Allah Maha Pemurah, umatnya "diberi" kesempatan berbeda-beda pendapat.
Menurut MUI fatwa ini kewajiban moral. Ngga dituruti dosa. Di lain pihak ada kelompok seperti Salafy dan Hizbut Tahrir yang anti-demokrasi, anti-pemilu, bahkan memfatwakan ikutan pemilu itu syirik, dosa paling besar. Entah Salafy, tapi HT punya wakil di MUI. Kira-kira "dosa" mana yang akan dia pilih? On 1/25/09, Sunny <am...@tele2.se> wrote: > Refleksi: Apa urusan Allah dengan pemilihan umum di NKRI? > > http://pemilu.detiknews.com/read/2009/01/26/015628/1074176/700/golput-haram-umat-islam-wajib-memilih-dalam-pemilu-2009 > > > Senin, 26/01/2009 01:56 WIB > > Golput Haram, Umat Islam Wajib Memilih dalam Pemilu 2009 > Nograhany Widhi K - detikPemilu > > > Jakarta - Menjadi golongan putih (golput) diharamkan oleh Majelis Ulama > Indonesia (MUI). Umat Islam diwajibkan memilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) > 2009. > > "Wajib bagi bangsa Indonesia untuk memilih pemimpin. Kalau yang dipilih ada > namun tidak dipilih, menjadi haram," ujar Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Ali > Mustafa Ya'qub menjelaskan hasil Ijtima' Ulama Fatwa III MUI di Kabupaten > Padang Panjang, Padang, Sumatera Barat. > > Ali menyampaikan hal itu ketika dihubungi detikcom, Minggu (25/1/2009). > > Bukankah tolok ukur baik dan buruk figur calon legislatif, calon presiden > (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) itu sangat subyektif? > > "Kenyataannya masih ada yang baik-baik. Andaikata tidak ada yang baik, tetap > harus memilih. Dipilih yang tingkat keburukannya paling rendah," imbuh Ali. > > Dia menjelaskan, fenomena golput kalau dibiarkan, akan berbahaya. "Kalau > nggak memilih berbahaya, bisa nggak punya pemimpin," ujar Guru Besar Ilmu > Hadis Institut Ilmu al-Quran (IIQ) ini. > > Fatwa ini, lanjutnya adalah kewajiban moral. "Orang yang nggak mau ikut > Pemilu itu berdosa menurut hukum Islam," pungkas dia. ( nwk / nwk ) > > [Non-text portions of this message have been removed] > > -- Sent from my mobile device http://www.genderpedia.org Proyek Ensiklopedia Gender Online