kikikikk... ternyata dalam memahami postingan Janoko, cara ini kukira bisa diterapkan, lebih dari ini jangan coba2 deh: 1. preteli kalimat per kalimat 2. golongkan kalimat itu "benar atau salah" (make sense ato nggak, jelas ato nggak) 3. jangan coba2 mencari hubungan logika di antara kalimat Janoko, apalagi hubungan kalimatnya dengan kalimat orang lain.
Misal: "Yang jelas, suka tidak suka, budaya Jawa itu indah" - jelas/true "Dan yang lebih jelas lagi SUKU JAWA telah memberikan andil yang sangat besar atas tegaknya NKRI" - jelas/true "dan yang jelas itu merupakan sejarah, dan yang lebih jelas lagi Soekarno berkata bahwa bangsa yang besar bisa menghargai jasa pahlawannya" - jelas/true "Dan yang tidak jelas, kita mau mendengarkan pendapat tokoh besar atau mendengarkan tokoh yang tidak jelas ?" - salah/kagak jelas "Janoko Orang Jawa berwawasan global" SALAH/KAGAK JELAS...:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <ko_j...@...> wrote: > > Mia : > Kalo bener Mallarangeng ngomong begitu, itu pernyataan sempit/picik,> yang > mungkin keluar begitu saja karena kebablasan atau terpancing, > saking semangatnya mewakili bossnya. > > --- > > Janoko : > > Yang jelas, suka tidak suka, budaya Jawa itu indah. Dan yang lebih jelas lagi > SUKU JAWA telah memberikan andil yang sangat besar atas tegaknya NKRI, dan > yang jelas itu merupakan sejarah, dan yang lebih jelas lagi Soekarno berkata > bahwa bangsa yang besar bisa menghargai jasa pahlawannya. > Dan yang tidak jelas, kita mau mendengarkan pendapat tokoh besar atau > mendengarkan tokoh yang tidak jelas ? > > Mikul Dhuwur Mendhem Jero, hormati Suharto, Soekarno, Habibi dan lain > sebagainya. > > Salam > > Janoko > Orang Jawa berwawasan global. > > -o0o-