*IBRAHIM ISA Berbagi Cerita*

*Jum'at, 18 September 2009*

*---------------------------------------*


*SELAMAT ULTAH (Ke-88)*

*Untuk Mas SETIADI REKSOPRODJO*


Pagi ini kubaca di Facebook, diberitakan oleh Witaryono: BAPAK SETIADI 
REKSOPRODJO hari ini, 18 September, berusia 88 th. Aku bilang kepada 
Murti, baik kita tilpun langsung saja Mas Setiadi. Beliau hari ini genap 
berusia 88 th dan masih sehat walafiat, fisik dan mental. Kira-kira jam 
9.00 waktu Amsterdam, aku tilpun Mas Setiadi.


'Dari siapa?', tanya seorang wanita dari rumahnya Mas Setiadi, Jalan 
Sibayak No 4. Jakarta. 'Oh,bilang saja dari negeri Belanda. Dari 
Amsterdam'.

'Tunggu sebentar, ya Pak', kata wanita itu. Kedengaran di tilpun suara 
wanita itu kepada Mas Setiadi: Pak ada tilpun dari negeri Belanda.


Mas Setiadi segera mengambil tilpun itu: 'Ya, halo', kata Mas Setiadi. 
'Ya, siapa?'

'Saya, Ibrahim Isa, dari Amsterdam'.

'Oh, Isa?', kata Mas Setiadi. Langsung saja kami berdua menyanyikan lagu 
PANJANG UMURNYA, Panjang Umurnya, Panjang Umurnya Serta Muliyaaaaaaa! 
Hip, hip huraa'. Segera terdengar suara Mas Setiadi geli tertawa. 
Biasanya beliau hanya senyum saja. Jarang tertawa sampai terdengar. Kali 
ini beliau tertawa terkekeh-kekeh.


'Kok tau saja', kata Mas Setiadi sambil mengucapkan terima kasih.


Aku bilang, aku tau dari Witaryono (puteranya Mas Setiadi) yang 
memberitakannya di Facebook. Tau enggak Facebook? Menurut pengelolanya, 
sekarang anggotanya sudah melebihi 300 juta. Kalau dipasang berita di 
situ, seluruh dunia tau.


Wah, kata Mas Setiadi, saya sudah tidak mengikuti lagi perkembangan 
internet yang begitu cepat.


* * *


Kutanyakan bagaimana kesehatannya. Ya, baik-baik saja, katanya. Masih ke 
kantor, tanyaku lagi. Ya, masih, katanya. Tetapi tidak setiap hari, 
seperti dulu. Kalau diperlukan saja. Tidak reguler, katanya.


Lalu Mas Setiadi cerita bahwa ia sekarang sedang menulis (buku), Ia 
cerita tentang apa yang ditulisnya. Biarkanlah Mas Setiadi sendiri nanti 
yang memberitahukannya kalau buku itu sudah selesai. Pokoknya, yang 
sedang ditulisnya ialah tema yang penting. Beliau juga cerita bahwa 
cukup sibuk di Jakarta, sehingga terkadang sulit cari waktu untuk menulis.


Aku fikir manusia senior ini memang luar biasa. Sudah mencapai usia 88 
th masih cukup kesibukan. Masih menulis buku. Luar biasa! Dua kali jadi 
meneri RI dua kali masuk penjara! Masih saja bersemangat dan militan!


Aku bertanya: Mas, apa resepnya kok sampai sekarang Mas masih mantap 
saja, masih sehat dan melakukan kegiatan seperti yang muda-muda itu. 
Beliau tertawa mendengar pertanyaanku itu. Harus menemukan sendiri 
resepnya itu. OK-lah. Kapan jalan-jalan lagi ke Amsterdam, kataku. Kalau 
mau menulis buku datanglah ke sini. Di sini bisa dengan tenang menulis, 
di rumah kami. Pasti lancar. Mau berapa lama juga boleh.


Mas Setiadi tertawa lagi. Yaah, katanya. INSYAALLAH!


Ya, itulah, katanya. INSYAALLAH itulah salah satu resep tadi itu. 
Bagaimana maksudnya Mas?, tanyakau. Ditegaskannya, maksudnya yang 
penting JANGAN NGOYO!


Tapi bukan alon-alon asal kelakon, toh mas?, tanyaku balik.

'Tentu, tidak boleh alon-alon asal kelakon' jawabnya tandas.


Jadi dua hal tadi itu resepnya ya Mas? kataku. Satu: JANGAN NGOYO -- 
INSYA ALLAH. Tetapi jangan 'alon-alon asal kelakon'. Boleh ini saya 
sampaikan ke teman-teman Mas? Ya, saya tak tau apa itu rahasia, katanya 
lagi. Tetapi ia tak melarang aku meneruskannya kepada teman-teman.


Lama kami bercakap-cakap. Percakapan lewat tilpun itu berlangsung 
lancar, gembira dan penuh antusiasme. Seakan-akan seperti pada tahun 
limapuluhan abad lalu, ketika kami bersama-sama melakukan kegiatan dalam 
gerakan perdamaian dunia. Mas Setiadi penah menjabat sebagai salah satu 
Ketua World Peace Council yang berpusat di Wina ketika itu. Beliau juga 
anggota Biro Dewan Perdamaian Dunia tsb.


Kami juga sempat ngomong-ngomong tentang situasi politik Indonesia 
dewasa ini.

Pengamatan dan analisa beliau, masih sama tajamnya seperti dulu.


Mas Setiadi Reksoprodjo adalah manusia langka di Indonesia! Manusia 
teladan! Ulet, sabar dan oprimis!


SELAMAT BERULTAH MAS!

Sekalian SELAMAT HARI RAYA IDIL FITRI. IED MUBARAK,

Mohon MAAF LAHIR BATHIN! * * *




[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke