Kondisi Pendidikan dan dosa
Oleh: Syamsuri Rifai 

Pada dasarnya ilmu adalah kebutuhan yang esensial bagi pikiran dan 
hati manusia; mengantarkan manusia pada kemuliaan, menciptakan 
nuansa cinta dan kasih sayang. Tetapi sebaiknya, jika sistem 
pendidikan itu buruk dan keteladan yang baik itu punah, maka ilmu 
akan menjadi alat yang ampuh untuk melakukan kezaliman, penindasan 
dan kemaksiatan. Tidak jarang dengan ilmunya penguasa menindas orang-
orang yang lemah, mengambil hak rakyat kecil, guru membongi dan 
memeras muridnya, ustadz dan kiyai mengelabui jema'ahnya untuk 
kepentingan pribadinya, dan lainnya. 

Dalam dunia pendidikan dan pengajaran ada beberapa faktor yang dapat 
mengantarkan manusia pada kehinaan dan dosa, paling tidak lima 
faktor penting yaitu:

Pertama: Kejahilan dan tak mau tahu
Kejahilan dalam pengertian menyalah-gunakan ilmu, dan tak mau tahu 
akan menjadi pangkal perbuatan dosa. Jejahilan sebagai pangkal 
perbuatan dosa banyak disebutkan di dalam Al-Qu'an dan Al-Hadits, 
antara lain:

 "Bani Israil berkata: wahai Musa, buatkan untuk kami sebuah tuhan 
(berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan. Musa 
menjawa:  Sesungguhnya kalian ini adalah kaum yang jahil." (Al-
A'raf: 138). 

Tentang kisah kaun Nabi Luth (as), Allah swt berfirman:

 "Mengapa kalian mendatangi laki-laki untuk memenuhi syahwatmu, 
bukan mendatangi perempuan? Kalian benar-benar kaum yang jahil." (An-
Naml/27: 55).

"Yusuf berkata: Apakah kalian mengetahui (kejelekan) yang kalian 
lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kalian adalah orang-
orang yang jahil." (Yusuf /12: 89).

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: "Tidak ada seorang pun yang 
berani kepada Allah kecuali orang jahil yang celaka." (Nahjul 
Balaghah, risalah 53).

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) juga berkata: "Kejahilan perusak 
manusia, kejahilan pangkal setiap keburukan, dan kejahilan perusak 
hari kebangkitan." (Fahras Al-Ghurar, bab jahil)

Kedua: Hukum dan tradisi yang menyesatkan

Rasulullah saw bersabda: 
 "Jika bid'ah telah nampak di tengah-tengah ummatku, maka ulama 
harus menegakkan ilmunya, jika ia tidak melakukannya, maka Allah 
akan melaknatnya." (Al-Wasail 11: 510).

Rasulullah saw bersabda: 
 "Semua bid'ah itu sesat, dan setiap kesesatan adalah jalan menuju 
ke neraka." (Al-Wasail 11: 511).

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:

"Manusia yang paling buruk adalah pemimpin yang durjana, sesat dan 
menyesatkan. Ia memadamkan sunnah dan menghidupkan bid'ah." (Nahjul 
Balaghah, khutbah 164).
                                                          
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) juga berkata: "Awal terjadinya fitnah 
adalah mengikuti hawa nafsu, hukum yang dibuat-buat, dan menyalahi 
kitab Allah." (Nahjul Balaghah, khutbah 50).

Ketiga: Buku-buku yang menyesatkan
Buku dan tulisan sangat bermanfaat untuk menyadarkan manusia, 
mengantarkannya pada kemuliaan, kemajuan, wawasan yang luas, 
meningkatkan taraf kehidupan manusia, dan lainnya yang positif. 
Tetapi tidak jarang juga buku dan tulisan menyebarkan kehinaan dan 
kesesatan pada masyarat yang lebih luas. Tentang kesesatan buku dan 
tulisan banyak diisyaratkan di dalam Al-Qur'an, antara lain:
 
Allah swt berfirman tentang orang yahudi:
 "Celaka bagi orang-orang yang menulis kitab dengan tangannya 
sendiri, kemudian dikatakan: ini dari sisi Allah, dengan tujuan 
untuk memperoleh keuntungan yang sedikit. Celakalah mereka karena 
apa yang mereka tulis dengan tangan mereka dan celakalah mereka 
karena apa yang lakukan." (Al-Baqarah: 79)

 "Sebagian manusia ada yang menggunakan perkataan yang tak berguna 
untuk menyesatkan orang lain dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan 
melecehkan jalan Allah. Mereka itu akan mendapat azab yang 
menghinakan." (Luqman/31: 6).

Imam Muhammad Al-Jawad (sa) berkata: 
"Barangsiapa yang kagum terhadap suatu perkataan, maka ia akan 
menjadi hambanya. Jika perkataan itu datang dari sisi Allah, maka ia 
menjadi hamba Allah. Jika perkataan itu datang dari lisan iblis, 
maka ia menjadi hamba iblis." (Tuhaful `Uqul, hlm 336).

Keempat: Bertaqlid buta
Taqlid buta merupakan salah faktor yang mengantarkan manusia untuk 
berbuat dosa. Taqlid itu ada empat macam:
1.      Taqlid orang yang berilmu pada orang yang berilmu
2.      Taqlid orang yang berilmu pada orang yang awam
3.      Taqlid orang yang awam pada orang yang awam
4.      Taqlid orang yang awam pada orang yang berilmu.
Yang benar taqlid yang keempat walaupun kadang-kadang juga tidak 
benar.

Allah swt berfirman:
 "Jika dikatakan kepada mereka: Ikutilah apa yang diturunkan oleh 
Allah, mereka menjawab: Tidak, kami hanya mau mengikuti apa yang 
telah kami dapati dari bapak-bapak kami." (Al-Baqarah: 170).

Kelima: Menyimpan kebenaran
Menyimpan kebenaran dan ilmu juga menjadi salah satu sebab yang 
menjerumuskan manusia pada penyimpangan dan kehinaan.

Allah swt berfirman:
 "Janganlah kalian membungkus kebenaran dengan kebatilan, dan 
menyimpan kebenaran padahal kalian mengetahui." (Al-Baqarah: 42)

Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang ditanyai tentang suatu ilmu lalu ia menyimpannya, 
maka pada hari kiamat ia akan dikendalikan dengan kendali dari api 
neraka."  (Tafsir Majma'ul Bayan, jld 1, hlm 240)

Bagi yang berminat Artikel2 Islami, Amalan praktis dan doa-doa 
pilihan, klik di sini:
http://shalatdoa.blogspot.com
http://syamsuri149.wordpress.com
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Yang berminat Feng Shui Islami dan rumus2nya, serta doa-doa 
khususnya, klik di sini:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami
Yang berminat infor periklanan dan bisnis online, klik di sini :
http://infor-indo.blogspot.com
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri 


Kirim email ke