http://kompas.com/read/xml/2008/07/06/13074078/indonesia.ibarat.tikus.mati.di.lumbung.padi.

 

Indonesia, Ibarat Tikus Mati di Lumbung Padi

 

Minggu, 6 Juli 2008 | 13:07 WIB



JAKARTA, MINGGU - Malang nian nasib Indonesia. Pengamat
ekonomi Iman Sugema menggambarkan Indonesia ibarat tikus mati di lumbung padi.
Perumpamaan itu diambilnya melihat kondisi krisis energi yang dialami
Indonesia. 



Padahal, dalam hitungannya, melihat produksi minyak dan gas dalam negeri,
seharusnya tak ada krisis yang dialami. Persoalan utamanya, menurut Iman,
adanya inefisiensi dalam tata niaga migas tanah air.



"Indonesia itu mengalami surplus energi. Kalaupun digunakan untuk
kepentingan domestik dan ekspor, kita tidak harus mengalami krisis energi
seperti sekarang. Sangat tidak masuk akal kalau PLN mengatakan ada kekurangan
pasokan energi. Jadi, kita itu ibarat tikus mati di lumbung padi. Produksi
surplus tapi krisis. Ini menunjukkan kusutnya pengelolaan migas," kata
Iman, dalam diskusi di Kantor Indonesia Bangkit, Jakarta, Minggu (6/7).



Catatan tahun 2005 yang dikumpulkan ekonom dari Tim Indonesia Bangkit
menunjukkan, Pertamina melakukan ekspor minyak mentah sebanyak 35.000 barrel
perhari dan BP Migas melakukan eskpor yang sama sejumlah 34.000 barrel per
hari. Padahal, Pertamina dan BP Migas dinilai belum perlu melakukan ekspor
minyak mentah. Sebaiknya, dialihkan untuk memenuhi kebutuhan refinery dalam
negeri.



Oleh karena itu, ujar Iman, hak angket BBM yang saat ini digadang DPR harus
dijadikan kesempatan untuk melakukan reformasi total di sektor energi. Beberapa
poin yang disampaikannya, pertama, melakukan reorientasi supply
management (manajemen pasokan). 



"Maksudnya, kita sekarang ini mengonsumsi energi yang mahal. Kita impor
300.000 barrel per hari. Tapi, kita menjual energi yang murah dan bagus ke
China, yaitu gas dengan harga 1/6 harga gas dunia. Ini bentuk penyimpangan.
Reorientasi supply domestik bisa dilakukan dengan mengalihkan konsumsi
dari minyak ke gas dan batubara yang jauh lebih murah," kata Iman.



Kedua, katanya, hak angket memberikan peluang besar untuk melakukan
investigasi segala macam bentuk penyelewengan di sektor migas.



 




      
___________________________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke