Ada komen?

Kinantaka
=====

http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=35851&ik=3

Jemaat Gereja Bethel Sambut Adang

Jumat 20 Juli 2007, Jam: 23:32:00

JAKARTA (Pos Kota) - "Ini mukjizat Tuhan yang diberikan kepada kita semua,
orang yang kita kasihi Bapak Adang Daradjatun telah bersama kita siang ini,"
kata Pendeta M. Ferry H. Kakiay, Sekretaris umum BPH Gereja Bethel Indonesia
(GBI) kepada para pendeta yang hadir memenuhi aula lantai tiga, Graha BPH
GBI, di Jl. Ahmad Yani no. 65 Jakarta Timur, Jumat (20/7).

Saat Adang Daradjatun masuk ke dalam ruangan, puluhan peserta yang sebagian
besar adalah pendeta di Jabotabek merapat kepada Adang untuk bersalaman.
Salam hangat dan rangkaian tepuk tangan terus mengisi ruangan nyaris
sepanjang waktu saat calon Gubernur DKI Adang Daradjatun menyampaikan
paparannya mengenai visi misi hingga berbagai fitnah yang kerap
mendeskreditkan dirinya. "Saya sampaikan kepada saudara-saudara semua tidak
pernah ada dalam pikiran saya dan PKS keinginan untuk membuat Jakarta
sebagai kota syariah. Tidak pernah ada!" tegas Adang mengenai isu penegakan
syariah di Jakarta.

Ia menambahkan, fitnah tersebut dilontarkan partai tertentu. "Saya ini
birokrat tulen. Bagi saya masalah NKRI dan Pancasila tidak perlu
diperbincangkan lagi karena itu adalah harga mati, dan saya yakin PKS
memahami dan meyakini hal tersebut," ungkapnya.

DITELITI SETAHUN
Adang mengaku sebelum memutuskan bersedia dicalonkan juga menelusuri apa dan
bagaimana PKS ini, begitu pun sebaliknya. "Saya diteliti kader-kader PKS
selama satu tahun, semuanya saya berikan termasuk slip gaji. Begitu pula
sebaliknya saya teliti AD/ART PKS dan ternyata Pancasila banget," ujarnya.

Seperti janjinya pada pertemuan sebelumnya, Adang memberikan waktu secara
leluasa kepada para pelayan Tuhan ini untuk mendalami visi misi dan komitmen
membenahi Jakarta. Setiap termin pertanyaan yang dibuka oleh moderator,
puluhan pesertapun mengajukan diri. Adang-pun menyambutnya dengan antusiasi.
"Wah.. luar biasa antusias para pendeta ini sesuai janji, hari ini saya
berikan waktu yang leluasa untuk berdiskusi," tukasnya disambut gemuruh
tepuk tangan dari para pendeta.

Setidaknya ada sekitar dua puluh lima penanya, dengan jumlah pertanyaan
minimal dua disampaikan setiap orangnya. Pertanyaan berisi seputar komitmen
menegakkan kebebasan beragama, meningkatkan layanan

Public, banjir, hingga masalah transportasi kota dari mulai transjakarta
hingga ojek.

(sutiyono)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke