Pulang

By: agussyafii

Pada suatu malam seorang profesor pulang terlambat. Ketika hendak membuka 
pintu, dia sadar bahwa dia tidak membawa kunci rumah. Akhirnya dia 
mengetuk-ngetuk pintu rumahnya hingga istrinya terbangun dan membukakan pintu.

Karena keadaan rumah sangat gelap, pada waktu membuka pintu sang istri tidak 
dapat mengenali si profesor yang adalah suaminya. Sang istri lalu berkata, 
'Maaf Pak. Profesor sedang keluar, dia tidak ada di rumah.'

Profesor menjawab, 'Oke, kalau begitu saya akan kembali lagi besok. Terima 
kasih, Bu!'

Seperti itulah kita, seringkali kita lupa akan pulang. Dari mana kita berasal 
dan kemana kita akan kembali. Bila hidup adalah sebuah pengembaraan yang tidak 
pernah ada habisnya membuat kita semakin tersesat dan lupa kembali pulang ke 
asal.

‘Dalam aku berkelana, tiada seorangpun yang tahu,’ begitulah syair lagu Rhoma 
Irama yang berjudul ‘Berkelana.’ Sebagai sebuah bentuk gambaran berkelana dalam 
mengarungi kehidupan materialisme memasuki bulan suci Ramadhan kita mengerem 
semua aktifitas syahwat duniawi.  Hari-hari mendekati Idul Fitri banyak 
diantara kita berbondong-bondong untuk mudik, pulang kampung.

Gejala mudik menjadi sebuah tradisi, gaya hidup dan makna hakiki dalam 
kehidupan modernitas didalamnya terkandung nilai landas filosofis yang menjadi 
tanda eksistensi ke’aku’an di tengah masyarakat. Ketika mudik, ada semacam 
tanda bahwa kita tidak melupakan asal-muasal (kampung, kesucian, dan dan 
kemerdekaan diri). Dengan kembali ke kampung atau mudik, kita seakan merehatkan 
sejenak dari segala aktualisasi diri yang banyak berbungkus relasi kepentingan 
sesaat ketika tinggal di perkotaan.

Itulah sebabnya gerak kembali pulang ke asal atau mudik merupakan proses 
mengembalikan diri ke arah kedamaian hati, dan kepedulian terhadap soal 
kemiskinan. Dalam kata mudik terkandung kesamaan arti bahwa perilaku asali 
manusia meski mencerminkan kejujuran sebagai motivasi aktualisasi keberislaman 
kita. 

Jadi, sudah terbayangkah anda rencana mudik lebaran tahun ini? Teriring doa 
semoga selamat sampai tujuan. Hati-hati dijalan ya..

Wassalam,
Agussyafii

---
Senyum menyambut ramadhan, senyum kemenangan adalah senyum amalia. Yuk, 
berkenan berbagi senyuman dalam sebuah program 'Senyum Amalia.' Kegiatan 
program 'Senyum Amalia' adalah Obrolan Puasa (Opus), Tadarus, Berbuka Puasa 
Bersama, Paket Bingkisan Senyum Amalia, akan diselenggarakan pada hari Ahad, 30 
Agustus 2009 di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan senyuman anda di 
http://agussyafii.blogspot.com atau http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 
di 087 8777 12431






      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke