Ada Pertanyaan : "saya ada pertanyaan, apakah sebenarnya tolak ukur yang sahih bagi sebuah kesesatan? soalnya vonis-vonis sesat yg selama ini terjadi gak jauh dari problem truth claim dan salvation claim."
Jawabannya : Pada dasarnya berdirinya kelompok keagamaan didasarkan pada keyakinan adanya suatu bentuk kesesatan dari kelompok yang sudah ada/yang lain. Kelompok yang sudah ada pun kemudian akan menganggap ada kesesatan dalam kelompok agama yang baru baik dari agama yang sama maupun agama yang lain yang tidak sepaham dengannya. Pada kasus ini, selama kesesatan pada kelompok lain itu terbatas pada wilayah keyakinan maka sah-sah saja. Kaum Syiah sah-sah saja menganggap suni sesat karena tak percaya Imam Mahdi Imam ke-12, sebaliknya Suni sah-sah saja menganggap Syiah sesat karena percaya Imam Ke-12 sebagai Imam Mahdi padahal menurut suni bukan. Hal demikian juga terjadi antara berbagai sekte dalam islam, antar agama dan antar sekte dalam agama non-islam juga. Persoalan timbul ketika satu kelompok keyakinan merasa perlu untuk memaksakan keyakinannya kepada yang lain, atau melakukan kekerasan/pemaksaan karena merasa diresahkan oleh kelompok lain yang sebenarnya tidak pernah memaksakan keyakinannya kepada orang lain. Masalah ini sebenarnya sudah sangat jelas. Seluruh dunia dalam piagam PBB sudah memutuskan bahwa setiap orang bebas meyakini kepercayaan apapun sesuai dengan keyakinannya dan negara tidak boleh mengintervensinya atau melakukan penekanan. Dari segi ajaran islampun sudah jelas, Walaupun tuhan tidak suka terhadap keyakinan sesat dan mengutuknya, namun untuk manusia Tuhan sudah memberikan aturan/bimbingan bahwa tidak ada paksaan dalam urusan agama. Mau iman silahkan, mau sesat silahkan. nanti setelah mati, masing-masing tanggung sendiri. Kalau Mau dilihat soal sesat : Bagaimana tidak sesat orang yang mempercayai seorang anak Manusia Isa as masih hidup di langit lebih dari 2000 tahun hingga saat ini dan nanti terbang turun dari langit ke bumi untuk menyelamatkan agama islam? Apakah orang-orang zaman sekarang akan mau di perdaya dan dipaksa untuk meyakini hal itu? Tetapi sesuai dengan perikehidupan yang telah Tuhan dan Dunia sendiri berikan sesuai dengan kebijaksanaan maka orang yang masih sesat mempercayai Manusia tinggal di langit hingga 2000 tahun pun tidak boleh dipaksa untuk meninggalkan keyakinan seperti itu......Biar saja mereka percaya nabi Isa masih di langit hidup sudah lebih dari 2000 tahun. Tapi kenyataannya ada sebagian dari kelompok SESAT tersebut yang berusaha untuk memaksa kelompok lain yang percaya NABI ISA sudah wafat untuk kembali mempercayai NABI ISA as masih hidup di langit. Jadi di sini sebenarnya yang memulai bikin ribut adalah kelompok pertama yang sebenarnya mungkin adalah yang SESAT. Jadi tiap kelompok islam maupun non-islam sebenarnya mempunyai wilayah klaim penyesatan terhadap kelompok lainnya yang berbeda. Tapi soal alqiyadah, eden, dan ahmadiyah mengemuka karena diprovokasi oleh pihak-pihak tertentu yang memang belum memahami konsep berfikir diatas dan membuat kekacauan. [Non-text portions of this message have been removed]