MUNTAZER al-Zaidi
(28), Senin (15/12), mendadak terkenal. Dia bahkan dianggap sebagai
"pahlawan", terutama oleh kelompok anti-AS dan anti-Presiden AS George
W Bush, setelah melemparkan sepatu ke arah Bush, Minggu. Tidak ada yang
tahu motif wartawan koresponden stasiun TV Al-Baghdadia di balik
pelemparan sepatu itu.
Zaidi tiba-tiba saja marah dan melemparkan
sepatunya secara bergantian ketika Bush dan Perdana Menteri Irak Nuri
al-Maliki bersiap-siap menjawab pertanyaan wartawan. Kolega-kolega
Zaidi menuturkan, selama ini Zaidi kerap menyampaikan laporannya dari
Distrik Sadr City, Baghdad, Irak. Daerah itu termasuk ”markas” tokoh
radikal Syiah, Moqtada al-Sadr.
Pernah diculik
Bahkan,
menurut teman-temannya, Zaidi pernah diselamatkan Tentara Mahdi, milisi
Sadr, ketika diculik selama lebih dari dua hari oleh kelompok
bersenjata, November 2007. Selama diculik, kedua matanya ditutup dengan
kain dan tidak makan atau minum. Ia dipukuli hingga pingsan dan tidak
pernah tahu identitas penculiknya. Ia dicerca dengan pertanyaan seputar
pekerjaannya, tetapi kelompok itu tidak meminta uang tebusan.Rekan-rekan
Zaidi mengakui, Zaidi membenci Bush dan menuding Bush bertanggung jawab
atas pertumpahan darah di Irak setelah invasi AS tahun 2003. Tidak
jelas apakah ia kehilangan anggota keluarga akibat gejolak kekerasan di
Irak.
Saking bencinya pada AS dan Bush, Zaidi disebut-sebut
pernah ingin melancarkan serangan. Tidak jelas apakah itu serangan
bersenjata atau hanya sekadar melempar sepatu. Namun, menurut
rekannya di Al-Baghdadia kantor Baghdad, Zaidi memang sejak lama ingin
melemparkan sepatunya ke arah Bush jika ada kesempatan. ”Ketika dia
bilang ingin melakukan itu, kami semua tidak ada yang percaya. Dia
membenci AS. Benci tentara AS. Benci Bush,” kata rekan Zaidi yang tidak
mau disebutkan namanya itu.
Lulusan Baghdad University itu telah
bekerja di Al-Baghdadia selama tiga tahun. Salah seorang pejabat di
Al-Baghdadia mengaku, keluarganya pernah ditahan pada masa rezim
Saddam. Kini Zaidi ditahan Pemerintah Irak. Jika terbukti bersalah
menghina kepala negara yang tengah berkunjung, ia terancam minimal
hukuman dua tahun penjara atau 15 tahun penjara jika terbukti melakukan
percobaan pembunuhan. (REUTERS/AFP/AP/LUK)
sumber : www.kompas.co.id



      Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari 
email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke