Kang Sriwening berkta :
   
  Dan terus terang sampai sekarang saya masih penasaran sebenernya seperti apa 
sih ketentuan waris 2:1 itu akan ditafsir ulang?..maksud saya text 2:1 itu mau 
ditafsir menjadi apa? apakah menjadi 1:1 atau 2:2 atau 3:3 dll supaya terlihat 
adil...

  =========
   
   
  Jano - ko
   
   
  Punten kang, coba aja ditanya tuch chae dan mia, beliau - beliau menggunakan 
konsep adilnya dari mana ....hihihihih,....dari konsep gadho - gadho PR-I-S-M-A 
  ( Pragmatis - Individualisme - Sekular - Mar... - Ate..) atau dari mana ?, 
baru setelah itu kita bahas rame-rame....punten lho..
   
  Salam
   
   
  ---ooo0ooo---
  
 
   
  sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Dear akhi Sir Bats....

===> Akhi Sir wrote : dari diskusi marathon dengan aktor/aktris pak her, chae, 
mia, rani, wikan, arcon, hmna dan rekan lain. Saya menangkap pak her tetap 
merasa tentram menjalankan semua ketentuan teks terlebih dahulu. Misal dalam 
soal warisan 2:1 pak her tidak ingin menggugatnya, meski setelah teks 
terlaksana para penerima waris berembug lagi dan menghibahkan warisan masing2 
sesuai rasa keadilan yg dianut.
===
Bagi saya ini bukan masalah merasa tentram atau tidak.....tetapi ini masalah 
bagaimana seharusnya saya bersikap terhadap pilihan dan konsekuensi yang timbul 
dari pilihan tsb ketika saya memilih islam sebagai agama saya....tepatnya ini 
masalah ketaatan terhadap hukum agama dan sikap ini juga akan berimbas pada 
ketaatan terhadap hukum lainnya ( baca : hukum positip ) yang berlaku....kalau 
terhadap hukum agama saja kita sudah berani memelintir sana sini maka bisa 
dipastikan kita juga tidak segan2 memelintir hukum positip yang berlaku...

====> wrote : di kubu berbeda, mia, chae, dkk memilih menusuk langsung ke 
jantung teks dan mengendaki revisi tafsir secara 'resmi'.
====
Silahkan saja jika ingin mengadakan revisi terhadap "TAFSIR" atas ayat2 
tertentu asalkan bisa dipertanggungjawabkan. Keinginan menafsir ulang tersebut 
tentu bisa menjadi masalah jika tidak didasari oleh ilmu ataupun ketentuan2 
baku penafsiran dan akan lebih menjadi masalah besar jika kegiatan tafsir 
tersebut diarahkan/dibelokkan untuk " MEROBAH TEXT "ayat yang bersangkutan. 

Dan terus terang sampai sekarang saya masih penasaran sebenernya seperti apa 
sih ketentuan waris 2:1 itu akan ditafsir ulang?..maksud saya text 2:1 itu mau 
ditafsir menjadi apa? apakah menjadi 1:1 atau 2:2 atau 3:3 dll supaya terlihat 
adil....kalau itu yang dimaksud maka bisa dipastikan bahwa penafsir adalah 
orang bodoh sebab bagaimana mungkin angka 2 ditafsir menjadi angka 1 sementara 
pada saat yang bersamaan angka 1 ditafsir tetap angka 1. Yang pasti itu bukan 
kegiatan tafsir tapi secara jelas itu merupakan tindakan merobah text ayat.

====> wrote : bila boleh disimpulkan, ujung2nya sama. Ada friksi terhadap rasa 
keadilan masa kini yg disinggung oleh ketentuan 2:1 ini. Hanya bentuk reaksi 
terhadap ajaran 2:1 ini berbeda. Ada yg memilih jalan pak her dan ada gaya 
mia/chae.
=====
Mencermati Q.S.4:7-14, sebenernya saya tidak melihat bahwa tema sentral dari 
ayat tersebut adalah tema keadilan tetapi yang saya lihat adalah tema : 
kesejahteraan, pengakuan atas hak kepemilikan harta bagi wanita, dan pelimpahan 
tanggungjawab laki2 atas perempuan dibalik ketentuan waris 2:1 ( dikaitkan juga 
dengan Q.S.4:34 ). Sungguh mengherankan buat saya ketika keadilan menjadi tema 
sentral dari ayat2 tersebut.

===> wrote :apakah kita memang mengakui bahwa formulasi 2:1 ini menyinggung 
rasa keadilan yg dianut banyak individu saat ini? Saya yakin jawabnya : YA.
====
Dan saya sebaliknya yakin jika formula 2 + Pelimpahan tanggungjawab keluaraga : 
1 + Tanpa pelimpahan tanggungjawab keluraga, pasti tidak akan menyinggung rasa 
keadilan siapapun ( lihat Q.S.4:11 + 34 ).


SIR BATS <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
pak her, mbak mia & wm-mania,
wm teman favorit saya ketika harus menunggu sesuatu. Setelah tidak jadi kopdar 
tadi malam.

dari diskusi marathon dengan aktor/aktris pak her, chae, mia, rani, wikan, 
arcon, hmna dan rekan lain. Saya menangkap pak her tetap merasa tentram 
menjalankan semua ketentuan teks terlebih dahulu. Misal dalam soal warisan 2:1 
pak her tidak ingin menggugatnya, meski setelah teks terlaksana para penerima 
waris berembug lagi dan menghibahkan warisan masing2 sesuai rasa keadilan yg 
dianut.

di kubu berbeda, mia, chae, dkk memilih menusuk langsung ke jantung teks dan 
mengendaki revisi tafsir secara 'resmi'.

bila boleh disimpulkan, ujung2nya sama. Ada friksi terhadap rasa keadilan masa 
kini yg disinggung oleh ketentuan 2:1 ini. Hanya bentuk reaksi terhadap ajaran 
2:1 ini berbeda. Ada yg memilih jalan pak her dan ada gaya mia/chae.

apakah kita memang mengakui bahwa formulasi 2:1 ini menyinggung rasa keadilan 
yg dianut banyak individu saat ini? Saya yakin jawabnya : YA.

ST SABRI
------------------
No anti microsoft, no hate apple. Just linux lover and symbian user.

---------------------------------
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

[Non-text portions of this message have been removed]



         

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke