Dari milis sebelah,
saya reposting disini untuk menambah sedikit wawasan
cetek Lina Dahlan.
Sato Sakaki 
-----------

Saya jelaskan sedikit lagi bagian yang bikin ngakak
ini sebelum dikutip Adian Husaini untuk kolomnya di
Republika hehehe .... 

> Mereka juga memiliki
> persenjataan lumayan, di antaranya 100 ribu lebih
> roket jarak dekat dan menengah yang bisa mencapai
> Tel Aviv yang berjarak kurang lebih 80 mil (120 km)
> dari Beirut.

Roket jarak dekat yang ditembakkan Hizbullah itu
adalah Katyusha. Versi lama berjarak tembak sekitar 20
kilometer. Yang disebut mobile multi-barreled rocket
launcher memiliki laras sampai 12 dan diluncurkan dari
jip terbuka atau truk. Menurut angkatan perang Israel
(IDF) dalam setahun terakhir Iran memasok Katyusha
generasi ketiga yang dibuat industri angkatan udara
Iran. Jenis baru ini yang disebut Fajr-3 dan Zelzal-2
berkemampuan tembak 45-115 kilometer. Jenis yang
menghantam Haifa dalam dua pekan terakhir itu
diperkirakan oleh Israel berjumlah sekitar 600. 

Peluncur-peluncur roket bergerak (mobil) inilah yang
sedang berusaha dihancurkan Israel dengan gempuran
udara dan operasi darat untuk mengusir mereka ke
seberang Sungai Litani, dan sesudahnya angkatan
bersenjata Israel akan mundur lagi setelah dicapai
kesepakatan internasional untuk menempatkan tentara
Libanon atau pasukan NATO disana untuk mencegah agar
roket-roket Katyusaha Hizbullah itu tidak kembali.
Untuk persiapan kesana, selebaran ditebar Israel di
seantero Libanon Selatan agar warga sipil mengungsi.
Mari kita lihat apa yang akan terjadi dalam beberapa
hari mendatang.

--- Iman Tribune <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Awal Kejatuhan Israel dan AS 
> 
> Oleh : 
>   Abdillah Toha
> Anggota Komisi I DPR, Ketua Fraksi PAN
>    
>   Tulisan ini akan memaparkan mengapa penulis
> percaya bahwa agresi brutal Israel atas Palestina
> dan Lebanon merupakan awal kejatuhan Israel dan
> pendukung utamanya Amerika Serikat (AS).

Apa yang dimaksud dengan kejatuhan Israel? Israel
lenyap sebagai negara dan Amerika Serikat runtuh?
Onani. 

> Bagi AS,
> setidaknya ini akan merupakan pelajaran terakhir
> tentang gagalnya politik luar negeri mereka yang
> didasarkan pada arogansi kekuasaan militer dan
> ekonomi dan unilateralis.

Wishful thinking. 

>   Pertama, Israel dan AS salah hitung tentang Hamas.
> Hamas bukanlah Fatah yang banyak dijangkiti korupsi
> dan pengkhianat yang mudah dibeli dengan uang. Hamas
> menang pemilu secara meyakinkan dan legitimate
> karena ketulusan, kejujuran, dan terbukti ikhlas
> berniat membebaskan Palestina dari kesengsaraan dan
> penindasan Israel. Hamaslah yang berada di garis
> depan sejak awal intifadah. 

Jadi Yasir Arafat pengkhianat, korup dan tidak ikhlas?
Apakah bukannya Hamas yang merongrong usaha Arafat
untuk berdamai dengan men-torpedo setiap perjanjian
gencatan senjata? Apakah pemilu dengan megikutsertakan
Hamas bukannya atas anjuran AS? 

>   Upaya mereka mencekik keuangan dan ekonomi
> Palestina dengan segala cara tidak berhasil. Maka
> untuk menghapuskan Hamas dari peta Palestina, Israel
> harus mengebom rata seluruh Palestina, bila perlu
> dengan bom nuklir yang mereka miliki. Tapi, kecuali
> penguasa Tel Aviv atau Washington terjangkit
> penyakit gila, penggunaan senjata nuklir hampir
> pasti tak akan terjadi, karena bisa menyulut perang
> dunia ketiga.

Apa memangnya para pemimpin dan pakar strategi Israel
akan sedemikian bodoh? Atau anda yang bodoh? Adalah
pandir sekali kalau Israel menggunakan senjata nuklir
untuk menghantam Hamas. Itu sama dengan membunuh tikus
dengan bom di rumah sendiri. Menjatuhkan bom nuklir di
satu tempat yang hanya 40 kilometer dari kotanya
sendiri? Bukan hanya orang Palestina yang akan habis,
orang Israel juga bakalan habis kena gelombang 
radioaktif. Dan kota Palestina mana yang hendak di-bom
nuklir? Yerikho? Hebron? Salahsatu kota di Yudea dan
Samaria (West Bank)? Atau kota kelahiran Yesus,
Bethlehem? Mau membikin orang Kristen sedunia marah
besar? Israel takkan sedemikian goblok. 

>   Berbeda dengan Fatah yang mengakui Israel, Hamas
> tidak. Setiap perundingan hanya akan dilakukan bila
> semua opsi terbuka, tanpa prakondisi harus mengakui
> Israel terlebih dahulu. Pengeboman membabi-buta ke
> Gaza dan sekitarnya tak akan mematahkan perjuangan
> Hamas, karena rakyat Palestina sudah terbiasa hidup
> sengsara sejak Israel 'dicangkokkan' di sana pada
> 1948. Hamas dan pendukungnya akan terus melawan
> sampai Israel kelelahan dan banyak jatuh korban di
> pihak Israel. 

Israel tidak akan sebegitu dungu membiarkan Hamas
melancarkan "war of attrition" dengan bantuan
diam-diam  negara-negara yang bermuka manis di depan
tetapi berlaku licik di belakang. Yang bakalan mereka
bom rata adalah negara-negara yang membantu tersebut
dan kalau harus menggunakan bom atom, ibukota-ibukota
negara-negara itulah yang akan mereka anggap pantas
diberi hadiah, bukan kota-desa Palestina.

>   Kedua, Israel dan AS lagi-lagi salah hitung
> tentang Hizbullah. Kali ini lebih bodoh. Karena
> Hizbullahlah yang berhasil mengusir AS dari Lebanon
> pada 26 Februari 1984, setelah serangan Hizbullah
> menewaskan 264 marinir AS dan puluhan staf kedutaan
> AS di sana. Hizbullah pula yang membuat Israel kapok
> menetap di Lebanon Selatan dan minggat Mei 2000.

Bukan serangan jantan yang gagah berani. Serangan
pengecut dengan menggunakan zombies yang sudah dicuci
otaknya dengan keyakinan buta bahwa kalau mati akan
disambut oleh 73 bidadari perawan abadi di surga. Dan
bukan diusir, Amerika hanya menganggap manfaatnya
tidak  ada untuk terus berada di Libanon. 

Dan Israel mundur dengan perjanjian gencatan senjata
dimana Hizbullah berjanji tidak akan menyerang tentara
Israel dan tidak menyerang wilayah Israel, perjanjian
yang dilanggar belum lama ini oleh Hizbullah dengan
melancarkan serangan lintas-batas ke Israel dan
menangkap tiga tentara Israel (yang kelihatannya atas
hasutan Ahmadinejad). 

>   Goyah
> Serangan-serangan balasan Hizbullah dengan rudal ke
> kota-kota Israel telah mulai menggoyahkan Israel dan
> sekutunya, AS. Awalnya Bush mendukung serangan
> Israel tanpa reserve. Belakangan Menlu AS,
> Condoleezza Rice, mulai meminta Israel 'menahan
> diri' setelah melihat makin banyak korban di pihak
> Israel.

Dunia tidak melihat Israel goyah, tetapi berang
sehingga melancarkan gempuran hebat ke Libanon. Kalau
Hizbullah masih menembakkan rudal, mungkin Damaskus
lagi yang bakalan digempur skuadron-skuadron pesawat
tempur Israel yang datang bergelombang silih berganti.
Dan kalau belum juga berhenti, mungkin berikutnya
Teheran yang bakalan diserang. 

Condoleezza Rice santai aja kok, ndak buru-buru. Saya
kira baru hari ini dia berangkat ke Israel. Padahal
anda kan sudah menulis seminggu yang lalu? 

>   Hizbullah adalah organisasi perlawanan yang
> didukung ratusan ribu pengikut militan, fanatik, dan
> terorganisasi rapi. Mereka juga memiliki
> persenjataan lumayan, di antaranya 100 ribu lebih
> roket jarak dekat dan menengah yang bisa mencapai
> Tel Aviv yang berjarak kurang lebih 80 mil (120 km)
> dari Beirut. Untuk menundukkan Hizbullah, lagi-lagi
> Israel harus mengebom rata seluruh Lebanon. Atau
> melakukan serangan darat dan menduduki Lebanon,
> seperti tahun 1990-an. Kedua opsi ini jelas tidak
> visible. Pendudukan Lebanon diperkirakan akan
> menimbulkan korban besar di pihak Israel. 

