Bertandang ke Rumah Sahabat

sumber, http://dedipanigoro.blogspot.com

Sudah sejak lama saya mendengar bahwa Ananda tinggal di sebuah
perbukitan yang menghadap ke Laut Atlantik di kota Santander. Sebuah
kota di Utara Spanyol. Maka dalam kesempatan ini kami pun berniat
untuk berkunjung ke rumahnya.

Kami berangkat dari Bilbao, menempuh satu jam perjalanan dengan bus
executive seharga 11 Euro, yang di dalamnya amat nyaman seperti dalam
pesawat terbang, lengkap dengan suguhan minuman dan snack. Di stasiun
bus Santander, Ananda bersama istrinya, Raquel, telah menunggu kami
sambil melambai-lambaikan tangan.

Ananda Sukarlan adalah pianis dan komposer kelahiran Jakarta, yang
telah memenangkan berbagai kompetisi dan memperoleh penghargaan dunia
di bidang musik klasik. Ia juga adalah satu-satunya orang Indonesia
yang tercatat dalam buku "The 2000 Outstanding Musicians of the 20th
Century," yaitu buku yang memuat riwayat hidup 2000 orang yang
dianggap berdedikasi pada dunia musik.


Secara resmi, Ananda kini adalah Duta Kebudayaan Pemerintah Spanyol,
tetapi secara tidak resmi ia adalah juga Duta Bangsa Indonesia yang
telah melakukan pertunjukan di hampir seluruh belahan dunia. Saya
sendiri sempat menyaksikan Piano Concerto-nya bersama Nusantara
Symphony Orchestra di Osaka dan Tokyo beberapa tahun lalu. Waktu itu
konsernya juga ditemani oleh para pemain gendang Sunda dan seorang
penari Bali.

Saat itu, karena pertunjukannya yang mengagumkan, musisi yang di Eropa
dikenal sebagai `a brilliant young Indonesian pianist' ini mendapat
sambutan amat meriah dari penonton. Kelihatannya, berkat kiprah
Ananda, saat ini karya-karya musik di Eropa telah mulai dipengaruhi
oleh unsur gamelan Sunda dan seni tari Bali.

Dari stasiun bus, kami langsung menuju rumah Ananda. Rupanya Santander
adalah kota pelabuhan, namun memiliki bukit yang indah menghadap laut.
Karena itu Raja Carlos membuat istana musim panas di tempat ini.


Sampai di rumah, kami pun disuguhi makanan asli Santander, buatan
Nyonya rumah yang memang penduduk asli di sini. Ananda dan Raquel
pertama kali bertemu empat belas tahun yang lalu di Bilbao. Saat
Ananda bermain piano, Raquel yang membukakan halaman-halaman
partiturnya. Rupanya cinta pada pandangan pertama.

Usai menyantap hidangan, kami ngopi-ngopi sambil mengobrol melepas
rindu. Di antaranya membicarakan rencana konser Ananda di Indonesia
tahun ini, yaitu Maestro at 40 pada bulan Juli, kemudian Ananda
Sukarlan Award, juga Konser Kemerdekaan yang akan berkolaborasi dengan
Nidji, dan tentunya Jakarta New Year Concert 2009 yang telah
dilangsungkan rutin beberapa tahun ini berturut-turut.


Columbus Bukan Satu-Satunya Penemu Benua Amerika

Keesokan paginya, kami mengantar putri semata wayang mereka, Alicia,
yang berumur 9 tahun, ke sekolahnya. Saat itu kami berkesempatan
meninjau sekolahnya dan bahkan mengikuti pelajaran pertamanya sejenak.

Terasa benar bahwa negara dan masyarakat Eropa telah mencurahkan
perhatian yang begitu besar terhadap pendidikan anak. Misalnya dalam
penyediaan fasilitas, gedung dan guru-guru yang amat memadai.

Dari sekolah kami menuju ke istana musim panas Raja Carlos.
Bangunannya tidak terlalu besar, tapi cantik. Letaknya di puncak
bukit, di atas hamparan taman yang penuh rumput dan bunga-bunga yang
indah dan diselingi patung-patung.

Di halaman tersebut, terdapat juga replika kapal –dalam ukuran
sebenarnya- yang dipakai oleh Columbus melintasi laut atlantik sewaktu
menemukan benua Amerika.


Konon kabarnya, Columbus, yang adalah orang Itali ini, waktu itu
didukung oleh penyandang dana yaitu seorang hartawan yang berasal dari
Santander. Dan ternyata pula, pada waktu yang tidak terlalu berbeda,
ada warga Spanyol yang juga melintasi Atlantik menggunakan rakit, yang
JUGA menemukan benua Amerika. Namun, sampai saat ini, namanya hanya
dikenal oleh rakyat Spanyol belaka. Pada foto di atas, replika kapal
orang Spanyol ini berdampingan dengan kapal Columbus.

Tiba waktunya berpisah, kami langsung diantar ke stasiun kereta api
Santander untuk mengejar kereta pukul 13.00.



sumber, http://dedipanigoro.blogspot.com


Salam cinta,
agussyafii



Kirim email ke