta'aalaw ila- kalimatin sawaain baynanaa
wabaynakum
> allaa na'buda illaLla-ha walaa tusyrika bihi- syay.an wwalaa yattakhidza
> ba'dhunaa ba'dhan arbaaban mmin duwniLla-hi (S. Ali Imran 3:64), artinya:
> -- Katakanlah, hai Ahli Kitab marilah kepada suatu kalimat yang tidak ada
> perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah
> dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula)
sebagian
> kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain daripada Allah.
> Bagian permulaan ayat itu menunjukkan playing field, yaitu: "kalimat yang
> tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah
kecuali
> Allah"
> Sedangkan bagian ayat: "tidak kita tidak (pula) sebagian kita menjadikan
> sebagian yang lain sebagai Tuhan selain daripada Allah", itulah dia the
only
> or single avatar. Tidak mempertuhankan manusia, siapapun dia, tidak
> terkecuali Yesus, itulah single avatar.
>
> Memakai paradigma rekayasa akal dalam obrolan ini, itulah mempertuhankan
> akal, memberhalakan akal. Mencoba mengakal-akali untuk membuat
interpretasi
> menococok-cocokkan tanpa paradigma dari wahtu itulah memberhalakan akal.
> Menghadapi Ahlu Kitab bisa ada ujugnnya jika yang dihadapi ialah Unitarian
> Christian penganut doktrin Arius Alexander yang disihkan oleh konsili
> Nicaea, karena dengan mereka ada playing field: "tidak kita sembah kecuali
> Allah" dan dengan mereka itu masing-masing berpegang pada single avatar:
> "tidak mempertuhankan manusia, siapapun dia, tidak terkecuali Yesus "
>
> Menghadapi Ahlu Kitab penganut doktrin Trinitrian Christian penganut
doktrin
> Athanasius, menururt petunjuk ayat (3:64) sebagai paradigma, maka kita
tidak
> punya playing field dengan mereka. Maka obrolan tidak mempunyai ujung,
> paling-paling sharing informastion, yang ujung-ujungnya kesepakatan untuk
> tidak sepakat.
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Monday, July 10, 2006 1:48 PM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: obrolan yesus, mbak Ida & me
>
>
> >
> > Upaya untuk tidak memberhalakan akal (diri sendiri) adalah dengan
> kerendahan
> > hati
> > bahwa pendapat pribadi bisa saja salah.
> > Bahwa apa yang diyakini bisa jadi keyakinan yang tidak pada tempatnya.
> > Dan pendapat orang lain bisa jadi yang lebih tepat.
> >
> > Upaya untuk tidak memberhalakan akal adalah dengan menghormati hak orang
> > lain
> > untuk mengemukakan hasil pemikirannya sendiri dengan bebas tanpa
> intimidasi.
> > Dan menghormatinya dengan berusaha mendengarkan dengan prasangka yang
> > baik...
> >
> > Jadi hakekatnya forum diskusi yang egaliter itulah yang akan memastikan
> > tidak terjadi pemberhalaan akal.
> > Di situlah akal kita setiap kali dites dan diuji dari proses
pemberhalaan.
> > Modalnya, kerendahan hati.
> >
> > Jika tidak adaan kerendahan hati, itulah esensi pemberhalaan akal
> > merasa diri benar sendiri...
> > pemberhalaan akalnya diri sendiri
> >
> > Salam
> > Ary
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > Sent: Monday, July 10, 2006 4:16 AM
> > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: obrolan yesus, mbak Ida & me
> >
> >
> > > Sebenarnya telah saya jawab Mia, namun boleh jadi tidak sampai
postingan
> > > saya itu. Ini saya copy paste dari postingan reply yang telah saya
> posting
> > > itu: Sebenarnya saya sebelumnya tidak mau campur perbincangan yang
tidak
> > ada
> > > nanti ujung-ujungnya itu, namun karena nama saya disebut, ya saya
> akhirnya
> > > campur juga.
> > > HMNA
> > > ****************************************************
> > >
> > > Justru dalam uraian Mia di sini bertumpu pada memberhalakan otaknya.
> > Padahal
> > > playing field itu sudah jelas dalam ayat:
> > > Qul ya-ahla lkita-bi ta'aalaw ila- kalimatin sawaain baynanaa
wabaynakum
> > > allaa na'buda illaLla-ha walaa tusyrika bihi- syay.an wwalaa
yattakhidza
> > > ba'dhunaa ba'dhan arbaaban mmin duwniLla-hi (S. Ali Imran 3:64),
> artinya:
> > > Katakanlah, hai Ahli Kitab marilah kepada suatu kalimat yang tidak ada
> > > perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali
Allah
> > dan
> > > tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula)
sebagian
> > > kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain daripada
Allah.
> > >
> > > Sedangkan akhir kalimat "tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak
kita
> > > persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita
> > > menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain daripada Allah"
> itulah
> > > dia the only or single avatar. Maka Playing field itu hanya sekadar
> > sharing
> > > information yang ujung-ujungnya ialah kesepakatan untuk tidak sepakat,
> > bukan
> > > sinkritisme ala kejawen..
> > >
> > > Btw, memberhalakan akal ialah menyembah akal, menyembah selain Allah.
> > > HMNA
> > >
> > > ----- Original Message -----
> > > From: "Mia" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > > Sent: Sunday, July 09, 2006 12:45 PM
> > > Subject: [wanita-muslimah] Re: obrolan yesus, mbak Ida & me
> > >
> > >
> > > > Sungguh dialog yang cerdas dan mencerahkan. I cannot do it any
> > > > better.  Dialog kayak gini kudu diikutin, jangan peduliin
> > > > berantemannya HMNA dan Sato..:-(
> > >
> > >
> > >
> > > ----- Original Message -----
> > > From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > > Sent: Monday, July 10, 2006 6:16 AM
> > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: obrolan yesus, mbak Ida & me
> > >
> > >
> > > > Nimbrung :
> > > > Minggu lalu saya ikutan seminar serius tentang pandangan hidup-
> > worldview
> > > dan epistemologi islam
> > > > oleh Insist.
> > > > Ada yg membedakan antara pandangan hidup islam dan barat [ boleh
> dibaca
> > > kristen]
> > > > 1. Prinsip : Islam - tawhidi -keesaan
> > > >                  Barat - dikotomi
> > > > 2. Asas : Islam - wahyu, hadith, akal, pengalaman dan intuisi
> > > >                Barat  - rasio, spekulasi filosofis
> > > > 3. Sifat : Islam - otentisitas dan finalitas
> > > >                Barat - rasionalitas, terbuka dan selalu berubah
> > > > 4. Makna realitas : Islam - berdasarkan kajian metafisis
> > > >                                Barat - pandangan sosial, kultural,
> > empiris
> > > > 5. Obyek kajian : Islam - visible & invisible
> > > >                             Barat - tata nilai masyarakat
> > > >
> > > > Uraiannya silakan dilihat dari pengalaman keseharian masing2:-)
> > > > Bagaimana tatkala mengusung masalah keyakinan [ agama] dalam
> keseharian
> > > bila harus
> > > > melihat juga keyakinan lain yg berbeda.......
> > > >
> > > > Salam
> > > > l.meilany
> > > >
> > > >   ----- Original Message -----
> > > >   From: Mia
> > > >   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > >   Sent: Sunday, July 09, 2006 11:45 AM
> > > >   Subject: [wanita-muslimah] Re: obrolan yesus, mbak Ida & me
> > > >
> > > >
> > > >   Sungguh dialog yang cerdas dan mencerahkan. I cannot do it any
> > > >   better.  Dialog kayak gini kudu diikutin, jangan peduliin
> > > >   berantemannya HMNA dan Sato..:-(
> > > >
> > > >   Dalam memandang peristiwa-peristiwa alam dan dunia, kita bisa
> pesimis
> > > >   dan bisa optimis. Ini semua alamiah saja, emang itu dah bawaan
kita
> > > >   kok.
> > > >
> > > >   Teologi Kristen, seperti yang di-implikasikan Pak Yas - warnanya
> > > >   lebih pesimis. Kekejaman dunia kadang sungguh nggak bisa
dimengerti,
> > > >   sehingga kita mengharapkan the only avatar, Ratu Adil yang
> > > >   menyelamatkan kita.
> > > >
> > > >   Untuk kelompok pesimis kayak gini, concern dengan sesama pengemis
> > > >   menjadi ukhuwahnya. Lihat kalimat Pak Yas yang lebih concern
dengan
> > > >   sesama pengemis, bukan avatarnya sendiri. Teologi pembebasan
Katolik
> > > >   misalnya, saya pikir menampilkan sisi terbaiknya dalam hal ini
(i.e
> > > >   sisi teologi yang pragmatis).
> > > >
> > > >   Tapi....yang bikin aku kuatir, kalau faktor 'single avatarnya' itu
> > > >   yang ditampilkan. Contoh, teologi Bush dan pendukung fundamentalis
> > > >   dan die hard capitalist, sangat menguatirkan - sebagai external
> > > >   threat kepada yang lainnya. Secara internal kupikir dunia Kristen
> > > >   nggak mempunyai persoalan lebih jelek dari dunia Muslim.
> > > >
> > > >   Teologi Islam, seperti yang di-implikasikan mba Chae, lebih
optimis.
> > > >   Ada sejumlah avatar, dan setiap kita berpotensi menjadi avatar.
> Lihat
> > > >   kalimat mbak Chae yang fokus pada avatar-avatarnya.  Kalau kita
> pikir-
> > > >   pikir, syafaat nabi itu ujung-ujungnya kan ke perbuatan kita
> sendiri,
> > > >   ini kan yang tersiratkan dari postingan mbak Sari mengenai
syafaat.
> > > >   Saya pikir inilah bentuk terbaik pengertian teologi Islam pada
> > > >   kehidupan sehari-hari (i.e teologi yang pragmatis).
> > > >
> > > >   Yang menguatirkan adalah gelombang konservatism dalam Islam yang
> > > >   fokus nggak pada tempatnya pada Allah yang Esa, yang diwakili oleh
> > > >   teks Quran, yang dipercayai oleh ummat wasathan yaitu ummat Islam.
> > > >   Mitos ummat Quranic monotheist ini jadi fokus pemberhalaan. Ini
> > > >   menjadi persoalan internal di dunia Muslim, yang sedang menggeliat
> > > >   dari keterbelakangannya. Persoalan internal dunia Muslim jauh
lebih
> > > >   serius ketimbang di dunia Kristen, sehingga sebagian orang Islam
> > > >   merangsek sebagian muslim lainnya, gara-gara pemberhalaan ini.
> > > >
> > > >   Lalu dimana level playing fieldnya?
> > > >   Udah keliatan di WM ini. Mba Chae, Yas dan sejumlah kawan lainnya
> > > >   bertemu di level playing field itu - as long as we are looking and
> > > >   moving into the same direction, no matter where we are. Ini
> pandangan
> > > >   optimis.
> > > >
> > > >   Pandangan pesimis? Lihat aja tuh HMNA dan Sato, they are so real,
> not
> > > >   only virtual characters.  Saya yakin Pak Sabri akan setuju dengan
> ini.
> > > >
> > > >   Salam
> > > >   Mia
> > >
> > >
> >
> >
> >
> >
> > Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet
> Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No.
> 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI.
> >
> > Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.
> >
> > =======================
> > Milis Wanita Muslimah
> > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> >
> > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
....
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>
>



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke