Biarpun nggak KKN, tetep saja orang Indonesia biasanya kalah nego 
dengan orang luar negeri, kurang pede dan karena itu kurang percaya 
dengan warga bangsa sendiri.

Sampah katanya menghasilkan gas tertentu, seorang mitra kerja sedang 
melakukan alternative energi pembangkit listrik dengan gunung 
sampah.  Daripada nuklir mendingan listrik dulu lah, karena 
Perusahaan Lilin Negara kita bisa beli balik. Cilakanya, setelah 
Pemda tau ttg kegunaan gunung sampah ini, sekarang pada berebutan 
lahan sampah, padahal dulu pada lempar2an.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ini bisa juga untuk daur ulang sampah B3 gak?
> 
> Semalem aku denger sepintas soal Indonesia (terutama di P. Batam 
dan 
> Pulau2 sekitarnya) yang dijadikan surga pembuangan limbah B3 buat 
> negara-negara maju.
> 
> Prof. Dr. Emil Salim juga cerita sedikit cerita soal percakapannya 
> dengan seorang "tuan" dari negara maju. Kira-kira seperti ini:
> 
> tuan: "Saya ingin membeli sebuah pulau di Indonesia khusus untuk 
> membuang limbah B3 negara kami"
> 
> ES : "Mengapa harus pulau di Indonesia, tuan membuangnya? Bukankah 
> negara tuan juga memiliki banyak pulau ?"
> 
> tuan: "Oh di negara kami tidak bisa karena ini limbah sangat 
> berbahaya"
> 
> ES "Kalau sangat berbahaya bagi manusia negara tuan, apakah tidak 
> berbahaya bagi manusia Indonesia?"
> 
> tuan: "tapi kan negara anda butuh uang!!".
> 
> GUBRAK!!
> 
> Di Batam, ini memang kasus oknum2 tertentu yang tidak bertanggung 
> jawab. Hmm mungkin juga bertanggung jawab seh..cuma bertanggung 
> jawab buat perutnya sendiri! dan juga ini menunjukkan lemahnya 
hukum 
> di Indonesia serta korupsi yang sudah membudaya.
> 
> Mungkin (lagi) di Indonesia harus ada pelatihan daur ulang limbah 
B3 
> sehingga limbah ini bisa dijadikan senjata "nuklir" karena salah 
> satu bahayanya adalah limbah ini mudah terbakar dan meledak...:-)(
> 
> Hmmm...pantes aja...negara maju mau memberikan dana untuk mengatasi 
> global warming di negara2 "berkembang terus menerus". Mereka pikir 
> ini salah satu cara biar "impas", kali ya??
> 
> yaah sekedar curhat!
> 
> wassalam,
> 


Kirim email ke