Makanya, kalau mau jalan-jalan ke Timur Tengah saja, pasti tidak kena cekal.
  Lagipula anggota DPR kok hobinya jalan-jalan ke luar negeri, sementara nasib 
rakyatnya nggak dipikirin.
   
  salam,
   
  rd
   
  Tamsil Linrung (FPKS) Dicekal AS karena Dituding Anggota JI 
    
  23/03/2007 12:16 WIB
  Tamsil Dicekal, 11 Anggota DPR Tetap 'Jalan-jalan' ke Kanada
  Muhammad Nur Hayid - detikcom
   
  Jakarta - Sebanyak 11 anggota DPR kembali 'jalan-jalan' ke Kanada dengan
dalih studi banding untuk RUU pengelolaan wilayah dan pulau-pulau kecil.
Seharusnya yang berangkat ke luar negeri sebanyak 12 anggota DPR, namun
karena 1 anggota DPR dicekal Kedubes Amerika Serikat (AS), hanya 11 yang
berangkat.
   
  'Jalan-jalan' dengan dalih studi banding ini terungkap ketika salah satu
anggota rombongan, Tamsil Linrung (FPKS), gagal berangkat akibat dicekal
oleh Kedubes AS.
   
  Rombongan studi banding ini dipimpin oleh Bomer Pasaribu dari Fraksi Partai
Golkar. Anggotanya adalah Syafri A Leluasa (FPG), Djumat CW (PDIP), Idham
(PDIP), Wowo I (FPDIP), Faqih Chaeruddin (FPPP), I Wayan Sugiono (FPD),
Nurhadi Musawir (FPAN), Arifin Djunaedi (FKB), Tamsil Linrung (FPKS), Hilman
Indra (FPBB), Rusman Ali (FPBR), Apri (FPDS) dan 2 staf dari Komisi IV DPR.
  Rombongan ini berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, menuju
Kanada pada 21 Maret 2007. Diperkirakan pada 29 Maret 2007 mereka akan tiba
kembali di Tanah Air.
   
  Belum diketahui berapa anggaran yang disediakan dalam studi banding ini.
Namun seperti biasa kunjungan ke luar negeri selalu mendapatkan tiket pulang
pergi dan uang harian. "Kalau biayanya saya nggak tahu. Karena saya baru
kali ini mengambil tiket ke luar negeri tapi itupun gagal karena dilarang
oleh AS," kata Tamsil saat dihubungi detikcom, Jumat (23/3/2007). (mar/nrl)
  Source :
  
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/03/tgl/23/time/121637/idnews/757795/idkanal/10
   
  23/03/2007 11:55 WIB
  Tamsil Linrung Dicekal AS karena Dituding Anggota JI 
  Muhammad Nur Hayid - detikcom
  mpr.go.id
  Tamsil Linrung (mpr.go.id)
   
  Jakarta - Anggota DPR dari FPKS Tamsil Linrung tidak tinggal diam mendapat
perlakuan tidak mengenakkan dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Salah satu
alasan AS mencekalnya, karena dirinya dituding sebagai anggota Jamaah
Islamiyah (JI). 
   
  Terhadap pencekalan AS ini, Tamsil mencoba menelusurinya. Ternyata informasi
yang diperolehnya, larangan terbang ke luar negeri oleh Kedubes AS
didasarkan tiga alasan. 
   
  Pertama, dia pernah ditahan di Filipina beberapa tahun lalu, karena diduga
membawa bahan peledak. Kedua, Tamsil dituding terkait Jamaah Islamiyah (JI).
  Dan ketiga, dia diduga terkait kerusuhan di Sulawesi Tengah mengingat Tamsil
memimpin sebuah lembaga di bawah Dewan Dakwah Indonesia. Diduga anak buah
Tamsil terkait kerusuhan di sana.
   
  "Saya tahu informasi ini setelah mendapat penjelasan dari staf Kedubes
Kanada bernama Cindy. Lebih gila lagi saya dilarang ke luar negeri. Apa hak
mereka!" cetus Tamsil dengan nada tinggi kepada detikcom, Jumat (23/3/2007).
  Atas tindakan tersebut, dia menganggap wajah parlemen dan pemerintah secara
umum telah dipermalukan. Karena keberangkatannya ke Kanada bukan untuk
kepentingan pribadi tapi mengemban amanat negara.
   
  "Ini penghinaan, tidak hanya pada parlemen tapi juga pemerintah," tandasnya.
  (umi/asy)
   
  Source :
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/ 
03/tgl/23/time/115541/idnews/ 757775/idkanal/10
   
   
  23/03/2007 11:49 WIB
  AS Cekal Tamsil Linrung ke Kanada Jelang Masuk Pesawat
  Muhammad Nur Hayid - detikcom
  Jakarta - Polisi dunia, AS, menunjukkan taringnya. Korbannya kali ini
anggota DPR dari FPKS Tamsil Linrung. AS melarang Tamsil melawat ke Kanada
karena diduga terlibat jaringan teroris.
  Tragisnya, pembatalan keberangkatan Tamsil hanya sesaat sebelum dia menaiki
pesawat Cathay Pacific Airways yang akan membawanya ke Kanada pada pukul
08.00 WIB, Rabu 21 Maret 2007. 
  Di Kanada, bersama sejumlah anggota dewan lainnya, Tamsil seyogianya akan
melakukan studi banding RUU Pengelolaan Wilayah dan Pulau-pulau Kecil.
  Saat akan menjejakkan kaki ke dalam pesawat, Tamsil mengaku tiba-tiba
dipanggil petugas bagian counter penerbangan. Petugas melarang Tamsil naik
pesawat karena instruksi dari Kedubes AS.
  "Beberapa menit saya dilakukan cek fisik pada tanggal 21 Maret pukul 08.00
WIB. Paspor saya dicek, pihak counter bilang, katanya saya dilarang
bepergian oleh Kedubes AS. Padahal saya sudah dapat izin dari Kedubes
Kanada," tutur Tamsil dengan nada kecewa kepada detikcom, Jumat (23/3/2007).
  Petugas counter akhirnya meminta waktu selama 10 menit untuk berkoordinasi
dengan Kedubes AS. "Akhirnya visa saya dibatalkan," kata Tamsil
lirih.(umi/asy)
  Source :
http://www.detiknew s.com/index. php/detik. read/tahun/ 2007/bulan/ 03/tgl/23/ 
tim
e/114907/idnews/ 757765/idkanal/ 10
  
 



 
---------------------------------
 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke