Makna Idul Fitri

By: agussyafii

Insya Allah besok hari ahad kita merayakan hari Idul Fitri. Kita akan saling 
bersalaman dan mengucapkan minal `a'idin wal fa'izin. Apa artinya ? Saya pernah 
bertanya pada anak-anak Amalia, apa artinya minal `a'idin wal fai'izin? 
serempak anak-anak Amalia menjawab, 'Mohon maaf lahir batin..kak' 

Demikianlah memang anggapan kita pada umum atas kalimat itu, padahal tidak 
benar. Kalimat minal `a’idin adalah kependekan dari do'a Allohumma 'ij`alna 
minal `a'idin waj`alna minal fa'izin, artinya, Ya Alloh setelah berpuasa ini, 
jadikanlah kami termasuk  orang yang bisa kembali (ke fitrah kami) dan sukses.

Apakah fitrah itu? Tanya Lusi. Saya menjelaskan kepada anak-anak Amalia, 
'Baginda Nabi Muhamad SAW bersabda, setiap manusia lahir dalam keadaan fitrah. 
Fitrah adalah keadaan semula jadi, atau potensi dasar insan.'  

'Seperti apa potensi itu kak agus?' tanya lusi lagi. 

Saya jelaskan bahwa pada dasarnya jiwa manusia itu sempurna, memiliki kemampuan 
membedakan yang buruk dari yang baik, memiliki kecenderungan kepada agama yang 
benar, memiliki kecenderungan lupa, mesra juga bergolak. Fitrah dasar manusia 
itu dapat dilihat ada bayi yang baru lahir, simpatik, menarik, lugu dan jujur. 
Semua aspek dari bayi itu menarik hati, tangisnya, geraknya bahkan pipisnya. 
Tidak ada seorangpun yang marah jika dipipisi bayi. Akan tetapi bersamaan 
dengan perjalanan waktu, yakni ketika sang bayi tumbuh dan berinteraksi dengan 
lingkungan, beraktualisasi diri, maka mulailah terjadi distorsi dari fitrahnya. 
Ketika anak-anak, ia mulai bandel dan rewel, ketika remaja ia bisa berbohong 
dan tawuran, ketika dewasa ia bisa merekayasa segala sesuatu secara curang demi 
untuk kepentingan diri, dan ketika ia berada pada puncak karir, ia bisa berubah 
menjadi jahat dan menyebalkan.

Nah, ibadah puasa dengan segala kelengkapannya dapat secara perlahan-lahan 
mengembalikan penyimpangan itu mendekat kepada fitrahnya yang jujur dan 
simpatik. Dalam berpuasa diajarkan untuk rendah hati kepada sesama, di dalam 
berpuasa diajarkan untuk kembali tekun beribadah, didalam berpuasa diajarkan 
untuk banyak memberi kepada orang lain, diajarkan untuk tidak berkata-kata 
kecuali yang benar, diajarkan untuk tidak melihat kecuali sesuatu yang halal, 
diajarkan untuk tidak mendengar kecuali sesuatu yang halal di dengar. Bohong, 
bergunjing, gossip, fitnah, adu domba, bertengkar, maksiat dan semua yang 
tercela secara keras tidak boleh dikerjakan selagi dalam bulan puasa dan juga 
diluar bulan puasa. Jika itu semua diperhatikan maka seorang yang sudah sangat 
menyebalkan bisa berubah menjadi simpatik kembali. 

Belajarlah kepada ulat bulu yang sangat menjijikkan. Ketika ia bertekad untuk 
berpuasa dengan masuk ke dalam kepompong, dan di dalam kepompong selama 
tigapuluh enam hari hanya berzikir, maka ketika  keluar dari kepompong, ia 
sudah berubah total dari ulat bulu yang menjijikkan menjadi kupu-kupu yang 
indah mengundang kekaguman melihat keelokannya.

Seperti kupu-kupu itulah makna Idul Fitri bagi anak-anak Amalia, penuh 
keindahan dan kebahagiaan itu terpancar dari wajah mereka dengan penuh senyuman 
sudah bersiap dengan baju barunya. Airmata kami mengalir melihat wajah penuh 
senyum ketulusan mereka. 'Ya Alloh limpahkan mereka kebahagiaan di dalam 
menyambut hari nan fitri..'


Wassalam,
agussyafii

--
Yuk, ikutan tebarkan cinta dan kasih sayang bersama Amalia. Dalam program 
kegiatan 'Cinta Amalia' (CINMA) pada hari Ahad, 11 Oktober 2009 di Rumah 
Amalia. Kirimkan dukungan dan cinta anda di http://agussyafii.blogspot.com atau 
http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke