Dimana-mana terjadi penipuan dengan agama. ----- Original Message ----- From: Dan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 22, 2007 10:50 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: OOT: Korban NII datangi Polda Jabar - Selasa (20/3/2007).
Penipuan atas nama agama itu bukan cuma kasus ini. Di AS aja banyak. Makanya harus hati2 karena dalam setiap manusia itu ada kebutuhan spritual. Dan kebutuhan ini dapat mudah diekploitasi karena diantaranya dipenuhi dg penyerahan diri. Oleh karena itu saya juga menolak politik berdasarkan agama karena dalam mengekploitasi kelemahan manusia ini. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Achmad Chodjim" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Wa 'alaykumus salam wr wb., > > Mbak Vitri dan Mbak Nur, mohon maaf ya bila di milis ini tak ada yang menanggapi surat Mbak. Saya juga ikut bersedih hati koq, kalau ada orang yang karena kekurangtahuannya, lalu menjadi korban pihak lain. > > Di antara orang-orang yang mengaji pada pengajian saya, ada beberapa yang eks-NII/NKA. Mereka ada yang laki-laki dan ada yang perempuan. Mereka ada yang sudah 4, 7, dan 17 tahun ikut di org itu. Ada yang melepaskan diri setelah 7 th dalam org NII. Nuwun sewu, pertama kali ikut ngaji pada saya, dia amat kurus pucat pasi karena makannya hanya nasi putih plus minyak goreng. Ada yang makannya nasi putih plus terasi. Semenjak ikut ngaji th. 2005 yang lalu, dia sekarang tampak gemuk (klimis, menurut orang Jawa). > > Ada yang sudah habis ratusan juta rupiah baru nyadar. Ada yang sudah 30 tahun terlibat hingga sekarang, tapi istrinya yang ngaji pada saya. Istrinya yang sudah ikut ngaji sebanyak 17 kali, sekarang tampak "happy" meski tidak bisa mengajak suaminya yang sudah 30 tahun itu keluar dari organisasi itu, namun sang suami sesekali mau ngobrol-ngobrol sama saya. > > Terus terang, persoalan NII itu rumit, karena di balik itu ada agenda-agenda pergulatan antara "si Hijau" dan mereka. Di permukaan H anti sama mereka, tapi di balik layar H rangkulan sama mereka karena ada agenda kepentingan yang sama. Tentu saya tidak perlu menguraikan dan menyebutkan agenda apa itu. Saya tahu, karena saya punya murid2 ngaji yang sekarang ini berposisi kasie intel. Mereka semua adalah anak-anak Indonesia. Beberapa teman dekat saya yang doktor dan profesor mengajar di al-Zaitun. Mereka kalau saya singgung ttg al-Zaitunnya, malah emongsinya menanjak. > > Dus, yang perlu dipahami di sini ada si H, ada anak-anak Indonesia yang NII/NKA, ada yang semata-mata mengajar di al-Z sebagai pencari nafkah. > > Semoga Allah merahmati Anda dan teman-teman Anda sehingga bisa keluar dari jebakan hidup. > > Wassalam, > chodjim > > > ----- Original Message ----- > From: vitri dianawati > To: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, March 21, 2007 1:59 AM > Subject: [wanita-muslimah] OOT: Korban NII datangi Polda Jabar - Selasa (20/3/2007). > > > www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/03/tgl/20/time/180511/idnews/756298/idkanal/10 > > *Bandung * -Prihatin dengan merebaknya kembali korban NII (Negara Islam > Indonesia) Mereka mendesak tindak lanjut pengaduan mereka tujuh tahun lalu > yang hingga saat ini tidak jelas juntrungannya. > > Juru bicara korban NII, Egi Rahmadi mengatakan tujuan kedatangan mereka ke > Polda Jabar untuk mempertanyakan pengembangan kasus mengenai pengaduan > korban NII KW IX yang telah dilayangkan pada 2000 lalu. > > "Pada 2000 sudah dilakukan BAP, tapi saya lupa nomor berkasnya. Kami > menginginkan kasus ini segera diusut tuntas, karena kami prihatin makin > banyaknya korban NII yang terus berjatuhan," ujar dia kepada wartawan di > ruang tunggu Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Selasa > (20/3/2007). > > Menurut dia, jumlah korban NII KW IX di Bandung yang turut melaporkan kasus > sebanyak 50 orang. Diduga masih banyak korban NII KW IX lainnya yang belum > terdata. "Orang yang telah masuk ke NII, lama-lama pasti melakukan perbuatan > kriminal untuk memenuhi tuntutan setoran. Ini jelas berbahaya," kata dia. > > Dia menjelaskan gerakan ini mencari korban dengan setiap jamaah diwajibkan > mencari satu orang tiap harinya untuk didoktrin. Kemudian diarahkan agar > hijrah dan berbaiat sebagai anggota NII. Karena dengan baiat, maka dosa > seseorang terhapus dan menjadi ahli surga. Untuk itu, peserta ini harus > mengeluarkan shadaqah hijrah yang besarnya tergantung dosa yang dilakukan. > > "Saya juga tidak mengerti hitung-hitungan dosanya. Mereka menghitung dosa > dari mandi saja untuk saya sebesar Rp 25 juta," ujar Dede Akhmad, korban NII > KW IX. > > Dia mengaku hanya menyumbang Rp 1 juta untuk biaya hijrah. Itu pun dengan > negosiasi yang cukup alot. Setelah itu, setiap bulannya dia diwajibkan > menyetor dana Rp 400 ribu. > > Dede masuk NII KW IX setelah diajak temannya pada 1997 hingga 2000. Dirinya > memutuskan keluar dari NII KW IX, setelah hartanya terkuras habis. "Saya > seringkali berbohong pada orangtua dan teman-teman saya untuk memenuhi > sodaqoh yang diwajibkan," katanya. Dalam tiga tahun di NII, Dede > mengeluarkan uang Rp 15 juta. > Dari blog yang ditemukan detikcom dengan alamat > nii-alzaytun.blogspot.comdijelaskan bahwa NII terdiri dari sembilan > wilayah yaitu KW I hingga KW IX. > Jakarta, Tanggerang, dan Bekasi termasuk wilayah KW IX.**(ern/asy)** > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > ------------------------------------------------------------------------------ No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.446 / Virus Database: 268.18.16/729 - Release Date: 3/21/2007 7:52 AM [Non-text portions of this message have been removed]