Nggak usah jauh-jauh baca kitab kuning, baca saja buku siroh terjemah karya 
moenawar cholil, atau siroh nabawi ibnu hisyam jilid 1-3 ada kok termuat 
hadist-hadist tersebut. Permasalahannya bukannya kejam atau tidak, tapi adalah 
kepedulian kita akan orang yang kita cintai, manusia yang akan membela kita 
nanti di yaumul akhir. Tidak ada kewajiban ttg membunuh akan tetapi ketika itu 
dilakukan maka bukanlah sesuatu yang salah, karena sesungguhnya ketika menghina 
Rosululloh berarti sama saja memaklumkan perang kepada Islam. Dan orang yang 
menghina Islam adalah orang kafir harbi, orang kafir yang menantang perang, dan 
itulah yang dijawab dengan menghalalkan darahnya.


----- Original Message ----
From: indonebia indonebia <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]; ekonomi-syariah@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, October 31, 2006 1:59:17 PM
Subject: [wanita-muslimah] Berani menghina Nabi? Kapak bicara!


*Alhamdulillahhirabbil'alamin, wa sholatu wa salamu'alal asyrofil 
anbiya-i wal mursalin, sayyidina, wa habibina, wa qudwatina, wa maulana 
Muhammad shalallahu'alaihi wassalam*
   
  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
   
  Wahai akhwan wa ikhwat yang senantiasa tabayyun,
   
  Di tengah maraknya perbincangan kasus kartun Nabi Muhammad SAW beberapa waktu 
lalu, Ukthi Ade Suerani, sohibah ana di Kendari mengirimkan hadits  via email. 
Isi hadits tersebut berkisah tentang kewajiban umat Islam untuk  membunuh para 
penghina Rasulullah dengan cara apapun. Menurut hadits tersebut, Nabi Muhammad 
pun menghalalkannya.
   
  Berikut isi emailnya tentang Ayat dan Hadits terkait:
  Allah SWT mengazab mereka yang menyakiti Nabi SAW dengan FirmanNya:
   
  WALDzYN YWaDzWN RSWL ALLH LHM 'ADzAB ALYM (S. ALTWBt, 9:61)
   
  Dibaca: 
walladzi-na yu'dzu-na rasu-laLla-hi lahum 'adza-bun ali-m, artinya:
   
  Mereka yang menyakiti RasuluLlah, akan diberi azab yang pedih.
  Imam Asy-Syaukani (Nayl al-Awthar, VII/213-215) mengemukakan dua hadis 
tentang hukuman bagi penghina Rasulullah SAW Amirul Mukminin Ali bin 
Abi Thalib ra: 
   
  "Sesungguhnya pernah ada seorang wanita Yahudi yang sering mencela dan 
menjelek-jelekkan Nabi SAW. Oleh karena perbuatannya itu, perempuan itu 
lalu dicekik sampai mati oleh seorang laki-laki. Ternyata Rasulullah 
SAW menghalalkan darahnya". (HR. Abu Dawud).
   
  Ibnu Abbas juga telah meriwayatkan sebuah hadis sebagai berikut: 
  "Pernah ada seorang laki-laki buta yang istrinya senantiasa mencela dan 
menjelek-jelekkan Nabi SAW . Lelaki itu berusaha melarang dan memperingatkan 
agar istrinya itu tidak melakukannya."
   
  Sampai pada suatu malam (seperti biasanya) istrinya itu mulai lagi mencela 
dan menjelek-jelekkan Nabi saw. Merasa tidak tahan lagi, lelaki itu lalu 
mengambil kapak kemudian menebaskannya ke perut istrinya. Ia 
menghunjamkannya dalam-dalam sampai istrinya itu mati. 
   
