--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Bimo Ario Tejo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Entah kenapa, banyak orang yang berpikir Khilafah adalah sesuatu yang > baru. > > Padahal Khilafah pernah ada selama 13 abad dan akhirnya gagal. Runtuh. > Tidak kuat menahan terjangan gelombang perjalanan zaman. > > Fakta bahwa Khilafah pernah eksis selama 1300 tahun tidak bisa > dijadikan argumen bahwa sistem tersebut baik dan cocok untuk > diterapkan kembali di era nanoteknologi saat ini. > > Peradaban Mesir Kuno pernah eksis selama 3000 tahun (!) dan membawa > kesejahteraan paripurna saat itu. Apakah lantas ini bisa dijadikan > argumen untuk mengembalikan peradaban Mesir Kuno di era internet ini? > > Peradaban Romawi Kuno pun pernah eksis kurang lebih sama seperti > Khilafah (1200 tahun). Tidak ada yang membantah bahwa peradaban Romawi > Kuno adalah salah satu peradaban emas yang pernah muncul di muka bumi. > Tapi apakah dengan begitu kita bisa mengembalikan peradaban Romawi > Kuno saat ini? > > Khilafah, sebagaimana komunisme, sudah menemui kegagalan dan > keruntuhannya. Saat ini orang tertawa geli kalau ada yang berpikir mau > menghidupkan kembali hantu komunisme yang terbukti gagal itu, kenapa > kita tidak tertawa geli ketika ada orang yang mau membangkitkan sistem > Khilafah dari kuburan sejarah? > > Sekali gagal tetap gagal. Apapun alasannya. > > salam, > bimo >
saya berpegang pada analisa maududi, bahwa sistem khalifah sebenarnya telah berakhir ketika ali terbunuh. sistem setelah itu adalah sistem khalifah papan nama. bagi maududi berbagai dinasti yang mengklaim diri sebagai khilafah pasca ali adalah kerajaan. maududi berpegang pada prinsip yang paling fundamental dalam khilafah, yaitu pemimpin yang dipilih, bukan berdasar keturunan seperti pada kerajaan. unsur utama itu telah hilang. khulafaurrasyidin telah merintis penghilangan sistem monarki. mengingat trend yang ada ketika itu, di mana seluruh sistem politik yang ada adalah monarki, yang dilakukan oleh khulafaurrasyidin itu sebenarnya sebuah revolusi. sebagai wacana, cita-cita mendirikan khilafah sebenarnya sah-sah saja. hanya saja, format khilafahnya seperti apa? format seperti apa yang bisa menampung kebutuhan umat manusia di abad 21 ini? para pengusung ide khilafah, menurut saya, masih terjebak pada mimpi masa lalu. tidak ada yang punya ide tentang khilafah edisi abad 21. semua mengacu pada khilafah edisi abad 7, atau abad 13. padahal khilafah itu sendiri sepanjang sejarahnya mengalami dinamika, terikat pada zamannya. maka, sangat aneh kalau kita hendak mendirikan khilafah yang tercerabut dari konteks kekinian. salam hasan