waah sy ga stuju tuh kalo dianggap jd produsen lebih menjanjikan
 
berapa banyak produk bagus, unggulan yg ternyata gagal di pasaran???
kalo dibilang laptop toshiba lebih bagus daripada IBM Thinkpad, ada yg stuju ga?
sapa yg menguasai pasar laptop? sapa yg teknologinya dijual ke prusahaan cina??

justru kalo kita tau gimana caranya berdagang, promosi, selling, marketing...
itu lebih dihargai daripada cuma bisa produksi...

kalo sy liat, yang bisa produksi itu banyak...
sekali ada 1 orang bisa bikin nasi goreng, ada banyak yg bisa ngikutin bikin 
nasi goreng...
tapi berapa banyak yg bisa jual nasi goreng sampe laku keras???
ga banyak...... 
temen sy ditarik jadi konsultan sana sini gara2 berhasil buat resto seafood 
didatangi 2000 orang perhari....

kalo mnurut sy, bidang produksi itu mengembangkan ilmu tentang produk, 
sedangkan berdagang mengembangkan ilmu tentang manusia.... 
yaa lebih mahal ilmu ttg manusia daripada ilmu ttg produk....

Indonesia sih... ga usah produksi sendiri juga bisa kaya...
jadi penjaga gerbang tol ajaa.... posisinya dah strategis kok....


mprie


----- Original Message ----
From: achmad chodjim <[EMAIL PROTECTED]>
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Saturday, May 31, 2008 5:41:27 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Bisnis Pintu Utama Rezeki


Saya pernah menjelaskan "berdagang" sebagai 90% pintu rezeki ini beberapa tahun 
yang lalu di WM ini. Pada zaman Nabi jenis pekerjaan itu sedikit, seperti 
bertani dan berdagang. Dan, berdagang jelas paling menguntungkan waktu itu. 
Namun, di zaman sekarang, yang berhasil bukanlah pedagang tapi industriawan 
yang menguasai bidang keuangan dan informasi.

Lihatlah negara-negara kaya nan makmur, semuanya adalah negera industri maju. 
Bangsa Cina dan India yang dikenal ulet dalam berdagang akhirnya juga berkiprah 
dalam dunia industri. Kalau ada negara kaya yang hidup dari berdagang ya 
Singapura, tapi ini disebabkan negeri kecil yang penduduknya 5 juta dalam 
sebuah pulau. Negeri semacam ini malah efektif bergerak di dunia perdagangan.

Sekarang bayangkan NKRI yang berpenduduk 237 juta yang terdiri dari 17 ribu 
pulau. Apanya yang diperdagangkan bila tidak mampu membangun industri 
besar-besaran. Kalau kita memilih sebagai bangsa pedagang, ya kita akan menjadi 
"pedagang kaki lima" di dunia.

Wassalam,
chodjim

----- Original Message ----- 
From: Lina Dahlan 
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
Sent: Tuesday, May 27, 2008 10:33 PM
Subject: [wanita-muslimah] Bisnis Pintu Utama Rezeki

Bisnis Pintu Utama Rezeki.

Coba lah urutkan10 orang terkaya di dunia. Lalu tengoklah apa 
pekerjaan mereka ? Juga 10 orang terkaya di Indonesia, apa pekerjaan 
mereka. Bagaimana mereka bisa sampai sebegitu kaya? Apakah profesi 
mereka presiden, politisi, pengacara, dokter, atau artis? 
No..no..no. Mereka pebisnis ulung.

Kenyataan ini sudah ada dalam `pemikiran' Rasulullah SAW 14 abad 
lalu. Dalam sebuah riwayat, beliau bersabda,"Hendaklah kamu 
berdagang karena di dalamnya terdapat 90% pintu rezeki." (HR Ahmad)

Profesi pebisnis inipun banyak disandang oleh para nabi-nabi mulia. 
Nabi Daud as, misalnya dikenal sebagai pengrajin bahan baku daun 
kurma. Dalam suatu riwayat lainnya Nabi Daud as dikenal sbg 
pengrajin baju besi. Nabi lainnya adalah Nabi Idris as yang dikenal 
sbg penjahit. Nabi Zakariya as sebagai pebisnis kayu. Nabi Musa as 
sbg peternak. Nabi Muhammad SAWpun dikenal sbg pedagang. Juga, para 
sahabat spt Ustman Bin Affan ra dan ulama besar semacam Iamm Abu 
Hanifah. Jadi, berbisnis itu profesi mulia.

"Sesungguhnya sebaik baik mata pencaharian adalah seorang pedagang" 
(HR Baihaqi)

"Pedagang yang jujur dand apat dipercaya (amanah) adalah bersama 
sama para Nabi, orang2 yang membenarkan risalah Nabi saw 
(shiddiqin), dan para syuhada" (HR At-Tirmidzi.

Kenyataan ini sudah ada dalam `pemikiran' Rasulullah SAW 14 abad 
lalu. Dalam sebuah riwayat, beliau bersabda,"Hendaklah kamu 
berdagang karena di dalamnya terdapat 90% pintu rezeki." (HR Ahmad)

Apakah kita (umat Islam) masih ingin bertahan dengan berkutat 
menjemput rezeki pada pintu yang hanya 10 persen? Atau hanya puas 
menjadi pembual di milis?...:-) . Duh ngejek diri sendiri neh.

Wassalam,

continued to Bisnis Sebagai Satu Cabang Jihad...:-)

[Non-text portions of this message have been removed]

    


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke