/*Kolom IBRAHIM ISA*/ /*26 November 2009*/
/*-----------------------*/ /*SURAT PRESIDEN BARACK OBAMA <Merayakan 'THANKSGIVING DAY'>*/ /Pagi ini di ruangan surat-listrik (e-mail) kuterima sepucuk surat yang ditandatangi Presiden Barack Obama dari Amerika Serikat. Surat dari Presiden Obama ini bukan yang pertama kalinya. Kali ini pertama-tama tertuju kepada rakyat Amerika. Tetapi sepucuk dikirimkan juga kepadaku sebagai orang Indonesia. Sebelum Obama terpilih jadi presiden AS, sudah kuterima suratnya. Kemudian setelah Obama terpilih kuterima lagi, antara lain ketika ia dipilih sebagai pemenang 'Hadiah Nobel untuk Perdamaian, 2009'. / /Mungkin sekali surat-surat tsb dikirimkan kepadaku, disebabkan oleh beberapa artikel yang kutulis mengenai Barack Obama -- yang juga dimuat di Google.Com. Ketika itu sedang sibuk-sibuknya Obama dan tim suksesnya berkampanye untuk pilpres AS 2008. Tulisanku tsb a.l menyebut dua buah buku yang ditulisnya < 'Dreams From My Father', 2004; dan 'The Audicity of Hope', 2004> . / /Obama terang-terangan menunjuk pada keterlibatan AS dalam campur tangan dalam urusan dalam negeri Indonesia. Khususnya jaringan hubungan yang dibina CIA dengan perwra-perwira TNI, yang kemudian berkelanjutan dengan digulingkannya Presiden Sukarno, dan berkuasanya Jendral Suharto. / /Di dalam bukunya yang kedua, Obama bercerita mengenai masa kecilnya di Indonesia. Juga tentang pandangannya mengenai Indonesia. Ia menganggap rezim Suharto, dinilai menurut ukuran apapun, adalah suatu rezim represif. Penangkapan dan penyiksaan terhadap disiden merupakan sesuatu yang biasa. Tidak ada kebebasan pers. Pemilihan umum hanya formalitas belaka. . . . Dan semua itu berlangsung pada tahun 1970-an dan 80-an dengan sepengetahuan, kalau bukannya persetujuan terbuka dari pemerintah Amerika Serikat. Demikian Obama dalam bukunya. / /* * */ /Obama sungguh-sungguh jatuh cinta pada Indonesia. Ia menggambarkan Indonesia, sebagai negeri 'masa-mudanya'. Ia ingin mengajak Michelle dan dua putri-putrinya untuk 'share' bagian dari hidupnya di Indonesia, untuk mendaki candi Prambanan, peninggalan budaya Hindu yang berusia seribu tahun itu. Demikian Obama dalam bukunya./ /Kepedulian Obama dengan Indonesia seperti tertulis dalam 'The Audicity of Hope', Bab 8, The World Beyond Our Borders, halaman 273 s/d 280>, merupakan tulisan yang paling ekstensif mengenai Indonesia, oleh seorang politisi Amerika. Bagi warga Indonesia-pun, tulisan Obama itu bisa merupakan input yang edukatif. Juga bisa dijadikan semacam 'referensi' untuk mengenal negeri sendiri. Apakah ini suatu penilaian yang berkelebihan? Jawabnya: TIDAK! Bacalah buku-buku Obama itu. Baik bagi pembaca Indonesia umumnya. Khususnya bagi para cendekiawan dan pakar-pemerhati politik Indonesia. Terutama generasi muda. / /Supaya lebih mengenal bahwa ada AMERIKA YANG LAIN. Suatu Amerika bukan yang hanya dimanifestasikan dan diwakili oleh Mac Carthy <1950> dan George Bush (2000-2008). Bahwa ada 'Amerika-nya Barack Obama'. Lebih jauh lagi, ada Amerikanya Paul Robeson, Amerikanya Ben Anderson dan Ruth McVey, dsb. / /Jusuf Isak, ketika kembali dari kunjungannya ke Amerika, untuk menerima Award dari Pen Club, menegaskan kepadaku, bahwa ada 'Amerka yang lain'. Amerika yang progresif. Dan kita harus mengenal dan berkomunikasi dengan Amerika 'yang lain itu'. Difikir kebelakang, bukankah Presiden Sukarno sendiri sering mengatakan bahwa ia memperoleh inspirasi dari THE DECLARATION OF INDEPENDECE OF AMERICA, dan dari pemikiran Thomas Jefferson dan Abraham Lincoln?/ /* * */ /Surat berkenaan dengan 'Thanksgiving Day', adalah dari Barack Obama, dikirimkan atas namanya. Ditujukan kepada rakyat Amerika, terutama kepada para pendukungnya yang berkat kemahiran mengorganisasi dan mempresentasikan visi politik Obama, dalam pilpres y.l.berhasil merebut kemenangan mutlak. Suratnya itu ternyata juga dikirimkan kepada 'sahabat-sahabat dan simpatisan' asing dari luar negeri AS. Dalam hal ini seperti yang ditujukan kepadaku. / /Dalam salah satu jawabanku telah kunyatakan bahwa aku bukan warganegara Amerika Serikat.Tetapi bersikap positif terhadap visinya mengenai demokrasi, kemerdekaan, kebebasan menyatakan pendapat dan hubungan internasional atas dasar sama derajat dan saling menguntungkan. / /* * */ /Banyak dari kita sudah tau arti THANKSGIVING bagi rakyat Amerika. Di negeri kita bolehlah sedikit disamakan dengan HARI