Mia berkata :

Namun keberuntungan kita ini jangan serta merta menjadikan kita 
 dikotomis dengan memandang rendah sisi lain kehidupan, yaitu 
 pengetahuan, rasionalism, fisik, budaya dll. 

==============================

Jano-ko memberi info :

Mia, kita baca bersama-sama ya firman-firman Allah SWT dibawah ini supaya you 
dan jano-ko mendapatkan pahala dari-Nya

---

Al Qur'an


[2.255] Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup  
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak 
tidur.  Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan dibumi. Tiada yang dapat memberi 
syafaat di  sisi Allahtanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan 
mereka dan di  belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu 
Allah  melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan 
bumi. Dan  Allah tidak merasa berat memeliharakeduanya, dan Allah Maha Tinggi 
lagi Maha  Besar.


---


[20.114] Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu  
tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, 
dan  katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."


[21.7] Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu(Muhammad), melainkan  
beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka  tanyakanlah 
olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada  mengetahui

[21.74] dan kepada Lut, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami  
selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang  mengerjakan 
perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik


[21.79] maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum 
(yang  lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah  
dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung danburung-burung, semua  
bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya

----

Jano-ko tambahkan kontribusi Umat Islam yang pinter-pinter di Amerika

"Islam is the fastest-growing religion  in the United States..." NEW YORK 
TIMES, Feb 21, 1989, p.1 

---

Moslems are the world's fastest-growing  group..." USA TODAY, The population 
referance bureau, Feb. 17, 1989,  p.4A 

---

"Muhammed is the most successful of all  Prophets and religious personalities. 
"  Encyclopedia Britannica 

---


"There are more Muslims in North  America then Jews Now." Dan Rathers, ABCNEWS 


---

"Islam is the fastest growing religion  in North America." TIMES MAGAZINE  


---

"Five to 6 million strong, Muslims in  America already outnumber Presbyterians, 
Episcopalians, and Mormons, and they  are more numerous than Quakers, 
Unitarians, Seventh-day Adventists, Mennonites,  Jehovah's Witnesses, and 
Christian Scientists, combined. Many demographers say  Islam has overtaken 
Judaism as the country's second-most commonly practiced  religion; others say 
it is in the passing lane."  JOHAN BLANK,  USNEWS  (7/20/98) 

---

Semoga nanti jano-ko bisa menambahkan lagi.

Salam.














Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                  Pisaunya Pak 
Janoko tajam karena lagi-lagi dia melecehkan temen2 
 diskusinya di WM. Lihat kalimatnya: "......"sipenilai" tersebut 
 merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi Muhammad SAW"
 
 Emangnya ada clue di postingan Pak Sabri, bahwa dia merasa mempunyai 
 kemampuan melebihi Nabi?  
 
 Apabila kita merasa bahwa wahyu Nabi berdampak jauuuuuh ke depan dan 
 bahkan abadi, ya itu karena Nabi emang jenius kalo soal ruhaniah 
 kebatinan yang tertuang dalam ajaran agama seperti dalam Quran dan 
 Sunnahnya. Namanya juga Nabi. Inti ajarannya abadi dan pasti relevan 
 di masa sekarang, ditambah lagi nanti dengan merambahnya perempuan ke 
 wilayah publik.
 
 Dan Pak Oman pantas sekali merasa optimis dengan aspek batiniah agama 
 ini, seperti juga kebanyakan orang Indonesia lainnya. Percayalah, 
 kultur Barat yang cenderung fatalis dalam kehidupan batin memerlukan 
 optimisme kita yang seperti ini. 
 
 Namun keberuntungan kita ini jangan serta merta menjadikan kita 
 dikotomis dengan memandang rendah sisi lain kehidupan, yaitu 
 pengetahuan, rasionalism, fisik, budaya dll. Memandang rendah seperti 
 itu karena emang orang Indonesia fatalis kalo berkenaan dengan soal 
 keduniaan, teknologi, budaya, bahkan etika. Makanya ngurus air minum, 
 sampah, listrik, nggak beres2 soalnya sikap fatalis itu juga berarti 
 sikap menggampangkan urusan (dunia) - yang kalo dipulangkan ke sikap 
 beragama, jadinya seperti ummat yang nggak bersyukur, bahkan sering 
 munafik dan artifisial.
 
 Kalau Pak Sabri bilang Nabi nggak tau menau soal genetika, kloning, 
 teknologi seperti sekarang, emangnya kenapa?  Nabi kan bilang bahwa 
 dalam urusan dunia kita lebih tahu? Dalam pilem the Messenger yang 
 dikutip dari hadis, Nabi bilang bahwa dia nggak tau masa depannya 
 gimana, boro2 tentang orang lain di masa nantiiii.
 
 Salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "oman abdurahman" 
 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >
 > Pisaunya tajam Pak Janoko.
 > 
 > Nabi Muhammad saaw bahkan akhir dunia pun sudah tahu. Dan karena 
 itu beliau
 > lebih sering menangis.
 > Basariyah memang biasa, berjalan di pasar, dst, namun insaniahnya 
 di atas
 > manusia lainnya. "Sesungguhnya engkau di atas akhlaq yang agung", 
 demikian
 > pujianNya kepada khoirul anam tsb.
 > 
 > La ilmu pengetahuan - yang karena aplicable saat ini - dibandingkan 
 dengan
 > hikmah dan pengetahuan dari keimanan yang tinggi? Kemanakah hidup 
 ini
 > sesudah mati? Tak ada setitik pun ilmu pengetahuan yang mampu 
 menjawabnya.
 > Lalu, ya hilang begitu saja jawabannya? Akal sehat siapapun akan 
 mengatakan:
 > itu suatu absurditas eksistensi.
 > 
 > Untuk berusaha beriman dengan benar, ya asumsi-asusmi yang benar di 
 atas
 > mana keimanan itu ditegakkan pun harus benar pula. Dari mulai 
 menanam kurma
 > hingga ujung dunia, beliau mengetahuinya. Untuk keimanan seperti
 > itu, seseorang tidak perlu menjadi liar, gampang menuding orang,
 > "fundamentalis", tak bersahabat, merasa jadi jawara di seluruh 
 dunia,
 > paranoid, atau teroris. Apalagi jika tidak ada upaya untuk beriman.
 > Heuheuheu.
 > 
 > salam,
 > manAR
 > 
 > 
 > On 2/3/07, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 > >
 > >   Ada insan berkata :
 > >
 > > Anakku,
 > > Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
 > > menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
 > > berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman 
 dahulu
 > > kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
 > > manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga 
 tidak
 > > terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa 
 bisa
 > > dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
 > > seluruh penjuru dunia :=))
 > >
 > > ==================
 > >
 > > Jano-ko
 > >
 >
 
 
     
                       

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke