Di infotainm Aa Gym bilang daripada jadi TTM [ teman tapi mesra] mendingan di nikahi. 5 tahun lho Nisa, ia memendam hasrat mengebu-gebu pada mantan model itu.
salam l.meilany ----- Original Message ----- From: Chae To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, December 01, 2006 1:48 PM Subject: [wanita-muslimah] Tanya kenapa........Teh Ninih???? "Bagaimana kalau Aa Gym nikah lagi?" tanya Bu Siti Fadilah. "Saya tahu, Aa sering dakwah ke luar kota dan butuh pendamping untuk mengurusnya. Sedangkan saya tidak selalu bisa bersama mendampinginya. Saya lebih sering berada di Bandung, mengurus anak-anak "Bagaimana kalau Aa Gym nikah lagi?" tanya Bu Siti Fadilah. "Saya tahu, Aa sering dakwah ke luar kota dan butuh pendamping untuk mengurusnya. Sedangkan saya tidak selalu bisa bersama mendampinginya. Saya lebih sering berada di Bandung, mengurus anak-anak dan berdakwah. Jadi, seandainya Aa menikah lagi, tak ada persoalan. Memang, sebagai perempuan tentu hati kecilnya keberatan. Tapi, kalau kita ingat bahwa poligami adalah ajaran Islam, perintah Allah SWT, dan hal itu bisa membawa kemaslahatan, saya rasa tidak masalah,"jawab Teh Ninih. "Apa *nggak* dicarikan (calon istri) saja oleh Teh Ninih?" tanya Bu Siti Fadilah."Saya *nggak* mau mencarikan calon istrinya karena khawatir salah pilih dan tidak sesuai pilihan Aa," kata Teh Ninih sambil tertawa. Mendengar pernyataan istrinya seperti itu, Aa Gym seolah merasa "tersanjung". Aa Gym pun langsung berkata, "Bu menteri, itulah jawaban istri yang *sholehah* ***** Kutipan di atas di copy paste dari berita yang di muat di harian Pikiran Rakyat yang diposting oleh temen di sini. Seandainya saya bisa bertemu teh Ninih, ingin saya mengajukan 2 pertanyaan saja sama Teh Ninih tapi kemungkinan kecil bagi saya untuk bertemu Teh Ninih dan bertanya langsung. Jadi saya bikin dialog imajiner saja ahhhh siapa tahu saya bisa sedikit banyak bisa tahu jawaban dari Teh Ninih atas pertanyaan saya. chae: teh Ninih, kumaha damang?? Teh Ninih (TN) : Sae, Alhamdulillah C: teh Ninih sebelumnya saya mengucapakan selamat... TN: Selamat apa'an??? C: Selamat berjuang Teh, pasti perjuangan Teteh semakin berat dengan menjadi istri pertama. Jangankan jad istri pertama Teh, jadi istri satu-satunya aja sudah cukup berat apalagi jadi istri pertama...iyakan Teh?? (TN enggak jawab, cuman senyum2 aja... (padahal kagak tahu jawab imajiner nya apa'an;) ) C: Teh Ninih, kalau boleh tanya dan ingin tahu, apa alasan Teh Ninih mengijinkan AA Gym menikah lagi? TN: "Saya tahu, Aa sering dakwah ke luar kota dan butuh pendamping untuk mengurusnya. Sedangkan saya tidak selalu bisa bersama mendampinginya. Saya lebih sering berada di Bandung, mengurus anak-anak dan berdakwah. Jadi, seandainya Aa menikah lagi, tak ada persoalan. 9Ini kutipan asliiiiii loh!!!!!) C: Loh Teteh kumaha??? (dengan nada kaget!!!;) Teh Ninih, enggak mau mencontoh Siti Khadijah, beliau ini juga mengurus banyak anak belum lagi menjalankan bisnis sendiri yang mana bisnisnya dulu di zamanya termasuk skala pengusaha besar...konglomerat..selama 30 tahun!!!! sedangkan Nabi sendiri sibuk dengan urusan dakwah dan dakwahnya Nabi mah lebih berat ketimbang dakwahnya AA Gym....ditambah Nabi mah suka semedi di gunung lama...ya...jadi kalau dibandinkan sama AA Gym mah jauhhh atuh Teh Ninih.... Tapi Siti Khadjijah mah kagak aral subaha ( berkeluh kesah..merasa repot) sampe-sampe menyerakan tanggung jawabnya sama perempuan lain...kumaha atuh Teh Ninih Teh??/ TN: Tapi, kalau kita ingat bahwa poligami adalah ajaran Islam, perintah Allah SWT, dan hal itu bisa membawa kemaslahatan, saya rasa tidak masalah,"jawab Teh Ninih. C: Teh Ninih, kalau poligami adalah ajaran Islam dan perintah Allah SWT, lalu kenapa Nabi melarang Ali untuk menikah lagi untuk berpoligami?? apa Nabi tidak melaksanakan ajaran Islam dan melanggar perintah Allah?? apa menurut Teh Ninih Nabi teh kurang ilmunya jadi enggak tahu kalau poligami ajaran Islam dan perintah dari Allah?? TN:"Kalau soal poligami, jika itu bisa membahagiakan Aa, Teteh ikut saja. Walaupun hal itu sangat berat buat seorang wanita, tapi Teteh mengharap mendapat surga. (dikuti dari warta kota yang dipoting temen WM) C: Loh..Teh Ninih, Siti Fatimah melarang suaminya Ali ra berpoligami, apa Teteh Ninih pikir Siti Fatimah tidak berharap mendapatkan surga?? apa orang-orang yang melarang suaminya berpoligami tidak akan mendapat kapling di surga?? atau menurut Teh Ninih kapling di surga khusus buat perempuan atau istri2 yang rela di poligami??? TN: Salah satu syarat masuk surga adalah berbakti kepada suami," ucap Teh Ninih (kutipan dari warta kota) C: Tapi Teh Ninih, apa berbakti kepada suami itu harus sampai mengorbankan perasaan dan kebahagiaan kita sebagai istrinya?? apa Siti Fatimah yang menolak untuk di madu bsia dikatakan sebagai istri yang tidak berbakti?? bagaimana sih perasaan Teteh mengetahui kenyataanya kalau AA Gym menikah lagi dengan perempuan lain apalagi kalau perempuanya..ma'af2 yach Teh, tapi lebih ok dari sisi penampilan dan lebih muda... TN: "Kalau soal poligami, jika itu bisa membahagiakan Aa, Teteh ikut saja. Walaupun hal itu sangat berat buat seorang wanita (dikutp dari warta kota) C : Jadi sebenarnya Teteh juga merasa berat??? TN: Memang, sebagai perempuan tentu hati kecilnya keberatan. Tapi, kalau kita ingat bahwa poligami adalah ajaran Islam, perintah Allah SWT, dan hal itu bisa membawa kemaslahatan, saya rasa tidak masalah,"jawab Teh Ninih. C : Yaaa Teteh kok jawabnya klise sekaleee...;), padahal belum jaminan poligami itu membawa kemaslhatan dan tidak akan ada masalah bahkan kenyataanya poligami itu banyak juga membawa kemudharatan dan masalah sehingga timbul menjadi masalah sosial. balik lagi ke soal perasaan Teh Ninih tentang di jadikan istri pertama atau suami menikah lagi...perasaanya atau hati kecil Teh Ninih kan keberatan betul kan?? seikit banyak enggak ikhlas kan?? kalau begitu kenapa tidak menolak saja ?? Ingat enggak Teh Ninih, cerita tentang Siti Sarah yang dgn berani, tegas danberjuang untuk kebahagiaan nya sendiri sehingga meminta Nabi Ibrahim untuk melenyapkan Siti Hajar dari pandanganya, padahal Siti Hajar baru saja melahirkan dan bayi yang dilahirkan masih kecil. Siti Hajar dan bayinya itu harus mengungsi ke gurun di antah berantah tanpa mendapatkan perlindungan dan perbekalan yang memadai. Tapi begitulah resikonya berpoligami, Jangankan kita-kita perempuan biasa yaa Teh Ninih...istri sekelas Nabi pun kalau sudah melibatkan perasaanya bisa jadi kalap....tapi apa mungkin Teh Ninih ini lebih hebat dari Siti Sarah??? Teh Ninih diam aja..(Maksudnya ndak tahu jawabanya apa...enggak ada yang bisa dikutip;) C: Ya sudah Teh... ini pertanyaan terakhir, apa Teteh juga memperhatikan dan meminta pendapat anaka-anak dan melibatkan anak-anak juga dalam mengambil keputusan untuk berpoligami?? Teh Ninih diam lagi...(maklum enggak ada jwabn yang dikutp;) C: ya sudah teh udahan dulu ahhh cape...dehhhh:)) [Non-text portions of this message have been removed]