Kok lama-lama di WM muncul Batman & Robin Cerita yang lain aja dong.. lama-lama bacanya capek kalo isinya amarah terus..
--- "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > HMNA: > Muammar, balas ini orang > mqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmq > > Oh, oh, dasar sifat yahudi, ini orang yang busuk > mulut lebih dulu mencerca > Abah jatuh syirk. > Oh, oh, makanya Abah tidak mau melayani ini orang, > > Muammar Qaddhafi yang mendapat amanah dari Abah > menjawab yang ana bisa jawab > pd mlm/hr Jmt. Tetapi ini hari libur Isra-Mi'raj, > ana bisa ke rumah Abah > > MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ > > > ----- Original Message ----- > From: "abdul latif" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > Sent: Monday, August 21, 2006 06:10 > Subject: [wanita-muslimah] PRO HMNA....Din Harapkan > Lahir Pengusaha Baru > dari Muhammadiyah > > > > Bismilahirrahmanirrahiim > > Betapapun anda mempunyai ilmu, tapi tidak > dipratekan,tidak > diamalkan,masih tetap miskin,malas bekerja, masih > orang klas kedua, apalagi > kalau dimulai dengan kata kata buruk dari mulut, > sudah tentu ALLAH tidak > merahmatinya bukan? > > Cobalah anda hilangkan kata kata buruk dan > tuduan2 yang tidak > benar,barulah ilmu itu akan diredhoi oleh ALLAH. > ALLAH itu maha Tahu apa > yang ada dalam hati anda,jangan mencoba coba menipu > ALLAH HMNA,takuti ALLAH > hukuma ALLAH. > > Wassalamu'alaikum wrwb > > > > "H. M. Nur Abdurrahman" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > HMNA: > > Muammar, jawab ini > > mqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmq > > > > Oh, oh, sebagai santri Pesantren IMMIM ana > sampaikan Ekonomi Syari'ah yang > > bebas dari sistem ekonomi riba yahudi yang > dipuja-puja budak Yahudi yang > > bernama taufikmalin (di WM pake nama abd latif) > itu, ammbboooi. > > > > Muammar Qaddhafi > > > > MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ > > > > > <http://www.pesantrenvirtual.com/page.php?page=article&id=924> > > > > Kajian Ekonomi > > Ekonomi Islam : Antara Wacana dan Realita > > Oleh: /Irfan Syauqi Beik/ > > Dimuat: 12/9/2003 > > Publikasi: 12/9/2003 > > > > Perkembangan sistem ekonomi syariah dalam satu > dekade terakhir ini di > > Indonesia terlihat semakin pesat. Hal ini > merupakan sebuah fenomena yang > > sangat menarik. Apalagi kondisi ini terjadi di > saat bangsa Indonesia > > ditimpa oleh krisis multidimensi, yang diawali > oleh krisis moneter pada > > tahun 1997, yang hingga saat ini masih > berkepanjangan. > > > > Sektor perbankan syariah misalnya, sebelum tahun > 1998 di Indonesia hanya > > terdapat satu bank umum yang beroperasi > berdasarkan sistem syariah. Maka > > pasca 1998, bank-bank umum yang beroperasi > berdasarkan sistem syariah > > tumbuh dan berkembang, sehingga di Indonesia kini > terdapat kurang lebih > > sekitar sepuluh bank umum syariah. Belum lagi > ditambah dengan puluhan > > bank perkreditan syariah yang beroperasi di > tingkat kecamatan di > > berbagai wilayah negara Indonesia. Tumbuh dan > berkembangnya sektor > > perbankan syariah merupakan bukti semakin > tumbuhnya kesadaran sebagian > > masyarakat Indonesia untuk menerapkan syariat > Islam dalam bidang > > ekonomi. Apalagi fakta membuktikan bahwa bank > syariahlah yang relatif > > mampu bertahan di tengah serbuan badai krisis > ekonomi, meskipun kalau > > dilihat dari persentase volume usaha perbankan > syariah, maka nilainya > > masih relatif kecil yaitu sekitar 0, 23 persen. > > > > Begitu pula dengan perkembangan sektor zakat, > sebagai salah satu pilar > > ekonomi Islam. Kesadaran sebagian umat Islam untuk > menunaikan zakat > > semakin besar. Zakat kini tidak dipandang sebagai > suatu bentuk ibadah > > ritual semata, tetapi lebih dari itu, zakat juga > merupakan institusi > > yang akan menjamin terciptanya keadilan ekonomi > bagi masyarakat secara > > keseluruhan. Jadi dimensi zakat tidak hanya > bersifat ibadah ritual saja, > > tetapi mencakup juga dimensi sosial, ekonomi, > keadilan dan > > kesejahteraan. Zakat juga merupakan institusi yang > menjamin adanya > > distribusi kekayaan dari golongan "the have" > kepada golongan "the have > > not". Kekhawatiran dan ketakutan bahwa zakat akan > mengecilkan dan > > mereduksi capital formation masyarakat sangat > tidak beralasan. Bahkan > > pengeluaran 2,5 % zakat dari capital stock > perekonomian setiap tahun, > > akan mampu menyimpan 27,5 % dari setiap tambahan > dalam capital stock > > untuk mempertahankan perekonomian pada level > sebelumnya (lihat Muhammad > > Akram Khan dalam Issues in Islamic Economics). Hal > ini mengindikasikan > > tingginya perhatian dalam pembentukan struktur > permodalan dalam > masyarakat. > > > > Institusi zakat harus pula didorong untuk dapat > menciptakan lapangan > > usaha produktif bagi kelompok masyarakat yang > tidak mampu, yang termasuk > > dalam kelompok yang berhak menerima zakat. Seluruh > komponen bangsa, > > termasuk pemerintah, harus memiliki komitmen yang > kuat akan hal ini, > > karena dampaknya akan dirasakan langsung oleh > masyarakat, sehingga > > dengan demikian tingkat pengangguran pun akan > mampu diminimalisir. > > Apalagi kita menyadari bahwa angka pengangguran > yang terjadi di > > Indonesia masih sangat tinggi, yaitu sekitar 40 > juta orang atau 18 % > > dari keseluruhan total penduduk. Kita perlu banyak > belajar kepada negara > > Malaysia didalam mengelola masalah zakat. Malaysia > adalah contoh negara > > yang berhasil didalam menjadikan zakat sebagai > institusi yang mampu > > mereduksi tingkat kemiskinan, sehingga berdasarkan > data Badan Zakat > > negara tersebut, jumlah orang miskin Malaysia kini > hanya tinggal 10 ribu > > orang saja. Tentu dengan kriteria kemiskinan yang > berbeda dengan > > Indonesia. Kita berharap dengan adanya UU No. 38 > tahun 1999 tentang > > Pengelolaan Zakat, maka segala potensi zakat di > Indonesia yang mencapai > > 6,3 triliun rupiah per tahunnya (menurut > perhitungan Dr KH Didin > > Hafidhuddin, ulama pakar zakat) akan dapat > dioptimalkan. Badan Amil > > Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) harus > mampu memerankan dirinya > > sebagai pengelola zakat yang tidak hanya bersifat > amanah, tetapi juga > > bertanggung jawab, transparan, dan profesional. > Bagi pemerintah sendiri > > pun, pembiayaan bagi pemenuhan kebutuhan hidup > masyarakat melalui dana > > zakat akan lebih baik bila dibandingkan dengan > kebijakan deficit > financing. > > > > Sektor-sektor usaha lainnya, seperti asuransi > syariah, koperasi syariah, > > BMT (Baytul Maal wat Tamwiil), juga semakin > berkembang, dan bahkan kini > > telah merambah sektor pasar modal. Dibukanya > Jakarta Islamic Index juga > > membuktikan bahwa ekonomi syariah memiliki pangsa > pasar tersendiri dan > > memiliki propek yang sangat strategis kedepannya. > > > > Langkah-langkah Membangun Sistem Ekonomi Islam > > > > Ada beberapa langkah yang diperlukan dalam rangka > membangun === message truncated === __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/