Seratus ribu lebih roket jarak dekat? Siapa rupanya
yang mau anda buali? Lebanon tidak akan diduduki.
Hanya disapu sampai ke Sungai Litani untuk
membersihkan roket-roket mobil yang diluncurkan dari
truk (pemberian Syria dan Iran), lalu tentara Libanon
disuruh masuk kesana untuk melucuti pelontar granat
dan AK-47 milisi Hizbullah. Kalau perlu membom, bukan
Libanon yang akan terus-terusan di-bom melainkan
Damaskus sampai Basir al-Assad mematuhi tuntutan
supaya memutuskan garis suplai logistik dan
persenjataan Hisbullah. 

>   Ketiga, serangan ke Gaza dan Lebanon ini bukanlah
> sesuatu yang tak terduga. Semuanya sudah
> diskenariokan Israel dan AS untuk 'membersihkan'
> kawasan itu dari pejuang-pejuang gigih Hamas dan
> Hizbullah yang mereka juluki sebagai teroris.

Seandaikan diskenariokan Israel dan AS tentunya mereka
tidak menganjurkan pemilu Palestina yang demokratis
dengan mengikutsertakan Hamas, dan AS tak akan
menganjurkan pemilu demokratis di Mesir dengan
mengikutsertakan calon-calon berbasis Ikhwanul
Muslimin.

>   Provokasi pertama tidak dilakukan Hamas, tapi oleh
> Israel. Itu terjadi pada pagi 9 Juni, ketika dunia
> sedang memusatkan perhatian pada pembukaan Piala
> Dunia di Berlin. Saat itu, kapal perang Israel
> membunuh satu keluarga Palestina (keluarga Ghalia)
> di tepi Pantai Gaza. Tujuh tewas: dua wanita, tiga
> anak-anak --satu berusia satu tahun. Sebanyak 40
> orang luka-luka, 13 di antaranya anak-anak. 

Israel tidak akan menyerang kalau warga sipilnya tidak
diserang. Padahal mereka dengan iktikad baik sudah
membongkar permukiman-permukiman yang indah dan
teratur di Gaza dan memindahkan paksa warga Israel
yang memrotes menangis-nangis, namun iktikad baik itu
dianggap karena Israel takut, lalu roket ditembakkan
ke wilayah Israel persis dari lokasi-lokasi permukiman
yang ditinggalkan itu. Tentu saja ini tidak dibiarkan.
Sebab kalau dibiarkan akan semakin menjadi-jadi, akan
dipandang sebagai ketidakberdayaan.

>   Keempat, Israel dan AS telah berkali-kali membuat
> pernyataan bahwa aksi Hizbullah didukung Iran dan
> Suriah. Pernyataan-pernyataan tersebut bisa jadi
> dalih memperluas konflik, yang tujuan akhirnya
> adalah melakukan serangan. Tapi opsi inipun sangat
> kecil kemungkinannya, karena Israel dan AS sadar
> bahwa Iran punya persenjataan yang cukup kuat,
> termasuk rudal-rudal jarak jauh yang dapat
> meluluh-lantakkan Israel.

Rudal Shahab? Israel punya sistem penangkis rudal
balistik Arrow dan penangkis laser MTHEL (the Mobile
Tactical High-Energy Laser) untuk memungkasnya. Dan
mereka juga punya JERICHO 2 yang mampu
meluluhlantakkan Teheran dan kota-kota besarnya,
tinggal dipasangi hulu ledak nuklir saja. Dan AS tidak
akan tinggal diam kalau Israel diserang. Apa percuma
saja mereka punya pangkalan udara di Dhahran, Qatar
dan Kuwait? Apakah Armada Kelima yang berpangkalan di
Bahrain akan berpangku tangan saja? Paling kurang
mereka mungkin akan membuka pangkalan udara yang
mereka tempati (dengan meng-approach/memelintir tangan
tuan rumah) sebagai persinggahan menambah bahan bakar
bagi squadron-squadron pembom-tempur jet F-15 Eagle
dan F-16 Fighting Falcon Israel untuk menjadikan
Teheran lautan api. 

>   Kelima, dunia, termasuk dunia Barat, sudah mulai
> muak dengan brutalitas Israel dan AS. Terbukti,
> dalam resolusi DK PBB yang bermaksud menghentikan
> agresi Israel, hanya AS yang menolak dengan veto.
> Sebagian besar mendukung dan sisanya --beberapa
> negara pengikut buta AS seperti Inggris-- abstain.
> Begitu pula dalam pertemuan puncak G8 di Rusia,
> hampir semua negara mengecam Israel, kecuali AS.

Di G-8 bukan hanya Israel yang dikecam tetapi juga
aksi terror Hamas dan Hizbullah. Dan resolusi PBB yang
barusan diveto AS jauh lebih lunak daripada resolusi
sewaktu PBB masih dikangkangi blok komunis dan
negara-negara pembebeknya yang menamakan diri Non-Blok
dulu ditambah negara-negara Arab.

>   Avonturisme Israel dan AS di Timur tengah juga
> dianggap telah mengancam kestabilan ekonomi dunia
> dengan melonjaknya harga minyak mentah yang
> belakangan telah mendekati 80 dolar AS per barel.

Harusnya bukan Israel dan AS yang disalahkan,
melainkan negara-negara penghasil minyak yang serakah
yang memakai ajian aji mumpung.

>   Keenam, di AS saat ini banyak pihak mulai berani
> menyuarakan terang-terangan ketidakberdayaan AS
> menghadapi tekanan dan pemerasan lobi Israel. Belum
> lama ini tersebar luas tulisan panjang lebar dua
> profesor dari Universitas Harvard dan Chicago, yang
> mengkritik keras politik luar negeri AS yang
> dikendalikan oleh lobi Israel. AS disebut lebih
> mementingkan melindungi kepentingan Israel daripada
> kepentingan jangka panjang AS.

Bukan lobi Israel yang mengendalikan kebijakan politik
AS, melainkan AS memerlukan Israel sebagai salahsatu
teman seperjuangan di wilayah itu. Dulunya melawan
pengaruh komunis, sekarang melawan negara yang
dikendalikan para mullah dan sejenisnya. 

>   Gagal
> Dalam tulisannya berjudul How To Lose The War On
> Terror, dua peneliti AS meramalkan perang melawan
> terorisme akan gagal tanpa menyelesaikan masalah
> Palestina dan menciptakan perdamaian abadi di Timur
> Tengah. Perdamaian abadi di sana tak akan terjadi
> tanpa berdialog dan mendengar langsung keluhan
> (grievances) Hamas dan Hizbullah yang legitimate dan
> didukung konstituennya.

Hizbullah tidak ada urusan dalam soal Palestina,
urusan mereka di Libanon. Hamas kalau mau berdamai
harus menerima "the road map for peace" dengan formula
dua negara yang hidup berdampingan secara damai yang
sudah diterima Arafat. Negara Israel dan negara
Palestina merdeka. Mereka mimpi kalau mau menghapuskan
Israel dan mendirikan negara Palestina berdasarkan
syariat Islam di seluruh Tanah Kanaan yang dipandang
sebagai Tanah Suci oleh pemeluk Yahudi dan Kristen.
Syariat Islam di Yerusalem dan di Bethlehem? Di
Nazareth? Memangnya zaman Khalid bin Walid? 

>   Ketujuh, AS dan sekutunya sudah sangat kelelahan
> di Afghanistan dan (terutama) di Irak. Ratusan
> miliar dolar AS telah dikuras dari anggaran belanja
> AS dan ribuan tentara mereka telah tewas tanpa
> gambaran yang meyakinkan bahwa 'misi' mereka telah
> atau menuju berhasil. Justru sebaliknya, belakangan
> ini korban-korban di kalangan sipil Irak terus
> berjatuhan dan 'demokrasi' yang dijejalkan AS di
> sana sangat rapuh.

Duaribuan tentara di Iraq dan duaratusan di Afganistan
masih lebih rendah dibanding korban sipil serangan
teroris 11 September 2001. Harga yang pantas untuk
dibayar daripada harus menghadapi mereka di bumi
Amerika sendiri dengan korban sipil berpuluh atau
bahkan beratus kali lipat. Di Afganistan, cuman di
sekitar wilayah Kandahar suku Pashtun dan perbatasan
Pakistan saja gerombolan Taliban masih aktif. Kalau di
Afganistan Utara dan Barat, wilayah suku Tajik, Uzbek
dan Hazara, mereka mati kutu tidak berkutik.

>   Posisi AS di Irak serba salah dan dilematis. Tetap
> bertahan salah dan rakyat AS sudah tidak sabar.
> Sedangkan meninggalkan Irak dalam keadaan sekarang
> berarti mengakui kekalahan. Kita memperkirakan,
> apapun kondisi di Irak, AS tidak akan mampu bertahan
> lebih dari setahun lagi.

AS bisa pergi kapan saja, hanya negara-negara Sunni
seperti Arab Saudi, Kuwait dan Yordania saja yang
mengatakan jangan. Sebab kalau pasukan AS dan
koalisinya berangkat, Iraq akan berubah menjadi negara
kecil yang hanya terpusat di sekitar Bagdad saja tanpa
pelabuhan laut dan tanpa tambang minyak. Sepertiga
lagi yang kaya minyak melepaskan diri menjadi Republik
Kurdi Merdeka dengan ibukota Mosul. Dan sepertiga
lainnya yang juga kaya minyak memproklamasikan diri
menjadi Republik Arab Syiah Merdeka yang menjalin
persahabatan dengan AS, Inggris dan Iran, dengan
ibukota Basra. 

>   Kedelapan, kekuatan-kekuatan progresif di dunia
> mulai bermunculan menentang secara terbuka hegemoni
> AS di dunia. Tidak di Asia dan Afrika saja, tapi
> juga di Eropa dan Amerika Latin. Di Asia, Iran dan
> Korea Utara terang-terangan menantang dan melawan
> tekanan AS. Cina yang dianggap oleh AS sebagai
> potensi ancaman ekonomi dan militer terbesar di
> Asia, tinggal menunggu saat yang tepat untuk unjuk
> gigi. 

Analisis keliru. Belum pernah sebelumnya di PBB AS dan
sekutu-sekutunya berhasil menggolkan resolusi yang
mengutuk negara komunis Korea Utara hanya karena
melakukan percobaan rudal. Padahal hanya rudal bukan
senjata nuklir. Dan resolusi itu didukung oleh Cina
dan Rusia. Kedua negara itu sudah menyadari,
kalau mau makmur mesti bersahabat dengan AS.

>   Di Eropa, Rusia telah mulai menunjukkan jati
> dirinya dengan tidak selalu setuju dengan AS, walau
> saat ini masih menjaga keseimbangan demi kepentingan
> ekonominya. 

Yang jelas dalam soal terorisme Bush dan Putin sudah
seia sekata, bahkan menjalin persahabatan pribadi yang
akrab. Dulu AS marah sekali kalau Rusia bertindak
keras terhadap pemberontak Chechnya, tetapi sesudah
pembantaian pengecut yang dikutuk dunia terhadap
ratusan anak TK dan murid sekolah dasar di Beslan,
rakyat AS dan negara-negara Barat lainnya jadi mual
sama mereka. Rupanya memanglah teroris, bukan pejuang
keadilan.  Karena itu sewaktu ada berita yang
mengatakan gembong perjuangan kemerdekaan Chechnya
Shamil Basayev tewas ditembak tentara Rusia, Bush
malah berkomentar: He deserves it. 

> Di Afrika, AS yang pernah terusir dari
> Somalia dan gagal mengendalikan Sudan, akan berpikir
> dua tiga kali sebelum mencoba berpetualang di sana.

Somalia dibiarkan kacau tanpa pemerintahan yang
berdaulat sebagai hukuman karena pernah membunuh dan
menyeret-nyeret jenazah marinir. Sudan terpaksa
menandatangani perjanjian perdamaian dengan Laskar
Pembebasan Sudan Selatan pimpinan John Garang. Omar
al-Bashir juga dibikin cekcok dengan Hasan Turabi yang
fundamentalis. Tentara Uni Afrika dan sebentar lagi
pasukan PBB dikirim ke wilayah non-Arab Darfur yang
memberontak. 

>   Di Amerika Latin, di bawah pimpinan Presiden Hugo
> Chavez dari Venezuela dan Fidel Castro dari Kuba,
> satu persatu hegemoni AS runtuh di Bolivia, Chile,
> dan hampir saja di Meksiko yang kandidat presidennya
> dari kelompok kiri sampai sekarang masih belum
> mengakui kekalahan tipis dari lawan konservatifnya.

Kalau pihak yang memihak AS kalah dalam pemilihan
umum, itu bukan berarti runtuhnya pengaruh Amerika.
Selama pemilu yang demokratis tetap dilangsungkan
secara berkala, para pembebek komunis murid Fidel
Castro bisa kalah lagi dalam pemilihan umum
berikutnya. Mereka baru merupakan bahaya kalau sudah
mengangkat diri menjadi presiden seumur hidup dan
menjadikan komunisme sebagai azas tunggal. Dan setelah
Fidel yang sudah uzur mati, diragukan Raul Castro akan
mampu mempertahankan Kuba terus komunis. 

>   Akhirnya, bagaimana dengan posisi dan sikap
> Indonesia ke depan? Mudah-mudahan kita tidak salah 
> baca lagi tentang apa yang sedang terjadi dalam
> geopolitik global sehingga kita akan ketinggalan
> kereta. Semoga.

Betul, jangan sampai salah baca. Wishful thinking
sangat menyesatkan kalau dijadikan pedoman kebijakan
luar negeri. 

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 




Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke