http://www.antara.co.id/arc/2009/5/16/buku-ilusi-negara-islam-diperbanyak-di-empat-negara/


Buku Ilusi Negara Islam Diperbanyak di Empat Negara

Jakarta (ANTARA News) - Buku yang berjudul Ilusi Negara Islam yang menceritakan 
tentang ekspansi gerakan Islam transnasional di Indonesia, akan diperbanyak di 
empat negara di dunia yakni Turki, Arab Saudi, Inggris dan Amerika Serikat.

"Saya menilai buku ini sangat bagus karena menceritakan Islam yang sebenarnya," 
kata C Holland Taylor, pendiri-bersama LibForAll Fundation, saat menghadiri 
peluncuran buka hasil editorial mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus 
Dur) bersama sejumlah pimpinan Nahdatul Ulama (NU) mantan pimpinan Muhammadyah, 
di Jakarta, Sabtu malam.

Buku ilusi negara Islam yang merupakan hasil penelitian selama lebih dari dua 
tahun, mengungkap asal usul, ideologi, dana, agenda dan gerakan transnasional 
dan kaki tangannya di Indonesia. 

Menurut Holland Taylor, buku Ilusi Islam Transnasional itu, adalah suatu 
ediologi Islam yang membahas tentang kehidupan Islam melalui perjuangan jihad 
yang diartikan bahwa Islam dengan jihad bukan merupakan kekerasan tetapi Jihad 
itu adalah usaha yang dilaksanakan oleh kaum muslim dengan cara yang benar 
tanpa melalui kekerasan.

Buku setebal 321 halaman diterbitkan PT Desantara Utama Media yang bekerja sama 
dengan LibForAll Fundation, sebuah lembaga non-pemerintah yang memperjuangkan 
terwujudnya kedamaian, kebebasan, dan toleransi di seluruh dunia yang diilhami 
oleh warisan tradisi dan budaya bangsa Indonesia. 

Holland Taylor mengatakan, masyarakat dunia, masih banyak yang menganggap bahwa 
Islam itu penuh dengan kekerasan, padahal setelah dirinya mempelajari lebih 
dalam tentang ajaran Islam ternyata anggapan oleh sebagian orang Islam radikal 
maupun non Islam tidaklah begitu.

Ia mengatakan buku yang terbitkan dengan melibatkan sejumlah ulama terkemuka di 
Indonesia seperti, KH Ahmad Safii Maarif (mantan ketua Muhammadyah), KH Mustofa 
Bisri dan Azyumarrdi Azra dan Romo Franz Magnis Suseno sebagai salah satu 
penasihat LibForAll.

Buku tersebut menceritakan bahwa Islam sebagai "Rahmatan Lil-Alamin" itu 
maksudnya adalah siapa pun di seluruh dunia yang berhati baik, berkemauan baik, 
dan punya perhatian kuat pada usaha-usaha mewujudkan kedamaian, kebebasan dan 
toleransi secara kultur adalah keluarga Islam yang bersaudara. 

Holland yang merupakan orang Amerika Seikat yang cukup mendalam mempelajari 
Islam di Tanah Air itu mengganggap bahwa dengan hadirnya buku ini, akan membuka 
pikiran pemabacanya yang bukan hanya umat Muslim yang beraliran keras tetapi 
juga bagi umat non Muslim yang mau tahu tentang kehidupan Islam yang sebenarnya.

"Islam di Indonesia, kami telah membentuk sebuah jejaring para pembuat pendapat 
dalam bidang agama, pendidikan, budaya populer, pemerintah, bisnis, dan media 
yang bekerja untuk mempertahankan budaya mereka yang mendorong toleransi antar 
umat beragama dalam menghadapi gelombang baru ekstremisme yang melanda seluruh 
dunia Muslim," katanya.

Disamping itu, dengan kerjasama usaha LibForAll di Indonesia untuk mengekspor 
wajah Islam yang penuh senyum, dengan menghubungkan para pemimpin Muslim 
"moderat" "dalam sebuah jejaring mercu suar di dalam dunia Muslim yang akan 
mendorong terciptanya toleransi dan kebebasan berpikir dan beribadah.

Sebagai gambaran LibForAll Foundation, sebuah lembaga nirlaba bermarkas di 
Indonesia dan AS yang bekerja untuk melawan ekstremisme keagamaan dan menolak 
penggunaan terorisme.

Peluncuran buku tentang Ilusi Negara Islam itu, juga dihadir mantan Wakil 
Presiden RI Try Sutrisno, Cawapres dari Partai Golkar Wiranto dan mantan Ketua 
Umum Partai Golkar, Akbar Tanjung.(*)

COPYRIGHT © 2009 ANTARA


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke