Rfeleksi: Kalau tidak diadakan imunisasi dan perbaikan kondisi hidup penduduk 
dengan segera maka  angka  45.000 akan berlipat ganda dalam waktu singkat. 
Digahayu NKRI?!

http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=news&detail=true&id=6281

2009-03-24 
45.000 Orang Menderita Tuberkulosis


[BANDUNG] Pengurus Perkumpulan Pemberantas Tuberkulosis Indonesia Jawa Barat, 
Fatimah Resmiati mengatakan, penderita tuberkulosis di Jawa Barat mencapai 
45.000 orang. 

Namun, jumlah penderita itu bisa bertambah seiring dengan kemungkinan penularan 
dari seseorang yang sudah positif menderita penyakit itu. 

"Satu orang bisa menularkan kepada 10 hingga 15 orang. Jadi, bisa mencapai 
450.000 orang," katanya dalam diskusi "Hari Tuberkulosis Sedunia" di 
sekretariat Forum Diskusi Wartawan Bandung, Senin (23/3).

Guna mencegah penyebarannya, Fatimah dengan perkumpulannya terus melatih kader 
untuk memberikan informasi tuberkulosis, mulai dari keluarga di masyarakat. 
Kader-kader yang mereka latih itu jumlahnya sudah mencapai 780 orang, mulai 
dari bidan desa, petugas puskesmas, hingga ibu rumah tangga yang juga kader 
PKK. Mereka tersebar di 15 kabupaten, antara lain Cirebon, Indramayu, Cianjur, 
Kuningan, Depok, Bekasi, Bandung Barat, Tasikmalaya, dan Garut. "Satu kader itu 
menangani 10 keluarga. Mereka ini langsung terjun ke masyarakat," katanya.

Fatimah berharap temuan penderita baru oleh kader seperti yang terjadi di Kota 
Cimahi, bisa menekan penyebaran tuberkulosis. Pasalnya, penderita itu bisa 
langsung mendapatkan informasi dan penanganan yang tepat. "Pengalaman di 
Cimahi, dari 60 orang yang diduga tuberkulosis, terdeteksi 18 yang positif. Itu 
bisa langsung diberikan pengobatan," tuturnya. 


Tak Mudah

Untuk mendiagnosis seseorang positif tuberkulosis bukanlah perkara mudah. 
Mereka yang dicurigai menderita penyakit itu harus diperiksa dahaknya di 
laboratorium. Apabila positif, maka penderitanya harus menjalani pengobatan 
selama enam bulan tanpa terputus. "Kalau negatif juga harus diobati dengan 
antibiotik, setelah itu periksa dahaknya lagi dalam waktu dua minggu. Setelah 
itu, bisa dilakukan pemeriksaan roentgen juga. Kalau masih negatif, maka diberi 
obat antibiotik," kata Fatimah. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat, pada tahun 2008 penderita 
tuberkulosis mencapai 30.067 orang. Sedangkan, yang meninggal sebanyak 360 
orang.

Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Sumber Daya, Balai Besar Kesehatan Paru 
Masyarakat Bandung, Yulianti Hadisoebroto mengatakan, pengobatan tuberkulosis 
tidak boleh putus selama enam bulan agar kumannya tidak kebal terhadap obat 
yang diberikan. 

Makanya, penanganan tuberkulosis ini tidak bisa mengandalkan peran dari petugas 
kesehatan saja. Kepala Seksi Promosi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat 
Bandung, Susana Laorensia memaparkan persepsi masyarakat soal penyakit juga 
harus dirubah. 

"Penderita tuberkulosis itu dalam dua bulan pertama, pengobatannya harus setiap 
hari tidak boleh putus," terang Susana. [153]



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke