(Kisah Siti Hajar) Kira-kira 4000 tahun yang lalu Ibrahim meninggalkan Siti Hajar (isterinya) dan Ismail (anaknya) di Mekkah. Waktu itu Ismail masih bayi. Bagi seorang ayah, sangat berat hatinya untuk melakukan hal tersebut apalagi waktu itu Mekkah hanya berupa padang pasir yang sangat tandus.
Hati semakin berat lagi ketika Siti Hajar menanyakan hal tersebut kepada Ibrahim, "Kenapa Engkau meninggalkanku?". Ibrahim hanya terdiam saja. Beberapa kali pertanyaan serupa diulangi, Ibrahim hanya diam saja menahan perasaan yang sangat berat. Sampai pada suatu saat, Siti Hajar menanyakan, "Apakah ini perintah Allah?". Ibrahim menjawab, "Ya, ini memang betul perintah Allah." Lalu Siti Hajar menambahkan, "Kalau memang ini perintah, Allah pasti tidak akan menyia-nyiakan kami." Siti Hajar sangat yakin akan kebesaran Tuhan. Setelah Ibrahim berjalan jauh sehingga tidak nampak lagi oleh pandangan Siti Hajar, Ibrahim membalikkan badan dan mengangkat kedua tangannya seraya memanjatkan do'a, "Ya AllahÂ… sungguh aku telah meninggalkan anak dan isteriku di tempat yang tidak ada tanam-tanaman di dekat rumah-Mu. Mudah-mudahan anak keturunannya nanti selalu menegakkan shalat dan semua manusia selalu rindu untuk mengunjungi mereka dan anak keturunannya diberi rizki buah-buahan agar mereka bersyukur kepada Allah". Semua do'a Ibrahim tersebut dikabulkan Allah Swt, anak keturunan Ismail adalah orang-orang sholeh yang senantiasa menegakkan shalat. Dan dua do'a yang terakhir yang kayaknya mustahil pun dikabulkan karena saat ini setiap tahun orang Islam sedunia berkunjung ke Mekkah untuk menjalankan ibadah Haji. Dan sekarang di Mekkah, buah-buahan melimpah. Sehingga do'a sangat penting walau kadang tidak langsung dikabulkan. Kembali ke Siti Hajar dan Ismail yang sendirian di padang pasir. Setelah persediaan air mulai habis dan mereka mulai kehausan, Siti Hajar menjadi sedih karena tidak ada satupun yang bisa dimintai pertolongan. Akhirnya Siti Hajar meninggalkan Ismail untuk mencari bantuan. Dia berlari sejauh 300 meter ke bukit Sofa lalu berdiri di atasnya untuk mencari siapa tahu ada orang yang lewat dan bisa dimintai pertolongan. Tapi ternyata tidak ada. Lalu Siti Hajar berlari ke Bukit Marwa untuk melakukan hal serupa tapi hasilnya sama saja. Perbuatan itu diulangi sampai 7 kali. Dan ketika dia berdiri di atas bukit Marwa, terdengarlah suara tanpa wujud. Dan muncullah malaikat menunjukkan sumber air yang sekarang biasa dinamakan sumber air Zamzam. Lalu Siti Hajar meminum air tersebut dan segera menyusui Ismail. Malaikat berkata kepada mereka, "Anda jangan takut disia-siakan oleh Allah, di tempat ini ada Baitullah yang akan dibangun oleh Ibrahim dan Ismail. Sungguh Allah tidak akan menyia-nyiakan orang-orang yang berada di sekitar Ka'bah. Keyakinan yang kuat dan usaha yang keras tidak kenal menyerah dari Siti Hajar adalah pelajaran berharga bagi kita semua.