SYUKURAN ke hadirat Ilahi. Seperti pada hari Raya Idilfitri. Masing-masing bangsa punya tradisi dan budayanya sendiri. Bagi kita, khususnya umat Islam, hari raya khidmat di saat sanak keluarga berkumpul bersilaturahmi dan saling bermaafan adalah pada Hari Lebaran. Bagi umat Kristen hari itu adalah pada Hari Natal. Bagi umat Budha dan Hindu Bali masing-masing juga ada yang serupa itu./ /Thanksgiving Day ditetapkan pada tanggal 26 November 1789, sebagai HARI NASIONAL, oleh Presiden George Washingthin (1789). Dimaksudkan sebagai anjuran pada rakyat AS, agar pada hari itu memanjatkan doa serta bersyukur terhadap masyarakat; supaya hari tsb diperingati dengan pernyataan terimakasih dan bersyukur atas pelimpahan berkah Tuhan YME. Secara khusus bersyukur atas berkah mendirikan pemerintahan yang damai demi keselamatan dan kebahagiaan rakyat./ /Pada hari Thanksgiving Day, 26 November 2009 ini, kita nyatakan ucapan selamat dan harapan terbaik kita kepada rakyat Amerika. Mengantisipasi rencana kunjungan Presiden Barack Obama ke Indonesia tahun 2010, kunyatakan terima kasih atas surat yang dikirimkannya ke alamatku./ /Semoga hubungan Indonesia dan Amerika di bawah Presiden Barack Obama, membuka halaman dalam baru hubungan dua negeri, atas dasar sama derajat dan saling menguntungkan. Serta mengakhiri hubungan lama AS-RI, yang ditandai oleh politik imperialis Amerika, yang melakukan intervensi dan subversi terhadap Indonesia. / /* * */ /Di bawah ini adalah teks lengkap SURAT PRESIDEN BARACK OBAMA yang kuterima, sbb:/ /Subject - THANKSGIVING/ /From - President Barack Obama/ /Reply to - i...@barackobama.com <mailto:i...@barackobama.com>/ /Date - 0.21 / <mailto:i...@barackobam> /*To - IBRAHIM ISA <mailto:i...@barackobam> */ /Ibrahim -- Tomorrow, Thanksgiving Day, Americans across the country will sit down together, count our blessings, and give thanks for our families and our loved ones. American families reflect the diversity of this great nation. No two are exactly alike, but there is a common thread they each share. Our families are bound together through times of joy and times of grief. They shape us, support us, instill the values that guide us as individuals, and make possible all that we achieve. So tomorrow, I'll be giving thanks for my family -- for all the wisdom, support, and love they have brought into my life. But tomorrow is also a day to remember those who cannot sit down to break bread with those they love. The soldier overseas holding down a lonely post and missing his kids. The sailor who left her home to serve a higher calling. The folks who must spend tomorrow apart from their families to work a second job, so they can keep food on the table or send a child to school. We are grateful beyond words for the service and hard work of so many Americans who make our country great through their sacrifice. And this year, we know that far too many face a daily struggle that puts the comfort and security we all deserve painfully out of reach. So when we gather tomorrow, let us also use the occasion to renew our commitment to building a more peaceful and prosperous future that every American family can enjoy. It seems like a lifetime ago that a crowd met on a frigid February morning in Springfield, Illinois to set out on an improbable course to change our nation. In the years since, Michelle and I have been blessed with the support and friendship of the millions of Americans who have come together to form this ongoing movement for change. You have been there through victories and setbacks. You have given of yourselves beyond measure. You have enabled all that we have accomplished -- and you have had the courage to dream yet bigger dreams for what we can still achieve. So in this season of thanks giving, I want to take a moment to express my gratitude to you, and my anticipation of the brighter future we are creating together. With warmest wishes for a happy holiday season from my family to yours, President Barack Obama / /--------------------------------------------------------------------------------/ /Paid for by Organizing for America, a project of the Democratic National Committee -- 430 South Capitol Street SE, Washington, D.C. 20003. This communication is not authorized by any candidate or candidate's committee./ /This email was sent to: i.bram...@chello.nl/ [Non-text portions of this message have been removed]