Saya lagi sharing imajinasi saya sendiri, yang kupikir positip dan optimis. Beberapa temen jalan duluan di depan untuk membuktikan hipotesa mereka bahwa tempatnya sekumpulan banteng ngerumput adalah di padang rumput di ujung jalan itu. (ceritanya lagi trekking di Ujung Kulon).
Sebagian besar jalannya lambat dong dan pesimis bisa liat banteng. Pas dah di ujung jalan, keliatanlah kumpulan banteng itu lagi ngerumput. Tu kan ape gw kate, kata temen2 yang duluan, dengan bangganya. Yang baru dateng bilang, o iya ya...:-) Mernissi bilang apa gw kate...Satriyo bilang o iya ya... ok kan....:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mbak Mia yang dirahmati Allah, bisa jelaskan yang mba maksud dalam > reply mbak ini, terutama ketika nama saya disebut? > > terima kasih, > > satriyo > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <aldiy@> wrote: > > > > Aku suka ngebayangin begini. Orang2 seperti dalam kelompok JIL, > > walaupun kontroversial, mereka seperti menunggu temen2 lain seperti > > Satriyo dkk di ujung jalan sana. Pas ketemu, yang satu bilang 'o > > iya ya' , yang lain bilang 'ape gw kate'...:-) It happens all the > > time... > > > > Aku pribadi nggak kenal Ulil dkk. Namun di antara keluarga besarku > > sebagian nge-link ke mereka, seperti juga sebagian lain nge-link ke > > Hidayat Nur Wahid, dan bahkan Hisbut Tahrir (tapi nggak ada tuh > yang > > nge-link ke kelompok anarkis FPI, kecuali dulu diwajibkan ke > > pengajian Kwitang). Dalam pikiranku nggak pernah terlintas bahwa > > orang-orang ini sesat, soalnya dengan segala perbedaan itu nggak > ada > > yang anarkis atau menghalalkan segala cara. > > > > salam > > Mia > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <efikoe@> wrote: > > > > > > Sabili/al-islahonline > > > JIL : Enam Tahun Menebar Sesat > > > Oleh : Redaksi 04 Apr 2007 - 2:00 am > > > > > . > > > > > > Jadi, seyogianya JIL dibubarkan saja. Jika hanya untuk merancukan > > > pemahaman agama umat, untuk apa. (sabili/al-islahonline) > > > > > >