Bagi saya ini sudah keterlaluan dan sudah menjemukan ulah tingkah FPI ini.

Perlu suatu tindakan hukum yg jelas supaya mereka paham bahwa hukum
agama mereka itu tidak bisa diterapkan pada orang lain sebelum menjadi
UU yg disahkan di DPR.  Tanpa itu hukum agama mereka itu (yg belum
tentu Islam sptnya suatu Arabic cult yg tidak jelas) hanya berlaku
pada kelompok mereka.  Dan sebagai swasta tidak ada kewenangan 
menegakkan hukum karena kewenangan itu sudah diserahkkan pada POLRI
sesuai dg UUD kita.

Kalau tidak mau ikut UUD suruh pindah ke negara lain aja.  Capek
ngurusinnya ... 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sungguh buas dan ironis...
> 
> Warung makan adalah usaha yang halal, malah dirusak oleh FPI.
> 
> Orang tidak berpuasa, malah di razia dan dipukuli oleh FPI...
> 
> Padahal, orang yg mau puasa atau tidak puasa - tidaklah merugikan 
> FPI...tidak pula merugikan dan mencemarkan nama Islam.
> 
> Orang yang berdagang warung makan di bulan Ramadhan tidaklah 
> mencemarkan nama Islam. Orang yang berdagang warung makan dg halal 
> sungguh di ridhai oleh Allah, apalagi di bulan Ramadhan ini...
> 
> Mencari nafkah dengan berjualan makanan adalah jauh lebih baik dan 
> terhormat ketimbang merusak properti orang lain dengan memakai topeng 
> mengaku sebagai pembela agama.
> 
> Masihkah akan kita diamkan terus kelakuan buas ala FPI ini???
> 
> ===========
> 24/09/2007 05:33 Penertiban
> FPI Merazia Orang Tidak Berpuasa 
> 
> Liputan6.com, Bantul: Sekitar 100 anggota Front Pembela Islam (FPI) 
> Ciamis, Jawa Barat, Ahad (23/9), bertindak keras terhadap warung-
> warung makan yang dianggap tidak menghormati bulan puasa. Tempat-
> tempat yang dicurigai menjual minuman beralkohol juga tidak luput 
> dari razia.
> 
> Massa FPI menjadi beringas saat mengetahui ada tempat makan yang 
> berjualan secara terbuka. Mereka merusak warung itu dan memukul 
> seorang pelanggannya. Sedangkan sang pemilik tak bisa berbuat apa-apa.
> 
> Tak hanya itu, seorang pria yang dianggap preman turut dipukuli tanpa 
> alasan yang jelas. Terminal bus Ciamis ikut menjadi sasaran razia. 
> Salah satu warung jamu yang menjual minuman keras didobrak. Satu dus 
> minuman keras diambil dan dihancurkan di depan kios.
> 
> Selama razia, praktis tidak ada polisi yang terlihat di lokasi. 
> Sedangkan warga tak dapat berbuat apa-apa menyaksikan tindakan 
> tersebut. Dihubungi melalui telepon, Kepala Kepolisian Resort Ciamis 
> Ajun Komisaris Besar Polisi Aries Syarief menyatakan, ia menyayangkan 
> adanya kekerasan dalam razia tersebut.
> 
> Situasi berbeda di Bantul, Yogyakararta, saat laskar Front Jihad 
> Islam merazia tempat maksiat dan lokasi penjualan minuman keras, 
> pekan silam. Ketika itu, aparat Polres Bantul bertindak keras dan 
> meminta razia dihentikan. Alasannya, warga sipil tidak berwenang 
> menggelar razia [baca: Sweeping Front Jihad Indonesia Dibubarkan 
> Polisi].(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)
>


Kirim email ke