  Keesokan harinya, turun pemberitahuan dari Allah SWT kepada 
Rasulullah SAW yang menjelaskan kejadian tersebut. Hari itu juga beliau 
kemudian mengumpulkan kaum muslim dan bersabda, "Dengan menyebut nama  Allah, 
aku meminta kepada orang yang melakukannya, yang sesungguhnya 
tindakan itu adalah hakku, untuk berdiri."
   
  Kemudian (kulihat) lelaki buta itu berdiri dan berjalan dengan 
meraba-raba sampai ia turun di hadapan Rasulullah SAW, kemudian ia 
duduk seraya berkata, "Akulah suami yang melakukan hal tersebut, ya 
Rasulullah SAW. Kulakukan hal tersebut karena ia senantiasa mencela dan 
menjelek-jelekkan dirimu. Aku telah berusaha melarang dan selalu 
mengingatkannya, tetapi ia tetap melakukannya. Dari wanita itu, aku 
mendapatkan dua orang anak (yang cantik) seperti mutiara. Istriku itu 
sayang kepadaku. Akan tetapi, kemarin ketika ia (kembali) mencela dan 
menjelek-jelekkan dirimu, aku lalu mengambil kapak, kemudian 
menebaskannya ke perut istriku, menghujamkan kuat-kuat ke perut 
istriku, dan menghujamkan kuat-kuat sampai ia mati."
   
  Rasululah SAW kemudian bersabda, "Saksikanlah bahwa darah wanita itu 
halal. (H.R Abu Dawud dan An-Nasa'i).
   
  Ada beberapa sohib dan sohibah ana yang, maaf, "kurang islami", amat kaget 
dan terheran-heran kala menyimak hadits-hadits yang berdarah-darah itu. Namanya 
juga "kurang islami", ya lalu banyak bertanya-tanya sambil 'nggerundel' tak 
karuan.  Islam kok kejam dan mengerikan? Islam kok 'sangar' begitu? Nabi yang 
menurut kisah-kisah itu berbudi luhur kok menyetujui pembunuhan manusia? 
Apalagi pengirimnya adalah  seorang ferempuan muslimah yang mustinya lemah 
lembut, syukur-syukur cantik plus lemah gemulai bak Siti Nurhaliza. Mereka lalu 
mempertanyakan kesahihan hadits tersebut, mengingat mereka  tak pernah dengar 
sebelumnya, dan juga susah dinalar oleh akal sehat. 
   
  Sohib ana yang kurang ajar karena doyan 'dugem' berkomentar, Islam itu 
kok jadi seperti agama yang sadis. Menurutnya, pada Al-Quran di satu sisi
terdapat ajaran baik tentang moral kehidupan, tapi di sisi lain
bertebaran juga ayat-ayat yang bisa ditafsirkan oleh umatnya untuk berbuat
kejahatan dan melanggar HAM. Mereka bertanya: "Agama apa itu?"
   
  Ukthi Ade lalu menjelaskan bahwa hadits tersebut diambil dari Kitab Kuning 
yang juga diajarkan di berbagai pondok pesantren dan menjadi referensi di 
Universitas Paramadina juga. Menurutnya, nama kitab itu adalah Kitab Nayl 
al-Awthar. Menurut Ukthi Ade,  Ibnu Abbas adalah sahabat dan bocah pilihan 
Rasulullah SAW. "Siapa yang meragukan kecerdasannya? Di usianya yang 
ketigabelas tahun, Ibnu Abbas sudah mampu menghafal 1.660 hadits. Karena itu 
ana amat percaya sama beliau," jelas Ukthi Ade yang anggota KPI (Komisi 
Penyiaran Indonesia) Daerah di Kendari.
   
  Ya Allah Ya Robb, ana sungguh bangga punya sohibah yang selalu berjuang 
keras menegakkan Syariat Islam hingga titik darah penghabisan. Untuk
membela Nabi, apa pun juga bisa kita lakukan: dengan jalan racun, dengan
jalan cekik, dengan jalan pedang, dengan jalan kapak, dengan jalan celurit, 
dengan jalan arit, atau dengan jalan pacul. Itu mah udah biasa. Justru aneh 
kalau cuma teriak-teriak:
  
"Boikot produk-produk kafir! Putuskan hubungan diplomatik! Sweeping orang-orang 
kafir! Usir dubes ini, pulangkan segera dubes itu! Buat ana dan sohib-sohib ana 
yang tersebar dan berkiprah dimana-mana, itu mah terlalu lembek.
  Ana sendiri, waktu baca hadits tersebut beratus-ratus kali-kali, tidaklah 
heran bin kaget. 
   
  Seperti kerap diomongkan para wartawan: "tak ada kesalahan redaksional".
Pasalnya, jelek-jelek gini ana itu dari sononya sudah Islami dan sudah 
tercerahkan seperti halnya Ukhti Ade yang tak pernah lepas dari jilbab itu,
juga Abu Munarman dari HTI yang mantan aktivis LSM itu.  
   
  Jadi sekali lagi, ini peringatan keras buat ente-ente semua: Siapa pun 
juga dilarang menghina Rasulullah dan sanak kerabatnya, kalau tidak mau 
dikapak seperti dialami istri dari seorang lelaki buta itu, atau dicekik
sampai mati seperti dialami perempuan Yahudi itu. Demi membela Nabi
sekeluarga serta sohib-sohibnya, membunuh itu dihalalkan.  
   
  Lalu orang-orang kafir, sekuler, liberalis, ateis, abangan dan agnostik 
bertanya: "Should holiness mean horrifying?"
   
  Ana jawabnya gini: "Oh, No....Oh, Yes...ups sorry, Oh No, No, No!"
   
  *Jazakumullahu khairan katsira*
   
  Wassalammu'alaikum wr wb
   
   
   
  INDONEBIA (Indonesia-Arabia)
Pendukung tegaknya Syariat Islam di Indonesia!
   
  Website:
  
www.indonebia.com
(under construction)
   
  -------------
   
   
  Ensiklopedi tentang PKS:
  
http://pks-anz.org/pkspedia 
   
  (bagaimana menggunakan istilah ana, abu, antum, ikhwan, ikhwah, akhi, 
sukron, khalwat dsb. secara tepat, benar dan baik)
   
  -------------
   
  Antum jangan coba-coba buka situs ini! Blog bikinan antek-antek kafir yang 
cuma ingin menjelek-jelekkan PKS:
   
  pkswatch.blogspot.com
   
  Na'udzubiLLAH......neraka jahanam menantimu!
   
  -------------
   
  Milis yang ana sarankan untuk tidak diikuti:
  Islam Liberal: [EMAIL PROTECTED]
  Zamanku: [EMAIL PROTECTED]
   
  -------------
   
  Lebih baik antum ikutan milis-milis Islami yang tidak sesat:
  PKS: [EMAIL PROTECTED] 
  Sabili: [EMAIL PROTECTED]
  Jamaah-Islamiyah: [EMAIL PROTECTED]
  Indonebia: [EMAIL PROTECTED]
   
  -------------
   
  Bacaan wajib ummat:
  Era Muslim web: www.eramuslim.com
  Hidayatullah web: www.hidayatullah.com
   
  
================================================================
   
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Link sekadar info aja, who is Abu Dawud.
  wassalam,
  ade suerani
   
  ----------------
   
  http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Dawud
  http://www.sunnah.org/history/Scholars/imam_abu_dawud.htm
   
  Imam Abu Dawud (202 - 275H)
by Alimah Alisha Akaloo
  In the name of Allah, The Beneficient, The Merciful.
  
Name, Genealogy and Lineage Imam Abu Dawud Sulaiman ibn Ash`ath ibn Ishaq ibn 
Bashir ibn Shaddad ibn `Umar ibn `Imran al-Azdi Sajastani.
   
  Year and Place of Birth
   
  Imam Abu Dawud was born in Sajistan, a famous city in Khurasan in the 
year 202 A.H. He belonged to the Arab tribe, Azd. Even though he was 
born in Sajistan he spent the greater part of his life at Basrah which 
was the seat of Islamic learning in his time. Imam Abu Dawud also 
travelled for collecting hadith. Many times he visited Bagdad. He also 
went to Hijaz, Egypt, al-Jazirah, Nishapur, Syria and Isfahan.
   
  Special Attributes
   
  He was blessed with an exceptional mind. Imam Abu Dawud had to read a 
book only once to commit its entire contents to memory. He was well 
versed in the criticism of hadith and an expert in distinguishing the 
sound hadith from the weak and defective ones.
   
  Only four persons are reported to have earned their names for the 
criticism of hadith. They are: Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu 
Dawud and Imam Nasa'i. Imam Abu Dawud lived during the time when the Muslim  
world was full of eminent scholars. He had so much command over hadith, he was 
considered by many as Imam al-muhaddithin of his time.
   
  Besides his expertise in hadith he was also a great jurist. He had keen 
insight in fiqh and ijtihad. He was a religious man. He led a pious and 
ascetic life. He devoted most of his time for worship, devotion and 
remembrance of Allah. He always kept away from men of rank, the company 
of sultans and courtiers.
   
  It is stated that Imam Abu Dawud used to wear one of his sleeves wide 
and the other correctly sized. When he was asked for the reason of this 
oddity he replied, "To store notes on hadith. I consider widening the 
other sleeve unnecessarily as an extravagance". It is not clear to 
which school of thought he belonged. Some scholars say he was a Hanbali 
jurist, others regarded him as a Shafi'i jurist.
   
  His Work
   
  Imam Abu Dawud heard hadith from 300 persons who were his teachers. 
Some were: Imam Ahmad ibn Hanbal, Ishaq ibn Rahawaiy, Abu Thaur, Yahya ibn  
Ma'in. For one to grasp his elevated status, he narrated hadith to the 
teachers of Imam Ahmad. Imam Ahmad ibn Hanbal also narrated one hadith 
from him. Among the students of Imam Abu Dawud are great personalities 
like: Ibn Arabi, Abu `Isa al-Tirmidhi and Abu `Abdur-Rahman An Nasa'i.
  They were transmitters of his famous work Sunan Abu Dawud. Imam Muslim 
was also one of his pupils. Imam Abu Dawud's works are:
   
  Kitab Al Radd Ala' Ahl al Qadar
Kitab Al Masa'il
Musnad Malik
Kitab Al Marasil
Sunan Abu Dawud
   
  Sunan Abu Dawud
  His most famous of all his works is Sunan Abu Dawud. It contains 4800 
traditions which were taken out from a collection of 500,000 hadith.
He completed its compilation at Bagdad in 241 A.H. He presented the 
completed compilation to his beloved teacher Imam Ahmad ibn Hanbal who 
was greatly pleased at this collection.
   
  Sunan Abu Dawud is an important collection of hadith: Most of the 
scholars have assigned it to third position among the six authentic 
books of hadith. It is only after the compilation of Sahih Bukhari and 
Sahih Muslim.
   
  A few statements from scholars of hadith concerning Sunan Abu Dawud:
   
  Al-Khattabi said:
Sunan Abu Dawud is an excellent book. No such parallel work has been 
produced so far in religious sciences. It has gained popularity amongst 
the people. It has a decisive position among various classes of 
scholars and jurists. All have benefited equally from it. The people of Iraq, 
Eygpt, Maghrib and most of the countries depended upon it.
   
  Ibn al-Jawzi said:
Abu Dawud was an eminent doctor of hadith and an outstanding scholar. 
No one has compiled a book like his Sunan.
   
  Ibn Kathir remarked:
Sunan Abu Dawud is considered to be a famous and popular work among 
scholars.
   
  Imam Abu Dawud himself has stated:
>From this book of mine four (4) hadith are sufficient for an 
intelligent and insightful person. They are:
  
Deeds are to be judged only by intentions.
  Part of a man's good observance of Islam is that he leaves alone that 
which does not concern him.
   
  None of you can be a believer unless you love for your brother that 
which you love for yourself.
   
  The permitted (halal) is clear, and the forbidden (haram) is clear, 
between these two are doubtful matters. Whosoever abstains from these 
doubtful matters has saved his religion.
   
  The traditions compiled in Sunan Abu Dawud were generally followed by 
companions, successors and their followers. It is a basic source of 
knowledge about the legal points of views held by Imam Malik, Sufyan 
Al-Thawri and Al-Awza'i. It serves as an arbiter for disagreement among 
jurists.
   
  His Death
Imam Abu Dawud died on Friday 16th Shawwal 275 A.H. at the age of 72.
   
  
================================================================
  
http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3735&Itemid=65
   
  FUI Tuntut Hukuman Mati untuk Penghina Nabi
   
  Forum Umat Islam (FUI) mengeluarkan fatwa terbaru 'hukum mati' bagi penghina 
Nabi. Fatwa ini menyusul penghinaan kedua kali oleh beberapa pihak di Denmark
   
  Hidayatullah.com--
   
  Sekitar delapan puluhan orang dari Forum Umat Islam (FUI)
mendatangi Kedutaan Besar Denmark di Jakarta (13/10) kemarin. Aksi 
dilakukan sebagai reaksi terhadap penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. dalam 
lomba Karikatur di Denmark. Dalam tuntutannya, FUI meminta pemerintah Demark 
untuk minta maaf kepada umat Islam, dan menghukum mati panitia lomba karikatur 
tersebut.
   
  Sejumlah tokoh secara bergatian berorasi seraya diringi pekik takbir dan
tahlil dari para pesarta aksi. Para tokoh yang berorasi antara lain Sekjen
FUI Muhammad Al khaththath, Jamil dari Gema Pembebasan, mantan Ketua YLBHI 
Munarman, serta dai cilik TV 7 bernama Solahudin Umar.
   
  Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath dalam orasinya menghimbau kepada
pemerintah negeri-negeri Islam untuk membekukan hubungan diplomatik dengan 
Denmark, sebagai desakan untuk menghukum mati para pelaku penghinaan ternadap 
Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa, Khaththath juga meminta agar umat Islam bersatu 
menegakkan khilafah Islamiyah sebagai solusi dari semua masalah.
   
  Dalam kesempatan yang sama Munarman mengatakan, peristiwa ini menunjukkan 
bahwa bangsa Denmark rasis, hipokrit, dan munafik. "Dengan kejadian ini, jelas 
Denmark negara kafir harbi, dan kafir harbi harus diperangi, " kata Munarman.
   
  Orasi yang disampaikan dai cilik TV 7 Solahudin Umar turut menyemarakkan
aksi. "Peradaban Barat, peradapan sampah, kita ganti dengan peradaban Islam
yang agung. Mari kita tegakkan khilafah, " ujar Umar lantang disambut pekik
takbir pesarta aksi.
   
  Setelah hampir setengah jam pihak kedutaan yang diwakili ibu Sani akhirnya
bersedia menemui perwakilan peserta aksi. Dalam pertemuan tersebut Sani
mengatakan, Dubes Denmark Neils Erik Andersen tidak ada di tempat. Tapi Sani 
mengatakan pihak kedutaan sudah menjanjikan dialog hari Senin 17 Oktober 
mendatang.
   
  Meski berlangsung damai, aksi tetap mendapat penjagaan sekitar limapuluh
personel polisi dari Polres Jakarta Selatan. [Surya/cha]
  
================================================================


        
---------------------------------
Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

[Non-text portions of this message have been removed]



=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links





[Non-text portions of this message have been removed]




=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke