Ini bom nuklir yang belum dikasih training gender sensitive, jadi  
sangat sexist...
solusinya. seluruh program untuk launching bom nuklir harus ada  
program untuk pengenalan isu gender sehingga kalo diledakkan populasi  
survivornya tetap seimbang secara gender


Kemungkinan kedua bom nuklir ini yang merancang adalah para feminist  
radikal yang tujuannya menghabiskan existensi laki2 karena mereka  
dianggap part of the problem.. jadi survivor laki2nya hanya sedikit  
saja (Pak Chojim karena beliau memang dilindungi olehNya, Ulil dan  
Unyil karena berasal dari karakter negeri dongeng).
Nah ini gak perlu pake solusi.. wong mereka-mereka ini gak butuh laki2  
untuk memenuhi kebutuhan biologisnya..


Kemungkinan ketiga, bom nuklir ini dirancang oleh para pendukung  
poligami.. berusaha menghabiskan kompetitor sesama lelaki agar terjadi  
ketidak-seimbangan gender.. mereka sangat punya kepentingan akan  
jumlah perempuan yang lebih banyak dari kaum laki-laki sendiri.
Solusinya.. gak perlu solusi.. wong ini yang ingin mereka ciptakan..

:D
  ps: baru belajar teori konspirasi


On Apr 14, 2009, at 3:31 PM, ritajkt wrote:

>
>
> Mbak Chae is back, kita sudah kangen euy, welkam, welkam mbak!
>
> BTW itu nuklirnya Pak Wijanarko Janoko kok ajaib yah, ada gitu yah  
> yang special program kayak gitu, tidak berbahaya bagi janin dan  
> tidak menimbulkan penyakit berbahaya pada wanita tapi mematikan pria  
> dan temen-temennya unyil? Ck ck ck...
>
> Saya kira Pak Jan satu ini punya bakat terpendam jadi penulis  
> dongeng karena sangat imajinatif. Hebat,hebat!
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae"  
> <chairunisa_mahad...@...> wrote:
> >
> > Kayaknya itu nuklir rasis amat...kok cuman kaum laki-laki saja  
> yang kena dampaknya..Pak Jano ini kayaknya ndak tahu aja kalau  
> perempuan itu lebih kreative dalam urusan pemenuhan kebutuhan  
> biologis. Sempet kaget juga ternyata di lingkungan saya 8 dari 10  
> prempu yang jadi istri; mereka2 ini ternyata para janda  
> temporary...ada yang PJKA ( pulang juma'at kembali ahad), ada yang  
> monhtly, ada juga yang per 6 bulan bahkan yang sadis ada yang sampe  
> 2 tahunan...jadi urusan pemenuhan kebutuhan biologis  
> mah ....enteng..masih banyak jalan menuju..klimaks hahahahhha;)
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <ko_jano@> wrote:
> > >
> > > Pak Achmad :
> > >
> > > Lha, orang poli katanya meniru Rasul, padahal rasulnya sudah  
> tidak boleh kawin lagi dengan ayat tersebut.
> > >
> > > ---
> > >
> > > ko_jano :
> > >
> > > Mau berfikir yang sederhana saja, mau tanya pak, seandainya  
> nanti ada perang nuklir, kemudian populasi lelaki tinggal beberapa  
> glintir, misalnya saja tinggal Pak Achmad, si Ulil dan si Unyil,  
> padahal jumlah populasi perempuannya jumlahnya 10 kali lipatnya,  
> lalu bagaimana pak ?, pak Achmad bisa tidak memberikan solusi untuk  
> penyaluran kebutuhan biologis bagi para perempuan tersebut ?
> > >
> > > nuclear war
> > > http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_warfare
> > >
> > > Siapa yang mau bertanggung jawab atas populasi manusia  
> seandainya nanti ada "orang gila" yang menggunakan senjata nuklir  
> tersebut ?, pak Achmad mau bertanggung jawab ?
> > >
> > >
> > > Siang
>
> 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke