--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Minimal orang yang menutup aurat itu sudah melaksanakan yang diperintahkan > dalam Al Qur-an untuk menutup aurat. > Juga disertai dengan perilaku yang tidak genit maupun dandanan menor, tidak > menebar wewangian yang berlebihan, bersopan santun, dsb. Kalau ini sudah > dilaksanakan, selanjutnya serahkan kepada Allah.
DP: Soal genit bukannya kan penilaian Anda. Mau genit atau itu kan hak masing2. Mau dandan, mau wangi itu kan juga hak masing2. Ingat lho bahwa keinginan dipuja kecantikannya itu fitrah perempuan. Hasrat perempuan mempercantik diri itu merupakan sunatuLlah. > Mengenai suara penyiar radio, oleh karenanya Allah memerintahkan agar jangan > merenda-rendahkan suara (maksudnya memerdukan suara, kemanja-manjaan). Siti > Aisha kalau sedang mengajar, suaranya dibesarkan dan tegas, untuk mencegah > supaya orang yang berpenyakit hati tidak berimajinasi yang enggak2 terhadap > dia. Saya punya pengalaman, pernah ada telpon yang salah sambung. Saya > jawab dengan suara yang tegas dan straight forward dalam menanggapi pria di > seberang telpon yang terdengar "ngeyel" dengan nomor telepon ini. Eh, > kemudian dia malah merayu. Saya bilang bahwa ini tadi cuma salah sambung, > tak usah dilanjutkan lagi. Chao! (saya jawab begini karena dia minta boleh > menelpon lagi). Gombal deh pokoknya! DP: Sekali lagi soal aurat itu kan relatif dan hanya relevan dg konteks budaya setempat. Nah orang Papua yg enggak pakai BH itu apa kemudian langsung diperkosa oleh sembarang laki2 di sana? Enggak juga kan? > Yah, minimal saya sudah bersuara tegas dan to the point. Saya tidak > bermaksud menebar pesona dengan suara saya, juga saya tidak memprovokasi. > > Jadi kembali ke hal di atas, minimal seseorang sudah melaksanakan perintah > menutup aurat, disertai perilaku yang baik, untuk yang selanjutnya, ya sudah > diluar jangkauannya..... DP: Yah ketertarikan laki2 thd kecantikan perempuan juga kan sunatuLlah. Semua ini ada dalam desain mekanisme berkembang biaknya manusia. Yg kita perlu lakukan ialah menyikapi instink alamiah ini secara manusiawi bukan secara hewani. Kadang2 terjadi salah langkah akibat kelemahan manusia tetapi bukan berarti kelemahan manusia itu menjadi alasan bagi manusia lain utk menyikapinya sbg binatang. Ini yg penting. Buanglah pemikiran bahwa surga itu hanya akan tersedia bagi mereka yg menciptakan neraka di dunia bagi orang yg tidak sepaham. > Wallahualam ............ > > Salam, > Flora > ---------------------- > > Re: [keluarga-sejahtera] Re: Kontrol Diri atau Kontrol Orang Lain? > Posted by: "L.Meilany" [EMAIL PROTECTED] > Tue Feb 6, 2007 4:42 pm (PST) > > .............. > -Apakah orang yg menutup auratnya langsung terbebas dari pandangan yg > membuat orang lain tergoda? > Kayaknya enggak. > Aa Gym bisa jatuh cinta dengan seorang yg berjilbab/ yg tertutup rapat :-) > ..............................dst > > Seperti penyiar radio itu dengan suaranya yg seksi [ menurut yg mendengar] > bisa dikagumi dan membuat > pendengarnya termehek-mehek. > Jadi siapa yg harus disalahkan; suaranya yg indah kan berkah Gusti Allah. > Apakah si penyiar bermaksud menggoda atau si pendengar menjadi tergoda; > hanya pribadi masing2 yg tahu. > Masa sih si penyiar akan bilang ; "halo2 pendengar jangan ya anda tergoda > dengan suara saya" > Ke GR-an skali :-) > Begitu juga dengan berpakaian/menutup aurat. > Ia bisa menggoda iman atau membuat orang lain tergoda; wallahualam bissawab. > :-)) > > > Salam > l.meilany > > [Non-text portions of this message have been removed] >